TRIBUNNEWS.COM - Nama Paulinho Moccelin mencuat dalam pertandingan Arema FC vs Oxford United pada lanjutan laga Piala Presiden 2025, Kamis (10/7/2025) malam.
Ia yang merupakan pemain sayap Arema itu melakuka tekel kepada penyerang Oxford, Ole Romeny.
Bukan tekel biasa, langkahnya menghentikan bola dari penyerang Timnas Indonesia membuatnya diganjar hukuman.
Wasit yang memimpin pertandingan itu kemudian memberinya kartu kuning.
Ole Romeny harus ditandu keluar setelah tersungkur dan tertatih di pinggir lapangan.
Lantas siapa sosok Paulinho Moccelin pemain Arema FC?
Paulinho Moccelin bernama lengkap Paulo Roberto Moccelin.
Ia yang kini berusia 31 tahun adalah kelahiran Sao Francisco do Sul pada 16 Maret 1994.
Pauilnho merupakan pemain baru Arema FC yang baru diresmikan per 7 Januari 2025.
Pemain yang berposisi sebagai Left Winger itu didatangkan dari Brusque, Serie C Liga Brasil berstatus bebas transfer.
Sebelum membela Brusque, Paulinho pernah berseragam Londrina-PR, ABC-FC hingga CRB.
Pemain asing Arema FC, Paulinho Mocellin langsung unjuk gigi di laga debutnya bersama Singo Edan.
Legiun asing asal Brasil itu diganjar gelar MVP saat Arema FC ditahan imbang Indonesia All Star 2-2 di pertandingan Grup A Piala Presiden 2025, Selasa (7/7/2025).
Didatangkan pada Bursa transfer awal musim ini, pemain berusia 31 tahun sukses menciptakan dua assist dalam pertandingan tersebut.
Gol pertama Arema FC yang dicetak oleh Salim Akbar Tuharea hasil dari umpan Paulinho Mocellin.
Kejeliannya dalam membaca arah gerak pemain, membuat ia memberikan umpan silang yang sukses dikonversi menjadi gol.
Hal yang sama juga terjadi pada gol kedua Arema FC yang dicetak oleh Dedik Setiawan.
Gol tersebut dihasilkan melalui kombinasi umpan segitiga antara Dendi Santoso, Paulinho Mocellin dan Dedik Setiawan.
"Saya rasa dengan pemain terbaik ini tak terlepas dari bantuan rekan satu tim,"
"Mereka telah banyak membantu saya dan itu yang terpenting," ucap Paulinho, setelah pertandingan.
Meskipun gagal untuk memberikan kemenangan di laga debutnya, namun ia optimis Arema FC dapat meraih tiga poin di laga selanjutnya.
Menurutnya dalam pertandingan ini Arema FC sudah tampil cukup bagus dan telah mendapatkan cukup banyak peluang.
Hanya saja kemenangan tersebut sirna setelah Indonesia All Star mendapatkan dua penalti di 15 menit akhir babak kedua.
Kondisi ini yang membuat Indonesia All Star mampu menyamakan kedudukan menjadi 2-2.
"Sebenarnya Arema bermain bagus dan menciptakan peluang banyak,"
"Tapi dengan penalti itu, mental pemain dan fisik menjadi turun,"
"Lebih baik kami harus beristirahat dan fokus untuk laga selanjutnya," tandasnya.
Di laga selanjutnya, Arema FC akan menghadapi Oxford United pada Kamis 10 Juli 2025.
Arema FC harus meraih kemenangan agar dapat lolos ke babak semifinal Piala Presiden 2025.
Seandainya kalah, Singo Edan tidak boleh kalah dengan kebobolan lebih dari tiga gol.
Apabila kalah dengan defisit lebih diganggu bisa dipastikan yang akan lolos dari grup A ke babak semifinal Piala Presiden ialah Oxford United dan Indonesia All Star.
Sebab di laga sebelumnya Indonesia All Star kalah dengan skor 6-3 atas Oxford United.
Kronologi peristiwa tekel keras tersebut terjadi pada menit 13'.
Saat Ole menggiring bola dari sisi kanan, tiba-tiba Paulinho melakukan tekel.
Ole langsung terjatuh berguling-guling kesakitan.
Wasit pun menghentikan pertandingan sejenak dan Ole akhirnya digantikan.
Setelah pertandingan, Ole melakukan protes.
Tapi protesnya tersebut bernada sindiran.
Ia mempertanyakan hukuman yang diberikan wasit atas tekel keras Paulinho malam itu.
Sang wasit asal Thailand itu hanya memberi sanksi berupa kartu kuning.
Ole menyinggung tentang kartu merah.
Sekaligus tindakan wasit tersebut menurutnya seperti candaan.
Demikian ia unggah pada akun Instagram Story pribadinya @oleromeny.
"No Red Card??? Joke !!," tulis Ole sekaligus menampilkan cuplikan video aksi tekel keras Paulinho.
Hasil Arema FC vs Oxford United di Grup A Piala Presiden 2025 berakhir dengan kemenangan tim Inggris dengan skor 0-4, Kamis (10/7/2025).
Oxford United mencetak empat gol melalui Placheta (6'), Ole Romeny (9'), Leo Thomas Snowden (42') dan O'Dongkor (70').
Kemenangan ini membawa Oxford juara grup A dan berhak ke laga final untuk bertemu dengan tim asal Thailand Port FC, selaku juara grup B.
Duel Arema vs Oxford sempat diwarnai insiden padamnya lampu Stadion Si Jalak Harupat, Bandung pada menit ke-4.
Pertandingan pun terhenti lebih dari 15 menit sebelum akhirnya dilanjutkan kembali.
Setelah laga dilanjutkan, Oxford langsung tampil agresif. Hanya butuh dua menit bagi tim asal Inggris itu untuk membuka skor.
Gol pembuka dicetak oleh Przemysław Placheta pada menit ke-6, memanfaatkan kelengahan lini belakang Arema.
Tiga menit berselang, giliran striker Timnas Indonesia, Ole Romeny, yang menggandakan keunggulan.
Ole melakukan penyelesaian brilian usai mengontrol umpan lambung dan melepaskan tembakan keras.
Sayangnya, Romeny hanya mampu bermain hingga menit ke-15.
Ia terpaksa ditarik keluar akibat cedera usai mendapat tekel keras dari pemain Arema FC, Paulinho.
Cedera ini mengakhiri kiprah singkatnya di pertandingan yang penuh tensi tersebut.
( Chrysnha, Arif Tio)(TribunMadura.com/Mohammad Rifky Edgar)
