Lyon dipastikan akan tetap berlaga di Ligue 1 musim depan setelah memenangkan banding atas keputusan degradasi mereka.
Sebelumnya, otoritas sepak bola Prancis menurunkan klub tersebut ke Ligue 2 akibat masalah finansial, namun putusan itu kini dibatalkan. Keputusan ini tidak hanya menyelamatkan status klub di Ligue 1, tetapi juga menimbulkan ketidakpastian baru bagi Crystal Palace dalam berpartisipasi di Liga Europa musim depan.
Olympique Lyonnais dalam pernyataan resminya, menyebut bahwa keputusan ini menjadi langkah awal untuk membangun kembali kepercayaan publik.
Namun, kemenangan Olympique Lyonnais di ruang banding bisa berdampak langsung pada Crystal Palace, yang sebelumnya berpotensi lolos ke Liga Europa karena degradasi Lyon. Palace, juara Piala FA musim lalu, kini menunggu keputusan UEFA terkait potensi konflik kepemilikan multi-klub antara kedua tim tersebut. Situasi ini semakin rumit karena kedua klub memiliki hubungan kepemilikan yang bersinggungan melalui Eagle Football Holdings milik John Textor.
UEFA secara tegas melarang dua klub dengan kepemilikan yang sama atau berpengaruh untuk berlaga di kompetisi Eropa yang sama. Meski Palace mengklaim bahwa Textor tidak memiliki kendali yang menentukan di klub, UEFA belum mengeluarkan keputusan akhir. Jika sebelumnya degradasi Lyon menjadi celah bagi Palace masuk ke Liga Europa, pembatalan keputusan itu membuat peluang mereka kembali tidak menentu.
Textor sendiri telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi potensi konflik ini. Ia mengundurkan diri dari dewan Lyon bulan lalu dan telah menyetujui penjualan 43% sahamnya di Crystal Palace kepada pemilik New York Jets, Woody Johnson. Namun keputusan akhir tetap berada di tangan UEFA, yang diharapkan akan memberikan kejelasan dalam beberapa hari ke depan mengenai keikutsertaan Palace di kompetisi Eropa.