BOLASPORT.COM - Pelatih Arema FC, Marcos Santos, buka suara soal tekel horor anak asuhnya kepada Ole Romeny pada lanjutan fase grup Piala Presiden 2025 menghadapi Oxford United pada Kamis (10/7/2025) di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung.
Oxford United menang 4-0 dalam laga yang sempat diwarnai mati lampu tersebut.
Tim asuhan Gary Rowett menang melalui gol Przemyslaw Placheta pada menit ke-6, Ole Romeny (9'), Leo Snowden (43'), dan Gatlin Odonkor (70').
Sayang, malapetaka dialami oleh Ole Romeny dalam laga tersebut.
Petaka buat Ole terjadi pada menit ke-11 usai Oxford United unggul dua gol.
Striker Timnas Indonesia tersebut mendapatkan tekel horor dari gelandang Arema FC, Paulinho.
Paulinho terlihat melakukan injakan ke kaki kanan Ole Romeny dalam tayangan ulang.
Akan tetapi, wasit Wiwat Jumpaoon dari Thailand hanya mengeluarkan kartu kuning untuk Paulinho meski sudah berkonsultasi dengan VAR.
Setelah mencetak gol, Ole justru tidak bisa melanjutkan pertandingan karena cedera.
Pemain bernomor punggung 11 itu digantikan oleh Louie Sibley.
Usai laga, Ole Romeny curhat melalui akunnya di media sosial dan menyesalkan keputusan dari pengadil lapangan.
"Tidak ada kartu merah? Ini lelucon," tulis Ole Romeny melalui fitur storydi Instagram.
Kejadian tersebut juga membuat kubu Arema FC mendapatkanrespons keras dari publik Tanah Air.
Suporter Timnas Indonesia di media sosial melakukan kritik kerasterhadap perilaku para pemain Singo Edan yang tampil cenderung keras di laga bertajuk pramusim.
Tentu, kabar ini jelas tak mengenakkan bagi kubu Arema FC.
Marcos Santos selaku pelatih mengakui bahwa kondisi tersebut tidak terhindarkan.
Namun, tanpa membuat banyak alasan dan memperhatikan kritik keras dari suporter Timnas Indonesia, sang pelatih sudah meminta maaf kepada Ole Romeny.
Paulinho sebagai pelaku tekel horor juga sudah memohon maaf kepada Ole.
"Jadi, itu kondisinya dia coba masuk," ujar Marcos Santos usai laga.
"Paulinho siap dan Ole juga siap."
"Tetapi karena sudah telanjur, dia terkena injakan."
"Saya sudah meminta maaf, Paulinho juga sudah meminta maaf."
"Tetapi kami tidak bisa berpikir karena dia adalah pemain Timnas."
"Bahwa suporter Timnas marah, kita lihat di dalam apa kejadiannya."
"Kami di dalam lapangan bisa menyelesaikan sendiri," lanjutnya.