Jukir Nakal Terjaring Sweeping Dishub Kota Banjar, Setoran Retribusi Parkir Macet
GH News July 13, 2025 12:04 AM

TIMESINDONESIA, BANJAR – Mengejar target PAD Rp1.050.000.000,- di sektor parkir yang saat ini baru mencapai 49%, Dishub Kota Banjar gencar berikan pembinaan kepada para juru parkir khususnya jukir nakal yang menunggak setoran retribusi parkirnya.

Guna menegakan aturan dan memastikan rerribusi parkir masuk ke kas daerah, malam ini tim dari Dishub Kota Banjar dipimpin langsung Sekdis, Ika Kartikawati mendatangi beberapa kantong parkir se-Koga Banjar, Sabtu malam (12/7/2025).

Titik pertama yang dikunjungi adalah Kecamatan Langensari. Disebutkan Ika, wilayah Langensari wilayah yang paling banyak menyumbangkan jumlah tunggakan retribusi parkirnya.

"Kami mengadakan sweeping ke titik-titik tertentu dimana para jukir kurang komitmen pada setorannya. Ini kami lakukan dengan tujuan untuk menaikan target PAD dari retribusi parkir," jelas Ika seusai kegiatan.

Pihaknya sudah menyisir para jukir yang kurang menjaga komitmennya mulai dari Banjar hingga Langensari. "Langen jadi titik paling rawan padahal potensinya cukup besar sehingga kami lakukan pembinaan kepada para jukir yang terdata memiliki tunggakan dan setoran macet," tuturnya.

Ika berharap dengan adanya pembinaan dari petugas Dishub yang dilakukan secara berkala baik itu siang maupun malam dapat meminimalisir setoran yang macet sehingga dapat mendongkrak target PAD.

Bagi jukir yang setoran retribusi parkirnya macet dan memiliki tunggakan, diminta petugas Dishub untuk segera menyetorkan tunggakannya jika tidak ingin diputus kerjasamanya.

"Kami berikan surat peringatan secara bertahap. Apabila sudah tiga kali SP, maka akan kami pecat langsung jukir tersebut," tegas Ika.

Ika menyebut jumlah tunggakan setoran retribusi parkir dari satu orang jukir yang bertugas di Langen ada yang mencapai Rp800 ribuan.

"Itu terhitung dari mulai Januari hingga sekarang. Kami meminta mereka datang hari Senin ke kantor Dishub untuk menyelesaikan tunggakannya atau kami berhentikan," tegas Ika.

Selain menertibkan setoran yang macet, sejumlah jukir juga dibina dalam hal berpakaian agar tetap terlihat rapih dan sopan serta diperingati agar tidak minum miras saat menjalankan tugasnya. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.