TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Pemerintah Kota Yogyakarta mengingatkan kepada masyarakat terkait bahaya leptospirosis dan hantavirus yang belakangan mulai mengintai, terutama di musim hujan dan lingkungan yang kotor.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, dr. Lana Unwamah menjelaskan, jumlah kasus leptospirosis tahun ini sudah naik signifikan.
“Tahun lalu kasusnya hanya 2 yang meninggal, tapi tahun ini sudah ada 19 kasus dengan 6 korban meninggal,” jelas Lana kepada wartawan di Kantor Dinas Kominfosan Pemkot Yogyakarta, Kamis (10/7/2025).
Leptospirosis sendiri adalah penyakit menular yang biasanya ditularkan dari hewan, terutama tikus, ke manusia. Tikus suka hidup di tempat lembap, got, tumpukan sampah, atau genangan air, apalagi saat musim hujan.
Gejala leptospirosis sering disalahartikan sebagai flu biasa seperti demam, nyeri otot, dan badan lemas.
“Karena gejalanya nggak spesifik, banyak orang terlambat sadar kalau itu leptospirosis,” ungkap dr. Lana.
Yang lebih bahaya, penyakit ini bisa masuk ke tubuh lewat luka kecil atau kulit lecet, apalagi kalau sering beraktivitas di sawah, sungai, atau tempat becek tanpa alas kaki.
Jika sudah parah, penderita bisa mengalami mata menguning (kuning hati) dan gangguan ginjal, yang bisa sangat berbahaya.
Rapid test baru akan positif pada hari ke-5. Jadi penting banget untuk selalu menjaga kebersihan rumah dan lingkungan, mencuci tangan dan kaki setelah beraktivitas, dan menggunakan alas kaki saat di tempat becek.
Selain leptospirosis, dr. Lana juga mengingatkan soal hantavirus, yang juga dibawa tikus.
“Penularannya bisa dari menghirup debu atau udara yang terkontaminasi kotoran, urin, atau air liur tikus,” terang Lana.
Untuk memutus rantai penyebaran, masyarakat diminta mengendalikan populasi tikus. Kepala Bidang Perikanan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta drh. Sri Panggarti menambahkan, leptospirosis tak hanya menyerang manusia.
“Hewan ternak seperti sapi dan kambing juga bisa terinfeksi. Kalau terlihat sakit, harus segera diobati,” ujar Panggarti.
Kebersihan kandang juga wajib diperhatikan. Dan jika menemukan tikus mati, jangan asal buang ke sungai atau jalan, tapi dikubur agar tidak menyebarkan penyakit.
Kunci mencegah leptospirosis dan hantavirus adalah lingkungan bersih, perilaku sehat, dan kepedulian. Luka kecil pun bisa jadi jalan masuk penyakit mematikan ini, jadi selalu waspada. (*)