Dari Sawah ke Lapangan, Dari Jaipongan ke Sepakbola, Diva Bawa All Stars Bandung Juara Piala Pertiwi
Hasiolan Eko P Gultom July 13, 2025 11:30 PM

Main Bola Sejak SD, Diva Sukses Bawa All Stars Bandung Juara Piala Pertiwi

Alfarizy Ajie Fadhilah/Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM, KUDUS – Diva Aulia Putri tak bisa menyembunyikan senyumnya usai wasit meniup peluit panjang di laga final Piala Pertiwi All Stars 2025, Minggu (13/7/2025).

Dia hanyut dalam euforia perayaan kemenangan bersama rekan setimnya di lapangan Supersoccer Arena, Kudus, Jawa Tengah.

Timnya, All Stars Bandung, sukses menuntaskan pertarungan sengit melawan All Stars Tangerang dengan kemenangan 1-0 dan keluar sebagai juara turnamen yang disokong Hydroplus tersebut.

"Seneng atuh, bisa banggain orang tua," kata Diva saat ditemui usai pertandingan.

Kemenangan itu menjadi jauh lebih emosional bagi pemain kelahiran Bandung ini karena ia tak menyangka kedatangan dua orang terpenting dalam hidupnya, ibunda dan neneknya, datang langsung ke stadion.

"Kaget mama sama nenek datang ke sini, padahal saya sudah bilang gak usah datang gak pa pa," ucapnya haru.

Dari Sawah ke Lapangan, Dari Jaipongan ke Sepak Bola

Perjalanan Diva menuju lapangan hijau tak dimulai dari akademi elite atau fasilitas modern. Ia pertama kali mengenal sepak bola dari sawah dan lapangan kampung di masa kecilnya.

Bahkan sebelum mencintai bola, Diva lebih dulu menekuni dunia tari tradisional.

"Dulu aku jaipongan. Tapi aku keluar aja, aku main bola di sawah. Mamah bilang ya udah, masukin SSB sama aa (kakak), ya udah masuk SSB," kisahnya.

Saat itu Diva masih duduk di bangku kelas 5 SD dan bergabung dengan SSB yang mayoritas berisi pemain laki-laki.

Tak gentar, ia terus mengasah kemampuan sambil sesekali ikut bermain futsal bersama sang kakak.

Kini, kerja keras dan keyakinannya berbuah manis: Diva bukan hanya mengantar Bandung jadi kampiun, tapi juga masuk radar pencarian bakat PSSI untuk Timnas Putri Indonesia U-16.

Tetap Percaya Diri Pakai Jilbab

Di tengah lapangan, Diva juga tampak mencolok. Ia satu dari sedikit pemain yang tampil mengenakan hijab.

"Dulu enggak yakin, enggak pede. Tapi kata nenek, ‘pake aja cocok, cantik’. Ya udah saya pake kerudung. Saya nyaman, enggak kepanasan juga," katanya sambil tersenyum.

Ia mengaku sempat mendapat komentar miring soal perempuan berjilbab yang main bola. Tapi Diva memilih mengabaikannya.

"Namanya juga hobi, ya udah, enggak usah dipeduliin omongan orang," kata pemain yang berposisi sebagai penyerang sayap itu.

Saat ditanya soal ambisinya ke depan, Diva menjawab tanpa ragu. Dia ingin masuk Timnas dan membanggakan keluarga.

"Mau masuk Timnas dulu, banggain Timnas dulu, dan bisa ngasih uang buat orang tua," ujar pengagum Jude Bellingham ini.

 

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.