Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Koloway
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Rencana pembangunan Jalan layang (flyover) Taman Pelangi (Bundaran Dolog) Surabaya memasuki pembuatan desain.
Direncanakan bertipe ramp lengkung (curved ramp), jalan ini akan menghubungkan Jalan nasional Ahmad Yani dan Jalan kota Jemur Andayani.
Nantinya, flyover ini akan melintasi Taman Pelangi hingga perlintasan sebidang yang biasanya menjadi pusat kemacetan di Surabaya Selatan.
"(Desain) Flyover akan naik dari sisi selatan dan mengarah ke Jemursari. Sebab yang jadi permasalahan kan perlintasan sebidang yang di rel kereta api," kata Kepala Bidang (Kabid) Jalan dan Jembatan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya Adi Gunita dikonfirmasi di Surabaya, Senin (7/7/2025).
Dengan berbentuk melengkung, pengendara dari arah selatan (luar kota)/utara (dalam kota) dapat menuju Jalan Jemur Andayani tanpa harus menunggu traffic light (TL)/kereta di perlintasan sebidang. Simpul ini biasanya menjadi salah titik kemacetan, terutama di jam sibuk lalulintas (rush hour).
"Kita menuntaskan permasalahan itu. Jadi, dari utara ke selatan atau sebaliknya bisa los, sedangkan dari sisi selatan/utara yang mau ke timur maupun sebaliknya juga tidak perlu lagi menunggu kereta atau berputar di TL," tandasnya.
Saat ini, pihaknya tengah mematangkan desain final tersebut. Masuk dalam penyusunan dokumen perencanaan, pihaknya juga tengah melakukan penyelidikan tanah, mengukur estimasi panjang flyover, hingga menghitung kebutuhan anggaran.
Dilakukan bersama Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur–Bali Kementerian Pekerjaan Umum (PU), semua dokumen perencanaan ditarget selesai pada Agustus mendatang. "Untuk DED (Detail Engineering Design atau disebut Dokumen Eksekutif Desain) masih dalam penyusunan yang nantinya juga berpengaruh pada kebutuhan anggaran," katanya.
Penyusunan desain tersebut berjalan paralel dengan upaya pembebasan lahan sejumlah rumah di Bundaran Taman Pelangi. Dilakukan oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP), ekseskusi lahan ini ditarget selesai pada Agustus.
"Agustus sudah harus selesai semua. Selain dokumen perencanaan, kami juga sepakat untuk menyelesaikan eksekusi lahan maksimal pada Agustus," tandas Adi.
Setelah tahapan perencanaan dan eksekusi lahan selesai dilakukan Pemkot Surabaya, selanjutnya pembangunan akan menggunakan anggaran pusat melalui APBN. Pengerjaan akan dilakukan selama setahun mulai akhir 2025 hingga 2026 mendatang.
"Sepertinya menggunakan skema multi years dengan anggaran dari pusat. Paling cepat dimulai sekitar bulan Oktober - November mendatang," kata Adi.
Untuk diketahui, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menerangkan bahwa ada perubahan konsep pembangunan jalan Bundaran Taman Pelangi dari yang sebelumnya Underpass kini berubah menjadi Flyover. Sebab, flyover Taman Pelangi akan mempertahankan jalur putar balik di sisi Bundaran Taman pelangi.
"Berdasarkan kajian akan membangun jalan atas (di bundaran Taman Pelangi). Sebab, kalau jalan bawah, tidak berfungsi satu sisi. Sayang. Tapi, kalau jalan atas masih bisa berputar balik yang dari menuju luar kota kembali ke arah dalam kota," kata Wali Kota Eri sebelumnya.
Nantinya, pembangunan Flyover tersebut juga akan sharing anggaran dengan Kementerian Pekerjaan Umum. Saat ini, Pemkot Surabaya tengah melakukan proses pembebasan lahan di Bundaran Taman Pelangi sedangkan pembagunan akan dilakukan melalui Pemerintah pusat. "Nanti akan dihitung lagi, apakah pengerjaan ini dilakukan di tahun yang sama atau berlanjut di tahun berbeda," katanya.