Di Sidodadi, UWG Malang Bangun Karakter Anak dan Berdayakan Ibu Lewat Gastronomi Lokal & Ecowisata
GH News July 09, 2025 09:05 PM

TIMESINDONESIA, MALANGUniversitas Widya Gama/ UWG Malang kembali menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan Pengabdian Masyarakat Mandiri yang dilaksanakan di Desa Sidodadi, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, Rabu (9/7/2025).

Kegiatan ini diprakarsai oleh Dr. Purnawan Dwikora Negara, SH., MH., dosen Fakultas Hukum UWG, bersama Dr. Ir. Tri Wardhani, MP., dengan pendekatan sosio-ekowisata dan sosio-gastronomi yang menyentuh langsung kehidupan warga desa.

Desa Sidodadi sendiri merupakan mitra binaan dari program pengabdian masyarakat UWG. Dalam momentum liburan sekolah, tim pengabdian memanfaatkan waktu untuk membentuk karakter anak-anak usia dini melalui pendekatan lingkungan. Kegiatan dilakukan secara menyenangkan namun edukatif seperti camping dengan hammock, membuat permainan dari bahan-bahan alam sekitar, menggubah lagu bertema lingkungan, serta memasak bersama. Tujuan utamanya adalah menanamkan kesadaran menjaga ekosistem kampung mereka yang menjadi ruang hidup dan bermain sehari-hari.

Tak hanya anak-anak, para ibu pun dilibatkan dalam program penguatan ketahanan dapur melalui eksplorasi gastronomi lokal. Warga diajak mengolah bahan yang ada di sekitar halaman mereka, seperti membuat buntil daun pepaya berisi bunga turi merah dan ikan laut. Mereka juga dilatih memproduksi oleh-oleh khas desa berupa telur asin UWG yang unik karena menggunakan air laut murni dan garam alami yang diendapkan di karang-karang dengan bantuan sinar matahari.

Gastronomi-Lokal-Ecowisata.jpg

Proses kreatif ini tidak hanya menciptakan produk kuliner yang khas dan bernilai jual, tetapi juga menyentuh isu kemandirian ekonomi keluarga. Humor pun mewarnai suasana saat anak-anak bertanya, “Kenapa air laut asin?” — dijawab dengan candaan khas warga: “Karena pipisnya ikan!” Sebuah keakraban yang memupuk kedekatan antara warga dan tim pengabdian.

Tak ketinggalan, alumni dan mahasiswa UWG juga ambil bagian aktif. Mereka menyumbangkan hammock untuk mendukung potensi ecowisata susur sungai, serta membantu anak-anak menjauh sejenak dari gawai dan kembali bermain dengan alam.

“Di sinilah kami menyusupkan perlahan soal keberdayaan, soal harapan akan kehidupan yang lebih baik berbasis apa yang ada di sekitar mereka,” ungkap Dr. Purnawan. Sebuah pesan mendalam yang menunjukkan bagaimana pengabdian UWG tak hanya mengajar, tapi juga menggerakkan, memberdayakan, dan menginspirasi.

Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari Tim Pengabdian Masyarakat Mandiri, termasuk alumni bernama Naggita, yang dikenal aktif menyumbang ide dan dana. Dengan semangat “UWG Mbois, Berdaya, Berdampak”, perahu pengabdian pun telah dilepaskan, berlayar dari sungai di sisi rumah warga menuju harapan dan perubahan. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.