Sudharmono, Wakil Presiden Pilihan Soeharto tapi Tak Dikehendaki ABRI
Moh. Habib Asyhad July 10, 2025 06:34 PM

Sudharmono adalah wakil presiden pilihan Soeharto tapi tidak dikehendaki oleh kalangan ABRI yang sudah punya calon: Try Sutrisno.

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com -Selama menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia, Soeharto pernah punya wakil presiden dari berbagai kalangan dan latar belakang. Ada yang mantan jurnalis, ada yang tentara, ada juga yang teknokrat.

Salah satu wakil presiden yang paling kita ingat, karena muncul dalam soal-soal lomba cerdas-cermat, adalah Sudharmono. Pria kelahiran Cerme, Gresik, Jawa Timur, itu mengawali kariernya sebagai jaksa militer di Medan pada 1956.

Dia adala wakil presiden yang menjabat sebelum Try Sutrisno. Jika Pak Try bukanlah wakil presiden pilihan Pak Harto, Sudharmono adalah sebaliknya. Dia adalah pilihan pertama Bapak Pembangunan tapi tak disukai kalangan ABRI.

Mengutip Kompas.com, Sudharmono adalah Wakil Presiden RI ke-5. Dia menjabat selama lima tahun, dari 1988 hingga 1993. Sebelum menjabat sebagai wapres, Sudharmono merupakan prajurit TNI dengan pangkat terakhir letnan jenderal (letjen). Dia juga aktif di partai politik dan pernah beberapa kali menjadi menteri negara.

Mengutip dari laman resmi Perpustakaan Nasional RI, Sudharmono lahir pada 12 Maret 1927 di Gresik, Jawa Timur. Karier militer Sudharmono dimulai ketika dia bergabung dengan Divisi Ronggolawe dalam perang memperebutkan kemerdekaan di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Ketika itu Sudharmono dapat pangkat kapten. Setelah perang, dia melanjutkan pendidikan di Akademi Hukum Militer dan lulus tahun 1956. Tak hanya itu, dia juga ernah menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Hukum Militer hingga lulus di tahun 1962.

Ketika belajar militer itulah, Sudharmono sudah aktif mengorganisasi kegiatan yang disokong oleh yayasan-yayasan Soeharto. Tak heran jika Sudharmono dikenal sebagai sosok yang dekat di Pak Harto.

Dan kedekatan itulah yang memuluskan jalannya menjadi Ketua Umum Golkar yang diputuskan dalam Musyawarah Nasional Golkar III tahun 1983. Sudharmono memimpin Golkar selama 5 tahun, terhitung sejak 1983 hingga 1988.

Tapi sebelum itu, dia sempat menjadi anggota kabinet, persisnya sebagai Menteri Sekretaris Negara yang dia emban selama 16 tahun. Sejak 1972 hingga 1988. Tak hanya itu, pria Cerme itu juga sempat menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri selama 5 bulan, dari Oktober 1982 hingga Maret 1983.

Singkat ceritanya, pada 11 Maret 1988, Sudharmono ditunjuk oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai wakil presiden RI. Tapi pemilihannya sempat memunculkan ketegangan dalam Sidang Umum MPR.

Kok bisa? Ternayta ketika itu peserta sidang terbagi menjadi dua kubu. Satu menjagokan Try Sutrisno, satu lagi mengusung nama Sudharmono sebagai calon wakil presiden. Yang tidak mendukung Sudharmono beralasan karena pria kelahiran 1927 itu, meski menempuh pendidikan militer, dinilai jarang memimpin pasukan.

Mereka juga melihat Sudharmono lebih banyak berkutat dengan birokrasi. Meskipun begitu, Presiden Soeharto akhirnya menunjuk Sudharmono untuk dipilih MPR menjadi wakil presiden. Sudharmono adalah sosok yang mahir dalam urusan administrasi, karena itulah dia diberi tugas khusus oleh Soeharto mengawasi urusan birokrasi pemerintah.

Sudharmono meninggal dunia pada 25 Januari 2006 setelah menjalani perawatan selama dua pekan di Rumah Sakit Metropolitan Medical Center (MMC), Jakarta. Ia terkena infeksi paru-paru dan komplikasi penyakit lain. Jenazah Sudharmono dimakankan pada 26 Januari 2006 di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.