TIMESINDONESIA, MALANG – Sirah Nabawiyah, yang berarti sejarah kehidupan Nabi Muhammad, menyoroti berbagai aspek penting dari kepribadian dan sifat-sifat beliau. Sifat-sifat utama yang sering diteladani dari Nabi Muhammad SAW adalah Siddiq (jujur), Amanah (dapat dipercaya), Fathonah (cerdas), dan Tabligh (menyampaikan). Selain itu, beliau juga dikenal dengan akhlak mulia, kerendahan hati, dan sifat penyayang terhadap sesama.
Perjalan hidup Rasulullah senantiasa menjadi suri teladan bagi kita semua, terlebih dalam hal ibadah, Rasulullah mengatakan bahwa salah satu hal yang paling disukainya di dunia ini adalah shalat. la jadikan shalat sebagai sarana untuk bermunajat dan berkomunikasi dengan Tuhannya. Rasulullah meminta umatnya agar mendirikan shalat sebagaimana mereka melihatnya shalat. Siapa pun tidak mungkin bisa mendirikan shalat seperti shalatnya Rasulullah. Orang yang paling disu-kai oleh Rasulullah adalah yang istiqamah dalam ibadahnya.
Rasulullah juga menyampaikan, bahwa manusia kelak ketika dibangkitkan dari alam kubur dan dikumpulkan di padang mahsyar, maka amal perbuatan yang akan ditanyakan adalah tentang shalatnya, maka perbaikilah shalatnya.
Sebagaimana sabda Rasulullah saw pada sebuah hadits yang ditulis oleh Imam Zaini Dahlan dalam sebuah kitabnya yang berjudul "Arba'u Rasaail", sebagai berikut:
(الحديث) أَوَّلُ مَا يُحَاسَبُ عَلَيْهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الصَّلَاةُ فَإِنْ وُجِدَتْ تَامَّةً قُبَلَتْ وَسَائِرُ عَمَلِهِ فَإِنْوُجِدَتْ نَاقِصَةً رُدَّتْ وَسَائِرُ عَمَلِهِ
Artinya: "Pertama kali yang ditanyakan kepada setiap hamba di hari kiamat (yaumul hisab) adalah shalat, Jadi apabila shalatnya diketahui sempurna, maka diterimalah shalatnya dan seluruh amalnya, Apabi-la shalatnya diketahui kurang (tidak sempurna/ada yang tidak dilak-sanakan), maka ditolaklah shalatnya dan seluruh amalnya"
Tujuan utama Sholat adalah bukti keimanan seseorang kepada Allah dan cara untuk berdzikir kepadaNya. Abu Darda' ra berkata: Sebaik-baik hamba Allah adalah orang yang menjaga matahari, rembulan dan waktu malam untuk berdzikir kepada Allah yaitu dengan mendirikan sholat.
Di Samping Rasulullah Ketika menjadi imam, beliau akan memendekkan bacaan dan meringankan shalatnya, tetapi ketika shalat sendiri, ia akan memanjangkannya. Rasulullah senang sekali dengan shalat berlama lama sepanjang malam, terutama disepertiga malam, bahkan Siti Aisyah istri Rasulullah melihat kaki Rasulullah, dia mendapatkan kedua kakinya bengkak bengkak. Dalam beberapa riwayat, suatu ketika Rasulullah mengutus seseorang ke suatu wilayah untuk menjadi gubernur atau imam, Rasulullah menyampaikan pesan sebagai berikut:
Ringankan dan ringkaskan bicaramu, karena panjang kata berdampak seperti mantra penyihir. Pendekkan ceramahmu dan mudahkan segala persoalan umat, jangan bikin susah. Sampaikan kabar gembira kepada mereka, jangan mengancam mereka dengan hukuman. (H.R. al Bukhari dari Abu Burdah)
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Di antara kebiasaan Rasulullah lainnya adalah seusai shalat shubuh, Rasulullah duduk dan berdoa menghadap Kakbah hingga terbit matahari. Kemudian ia menghadap kepada jamaah dan bersabda: "Apabila ada di antara kalian yang sakit, aku akan menjenguknya, bila ada yang meninggal, aku akan membantu penguburannya. Jika ada yang bermimpi, datanglah kepadaku dan ceriterakanlah mimpinya." Ketika beliau melakukan sholat dan apabila beliau sudah memasuki sholat den-gan bertakbir, Rasulullah mengangkat kedua tangannya dengan jari jari yang terbuka dan telapak menghadap ke depan seraya mengucapkan: "Allahu Akbar". Kemudian ia turunkan kedua tangannya dan meme-gang tangan kirinya dengan tangan kanannya.
Ketika rukuk, Rasulullah membungkukkan pinggangnya, dan meletakan kedua tangannya dengan jari jari yang terbuka tepat di atas kedua lututnya. Rukuknya begitu sempurna dan punggungnya tampak rata sehingga jika kau kucurkan air di atasnya, air itu akan tetap di sana dan tidak akan mengalir. Usai shalat, Rasulullah memanjatkan doa doa pribadinya. Pertama-tama berdoa untuk dirinya, kemudian men-doakan bagi mereka yang sangat membutuhkan. Ketika berdoa untuk seseorang, doanya tidak hanya ditujukan untuk orang itu, tetapi juga untuk keluarganya, anak anaknya, dan cucu cucunya. Dalam doa, Ra-sulullah membuka tangannya dengan telapak tangan menghadap wajah, dan kadang kadang ia mengangkatnya tinggi tinggi ke langit.
Usai berdoa, ia usapkan telapak tangan ke wajahnya. Begitulah salah satu sikap yang dilakukan oleh Rasulullah semasa hidupnya, dan apabila dibahas disini tentunya, akan banyak sekali bab dan berjilid-jilid tentang akhlak dan kebiasaan Rasulullah, dan akhlak Rasulullah itu sendiri adalah al-Qur'an, maka tak salah apabila dikatakan, sebaik-baiknya kalian adalah yang belajar tentang al-Qur'an dan mengajarkannya, karena nila-nilai dalam al-Qur'an tercerminkan dalam kepribadian Rasulullah sebagai makhluk Allah dan Rasul pilihan. ***
Sumber: Buku “Amaliyah ala Ahlussunah Waljamaah An-Nahdliyah” UNISMA
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
*) Penulis: Dr. Kukuh Santoso, M.Pd, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA).
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id