BOLASPORT.COM - Pemain belakang Go Ahead Eagles, Dean James beberkan pengalamannya saat tampil bersama Timnas Indonesia.
Bek 25 tahun tersebut dipanggil Patrick Kluivert ke skuad Timnas Indonesia untuk laga lawan China dan Jepang pada Juni 2025 di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Timnas Indonesia menang 1-0 atas China pada Kamis (5/6/2025) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Lima hari kemudian, Skuad Garuda kalah telak atas Jepang dengan skor 0-6 di Osaka.
Dean James tidak tampil saat mengalahkan China.
Namun, bek 25 tahun tersebut tampil kala digebuk Samurai Biru enam gol tanpa balas.
Dean James buka suara soal pengalamannya di Indonesia.
Dirinya mengaku bahwa atmosfer dukungan suporter di Stadion Utama Gelora Bung Karno sangat luar biasa.
Namun, dirinya masih penasaran bisa tampil bersama Timnas Indonesia di GBK.
Dean James memang sudah dua kali tampil bareng Merah Putih, tetapi belum satu pun dicatatkan di laga kandang.
"Atmosfernya terlihat saat anda bermain di sana dan itu terlihat luar biasa," ujar Dean James dikutip BolaSport.com dari RTV Oost.
"Ya, pertandingan kandang melawan Tiongkok sayangnya saya tidak dimainkan."
"Saya sendiri belum main dengan timnas Indonesia di GBK."
"Tetapi saya bermain melawan Jepang di Osaka, itu juga pengalaman yang menyenangkan."
"Sayangnya hasilnya... berakhir dengan kekalahan telak 6-0, tetapi ya."
"Setidaknya saya senang berada di sana dan kami sedang mengerjakan sesuatu yang indah di sana."
"Semoga kami tentu saja mencapai Piala Dunia dan ya, itulah yang kami tuju," lanjutnya.
Dean James kagum dengan dukungan suporter Indonesia di Jakarta.
Menurutnya, suporter di Indonesia memberikan dukungan total bagi timnya.
Seluruh suporter kompak menyanyi dan menari demi menyemangati tim.
"Soal (dukungan) suporter, misalnya. Ya, tentu saja, di stadion (Gelora Bung Karno) Jakarta itu untuk, saya rasa, 80.000 orang, tentu saja sedikit lebih banyak daripada di sini (Belanda)," ujar pemain belakang Go Ahead Eagles.
"Ya, semua orang di stadion, kami juga melompat dan menari."
"Eh, (kami juga) berteriak dan itu pengalaman yang sedikit berbeda."
"Tapi di sini misalnya. Adelaarshorst juga berbeda, itu juga anda juga mendapatkan perasaan yang baik dari sana, jadi itu juga indah," tutupnya.