Grid.id - Pria di Padang buta usai cabut gigi. Bagaimana kronologi kasus nahas tersebut?
Kabar sedih datang dari Padang, Sumatra Barat. Seorang pria bernama Hengki (30) harus mengalami kebutaan pasca dirinya cabut gigi.
Warga Koto Tabang, Ampalu, VII Koto Sungai Sariak, Padang Pariaman itu kini pasrah tak bisa melihat lagi. Kronologi bermula saat ia mengalami masalah pada salah satu gigi yang tumbuhnya tak lazim dan menyentuh langit-langit mulut.
Akibatnya, lidah Hengki seringkali tergigit. Melansir dari Tribun Jakarta, Hengki juga sering mengalami sariawan.
Kronologi pria di Padang buta usai cabut gigi itu berawal di tahun 2022. Saat itu, Hengki akhirnya datang ke sebuah klinik gigi di kota tempat dirinya tinggal.
Ketika dicabut, Hengki kehilangan banyak darah. Dokter bahkan sampai istirahat dua kali di sela-sela pencabutan gigi.
Namun setelah itu, ia seringkali sakit kepala dan suhu tubuhnya meningkat. Melansir dari Kompas dan Tribun Jatim, Hengki juga mengalami penurunan nafsu makan.
Seminggu setelahnya, Hengki mengalami hal lain. Pandangannya pun mulai kabur namun akhirnya kedua matanya gelap total.
Kini, Hengki tak bisa lagi melihat. Sang ibu, Nurhasni berusaha mencari keadilan untuk putranya.
Berkali-kali ia datang ke klinik itu namun segala tudingan ditepis. Hengki dan sang ibu diberi uang pengobatan sebanyak Rp 1 juta.
Nurhasni kemudian melaporkan dugaan malpraktik ke polisi pada awal 2025. Sayangnya, laporan hanya sampai ke proses penyelidikan.
Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Susmelawati Rosya mengatakan bahwa tidak ada unsur pidana yang ditemukan. Ia mengatakan bahwa korban yakni Hengki, ternyata didiagnosa menderita tumor otak pada awal 2022 lalu.
"Benar tidak naik ke tahap penyidikan karena tidak ditemukan pidananya," kata Susmelawati.
"Berdasarkan rekam medisnya yang bersangkutan didiagnosa mengalami tumor di otak saat berobat di rumah sakit Awal Bros Pekanbaru pada 2022," ujarnya lagi.
Ketika disarankan untuk operasi, keluarga belum bersedia. Rumah sakit M Djamil juga mendiagnosa Hengki mengalami penyakit yang sama di tahun 2024 lalu.
"Akhirnya yang bersangkutan mengalami kebutaan dan lalu membuat laporan polisi," jelasnya lagi.
Sementara itu, dokter gigi Rini Susilawati yang melakukan proses pencabutan gigi membantah kabar malpraktik yang dituduhkan itu. Ia mengakui sudah melakukan segala bentuk SOP untuk mencabut gigi Hengki.
"Kita jalankan SOP. Kita lakukan pemeriksaan medis sebelum pencabutan. Proses pencabutan berjalan normal lalu kita beri obat," ujar Rini.
"Tidak ada komplikasi dan luka bekas pencabutan sudah sembuh," tutupnya.
Kasus akhirnya dihentikan. Itulah tadi kronologi pria di Padang buta usai cabut gigi.