TRIBUNNEWS.COM - Seorang Supir Truk, Jose Azevedo yang menjadi saksi bisu kecelakaan Diogo Jota akhirnya buka suara mengenai kejadian tersebut.
Secara mengejutkan, Jose Azevedo justru mengungkapkan fakta yang berbeda dengan pihak Kepolisian Spanyol.
Seperti diketahui, Kepolisian Spanyol baru saja mengumumkan hasil investigasi soal kecelakaan Diogo Jota.
Hasilnya, Diogo Jota dinyatakan mengebut saat mengendarai mobil Lamborghini yang diduga mengalami pecah ban di provinsi barat laut Zamora pada Kamis (3/7/2025) lalu.
Polisi Spanyol mengatakan bahwa mobil tersebut tampaknya sedang menyalip truk di jalan tol A52 dekat Palacios de Sanabria sebelum mengalami kecelakaan.
Bekas ban dilaporkan terlihat sekitar 100 meter (330 kaki) dari lokasi benturan.
Diogo Jota diperkirakan mengendarai mobil dengan kecepatan di atas batas normal.
Sementara batas kecepatan memacu kendaraan di jalanan tol Spanyol adalah 120 kilometer/jam (75 mph).
Meskipun ada dugaan bahwa aspal di jalan tidak rata di lokasi kecelakaan, polisi mengatakan kepada media Spanyol bahwa itu bukan "titik hitam" kecelakaan.
"Semua tes yang dilakukan sejauh ini menunjukkan bahwa pengemudi kendaraan yang jatuh itu adalah Diogo Jota," kata Polisi Spanyol, dikutip dari BBC.
"Semuanya juga menunjukkan kemungkinan kecepatan yang berlebihan melampaui batas kecepatan jalan raya," tambah polisi lalu lintas setempat di Zamora.
Pernyataan Sopir Truk
Sehari setelah Kepolisian Spanyol merilis temuan awal soal kecelakaan fatal yang menewaskan Diogo Jota, pernyataan berbeda justru datang dari saksi mata di lokasi kejadian.
Sopir Truk bernama Jose Azevedo mengaku melihat langsung Lamborghini yang ditumpangi Diogo Jota dan Andre Silva saat insiden terjadi.
Menurutnya, mobil tersebut tidak melaju dalam kecepatan tinggi.
Bahkan, Azevedo mengklaim memiliki rekaman video yang menunjukkan bahwa kendaraan mewah itu tidak ngebut saat kecelakaan berlangsung.
"Saya merekamnya, berhenti, mencoba membantu, tetapi sayangnya, tidak ada yang bisa saya lakukan," kata Sopir Truk, dikutip dari Daily Mail.
"Saya punya hati nurani yang bersih."
"Saya tahu apa yang saya alami malam itu karena saya tidak tahu siapa yang ada di dalam. Belasungkawa saya untuk keluarga"
"Percaya pada saya bahwa mereka tidak ngebut. Saya bisa melihat merek mobilnya, warnanya. Saya melewati jalan ini setiap hari, Senin sampai Sabtu, saya tahu jalan mana itu, dan jalan itu tidak ada gunanya."
"Jalannya gelap, dan saya bisa melihat merek dan warna mobilnya, semuanya sempurna. Sayangnya, begitulah akhirnya," pungkas Sopir Truk itu.
(Ali)