TIMESINDONESIA, SITUBONDO – Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Situbondo menyatakan dukungannya terhadap rencana Pemerintah Kabupaten Situbondo untuk mengganti nama klub sepak bola lokal, Persatuan Sepak Bola Seluruh Situbondo (PSSS). Langkah ini dinilai penting demi memperkuat branding dan identitas visual sepak bola Situbondo di kancah regional maupun nasional.

“Kami sangat mengapresiasi perubahan nama PSSS menjadi nama yang lebih mudah dilafalkan, mudah dibangun brand-nya, dan bisa menjadi simbol kebangkitan semangat baru sepak bola Situbondo,” ujar Fathullah Uday, Wakil Ketua GP Ansor Situbondo, Sabtu (12/7/2025).

Nama Baru Harus Tetap Jaga Identitas Lokal

Fathullah menekankan bahwa perubahan nama tidak boleh menghapus nilai-nilai lokalitas. Sebaliknya, nama baru harus memperkuat rasa kebanggaan masyarakat terhadap klub kebanggaan Situbondo.

“Ini bukan soal mengganti identitas, tapi memperkuatnya. Branding yang kuat akan berdampak pada loyalitas, profesionalisme, dan daya tarik bagi sponsor maupun talenta muda,” ujarnya.

Beberapa nama alternatif yang telah diusulkan dan masih mempertahankan unsur Situbondo antara lain Situbondo Petarung, Situbondo Bersama, Situbondo Bersatu, Situbondo Pride, atau Situbondo United.

Dorong Restrukturisasi dan Standarisasi Sepak Bola Situbondo

Tak hanya berhenti pada perubahan nama, GP Ansor juga mendorong dilakukan restrukturisasi menyeluruh pada tubuh organisasi PSSS dan lembaga pendukung pengembangan sepak bola di Situbondo.

“Kami juga meminta agar sarana dan prasarana sepak bola di Situbondo ditingkatkan dan disesuaikan dengan standar nasional. Ini penting agar sepak bola Situbondo bisa benar-benar naik kelas,” tegas Fathullah.

Ia menyebut, tanpa perbaikan sistemik termasuk manajemen tim, pembinaan usia dini, dan fasilitas pelatihan maka branding hanya akan menjadi nama tanpa dampak nyata.

Momentum Membangun Ekosistem Sepak Bola Profesional di Situbondo

GP Ansor berharap proses pergantian nama ini menjadi momentum penting untuk mereformasi ekosistem sepak bola Situbondo secara menyeluruh. Mulai dari identitas tim, pola manajemen, dukungan pemerintah daerah, hingga partisipasi masyarakat dalam mendukung kemajuan olahraga daerah.

“Ini saatnya kita bersama-sama membangun klub sepak bola yang profesional, berdaya saing, dan mampu menjadi representasi kebanggaan Situbondo di kancah yang lebih luas,” pungkas Fathullah.

Dengan pendekatan yang tepat, perubahan nama PSSS diyakini dapat menjadi titik awal kebangkitan sepak bola di Bumi Shalawat Nariyah—julukan Kabupaten Situbondo—yang selama ini memiliki potensi besar namun belum tergarap maksimal.(*)