TIMESINDONESIA, JAKARTA – Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie, ditunjuk menjadi komisaris PT Pertamina Hulu Energi (PHE). Perombakan dewan komisaris ini diketahui melalui laman resmi PHE, yang diumumkan usai pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terbaru.
Penunjukan Stella sebagai komisaris menarik perhatian publik, mengingat latar belakangnya sebagai akademisi dan ilmuwan di bidang cognitive science. Ia tercatat sebagai profesor tetap di Tsinghua University, Beijing, sekaligus Direktur Child Cognition Center serta Research Chair di Tsinghua Laboratory of Brain & Intelligence.
Mengacu pada Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dirilis Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Stella Christie memiliki kekayaan sebesar Rp4,79 miliar per 2024.
Rinciannya, Stella memiliki: tanah dan bangunan senilai Rp4,43 miliar, yang terdiri dari rumah seluas 81 m² di Jakarta Barat senilai Rp1,71 miliar hasil sendiri, dan tanah 1.813 m² di Bandung senilai Rp2,71 miliar hasil hibah.Selain itu, kas dan setara kas sebesar Rp350,72 juta.
Stella Christie bukan nama baru di dunia akademik. Perempuan kelahiran Medan, 11 Januari 1979 ini merupakan lulusan Harvard University untuk jenjang S1. Gelar S2 dan S3-nya ia raih dari North Western University di Amerika Serikat.
Ia sempat menjadi asisten profesor dan kemudian profesor tetap di Swarthmore College, Pennsylvania dari 2012 hingga 2018, sebelum hijrah ke Tiongkok untuk bergabung dengan Tsinghua University.
Selain Stella, para pemegang saham juga menunjuk beberapa nama lainnya ke jajaran komisaris PHE: Denny Januar Ali sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen; Iggi Haruman Achsien, Komisaris Independen; Nanang Untung, Komisaris; Wahyu Setyawan, Komisaris; Muhammad Qodari, Komisaris; Andika Pandu Puragabaya, Komisaris;
Sementara di jajaran direksi, susunan baru PHE adalah: Awang Lazuardi sebagai Direktur Utama, menggantikan Chalid Said Salim; Dannif Danusaputro, Direktur Investasi dan Pengembangan Bisnis; Mery Luciawaty, Direktur Pengembangan dan Produksi; Whisnu Bahriansyah, Direktur Manajemen Risiko; Edy Karyanto, Direktur Perencanaan Strategis, Portofolio, dan Commercial; Ery Sulistyo Sutikno, Direktur SDM dan Penunjang Bisnis; Bayu Kusuma Dewanto, Direktur Keuangan; dan Muharram J Panguriseng, Direktur Eksplorasi
Sekretaris Perusahaan PHE, Hermansyah Y. Nasroen, menyampaikan bahwa susunan baru ini diharapkan dapat memperkuat kontribusi Pertamina Grup dalam mendukung ketahanan energi nasional.
“Penetapan ini tentunya mendukung dan comply pada kebijakan dan keputusan pemegang saham. Diharapkan dengan susunan baru ini dapat terus berkontribusi positif,” ujar Hermansyah, Selasa (8/7/2025), melansir Bisnis.com. (*)