TIMESINDONESIA, MALANG – Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang) menggelar kegiatan Sharing Alumni dalam rangka Dies Natalis ke-7, mengusung tema "Campus to Career: Melalui Alumni Mempersiapkan Sumber Daya Manusia di Revolusi Digital Menghadapi Dunia Kerja", Kamis (10/7/2025) di Aula Sasana Giri Shaba.
Kegiatan tersebut menjadi ajang berbagi pengalaman dan motivasi dari alumni kepada mahasiswa, sekaligus mempererat hubungan emosional antar generasi kampus.
Menteri Pertanian RI, Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman, MP, dalam arahannya menekankan pentingnya peran pemuda dalam membangun sektor pertanian yang modern dan berbasis teknologi.
“Dengan karakter yang kuat, jujur, disiplin, dan pekerja keras, pemuda Indonesia bisa menjadi ujung tombak mewujudkan swasembada pangan dan mengantarkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia,” tegas Menteri Amran.
Senada dengan itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dr. Ir. Idha Widi Arsanti, M.Si, menekankan pentingnya regenerasi petani melalui pendidikan vokasi dan pembinaan berkelanjutan.
“Petani kita makin menua, sementara kebutuhan pangan tak berkurang. Kita perlu menjaring petani muda secara konsisten. Pendidikan vokasi dan kegiatan alumni seperti ini adalah strategi tepat,” jelasnya.
Wakil Direktur III Polbangtan Malang, Hamyana, S.P., M.Si, menyebut bahwa kegiatan ini menjadi ruang belajar bersama sekaligus ajang membangun jejaring.
“Polbangtan Malang adalah rumah besar kita semua. Dunia kerja mungkin rumah kecil kalian saat ini, tapi almamater adalah tempat pulang. Melalui forum ini, kita jalin kembali hubungan kakak-adik antar generasi. Sharing alumni adalah ruang berbagi makna, bukan sekadar cerita,” ujar Hamyana.
Ia juga mengingatkan bahwa tidak ada pengalaman yang sia-sia, dan setiap proses yang dijalani alumni adalah pelajaran berharga yang bisa menjadi inspirasi mahasiswa saat ini
Tiga alumni dihadirkan sebagai narasumber inspiratif lintas jalur karier: Avelia Tria Agustina, yang kini bekerja di sektor pertanian di Kagoshima, Jepang; Jimly Assidhiqy, ASN penyuluh pertanian di Kediri; dan Wahyu Candra Nugroho, wirausahawan muda Owner Benthung Mulyo dan ketua koperasi Agriyama YESS Kabupaten Tulungagung.
Avelia menekankan pentingnya pembekalan bahasa dan budaya kerja yang ia dapat dari kampus. Jimly menggarisbawahi manfaat praktik lapang dan pengabdian masyarakat. Sementara Wahyu berbagi kisah sukses memulai usaha dengan modal dari program PWMP Kementan.
“Pertanian bukan hal yang harus ditakuti. Justru di sinilah peluang besar ada,” ujarnya. (*)