Kota Bandung mendapatkan predikat sebagai kota termacet di Indonesia versi TomTOm Traffic Index. Kepolisian membeberkan analisis kemacetan di kota kembang itu.
Kasat Lantas Polrestabes Bandung AKBP Wahyu Pristha Utama mengatakan kemacetan di Kota Bandung disebabkan oleh dua faktor. Yakni, infrastruktur dan jumlah kendaraan yang tak sebanding.
"Seperti yang pernah saya sampaikan pertumbuhan kendaraan semakin tahun semakin bertambah, sedangkan pembangunan infrastruktur dan jalannya tidak seimbang dengan pertumbuhan jumlah kendaraan setiap tahunnya itu salah satu faktornya," ujar Wahyu seperti dikutip dari detikjabar, Minggu (13/7/2025).
"Makanya kita harus duduk bersama kita harus berdiskusi, kita harus mencari win-win solution, yang bagus sehingga semua bisa terakomodir dengan baik," kata Wahyu.
Wahyu juga menjelaskan skala kemacetan di Kota Bandung terbagi dua, yakni skala waktu dan skala hari.
"Bisa berskala berdasarkan pola waktu, jam itu bisa pagi hari saat orang mau berangkat ke sekolah, berangkat kerja ke kantor, berangkat ke pabrik-pabrik. Sama sore hari, waktunya orang kembali jadi yang awalnya pagi masuk penuh susah ke Kota Bandung sorenya juga sama," kata dia.
Wahyu mengatakan pada pagi hari banyak pengendara datang dari arah Sumedang-Cileunyi ke Soekarno Hatta, Padalarang-Cimahi ke Soekarno Hatta, begitupun dengan kendaraan yang datang dari arah Lembang dan Gunung Batu menuju pusat Kota Bandung.
"Jadi kalau kita berbicara mungkin jumlah penduduk Kota Bandung ini sekitar 4,5 juta, tapi kalau di pagi dan sore hari mungkin bisa jadi 10 juta," kata dia.
[Gambas:Instagram]
Selain skala waktu, ada juga skala hari. Kemacetan dengan skala hari terjadi di hari-hari besar atau long weekend.
"Kalau pola hari sama kita tahu kan Kota Bandung, kota destinasi wisata kuliner, tempat pendidikan tempat perbelanjaan, tempat kota seni, semuanya ada di Kota Bandung, jadi orang sangat senang dengan Kota Bandung apalagi ditambah nanti dengan long weekend," ujar dia.
"Weekend biasa saja, Sabtu, Minggu itu rame, padat ditambah lagi long mungkin hari Kamis sudah libur makin rame, makin padat, jadi pasti akan ada peningkatan baik jumlah volume kendaraan yang datang ke Kota Bandung, mungkin kalau weekend bisa ditambah dari gerbang-gerbang tol baik Pasteur, Mohamad Toha hingga Cileunyi," dia menambahkan.
Wahyu bilang mobilitas warga dari luar ke Kota Bandung pada waktu atau tak bisa terhindarkan.
"Itulah yang saya bilang pola-pola yang masih kita pelajari dan sebagainya, jadi itu tidak bisa kita hindari, tidak bisa kita hindari, kenapa? Ada kaitannya dengan perekonomian, ada kaitannya dengan pariwisata, ada kaitannya dengan bagaimana destinasi Kota Bandung yang menjadi ikoniknya Jawa Barat," kata dia.
"Sekarang tinggal mau kita apakan, maunya gimana, kalau saya simple aja, harus duduk bersama, harus satu visi satu misi, satu cara pandang dan harus kompak dan solid," dia menegaskan.
***