"Hari ini, kita menghargai seorang pahlawan hukum Indonesia, yaitu almarhum Baharuddin Lopa. Beliau adalah ikon hukum dan tentu ini menjadi kebanggaan bagi masyarakat Sulbar,"
Mamuju (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Barat Suhardi Duka menyebut sosok Baharuddin Lopa sebagai ikon hukum di Indonesia dan juga kebanggaan masyarakat di Sulbar
"Hari ini, kita menghargai seorang pahlawan hukum Indonesia, yaitu almarhum Baharuddin Lopa. Beliau adalah ikon hukum dan tentu ini menjadi kebanggaan bagi masyarakat Sulbar," kata Suhardi Duka, saat meresmikan Masjid Baharuddin Lopa, di Kompleks Kejati Sulbar, Senin.
Atas penghargaan itu, Gubernur mengatakan telah mengeluarkan kebijakan yang mewajibkan siswa SMA/SMK dan sederajat di Sulbar membaca minimal 20 buku sebagai syarat kelulusan, dan salah satu buku yang wajib dibaca adalah biografi Baharuddin Lopa.
"Saya baru baru mengeluarkan kebijakan, yakni setiap anak SMA/SMK dan sederajat wajib membaca minimal 20 judul buku, baru bisa lulus dan salah satu buku yang wajib dia baca adalah biografi Baharuddin Lopa," jelas Suhardi Duka.
Melalui kebijakan itu, Gubernur berharap sosok Baharuddin Lopa bisa kembali menginspirasi generasi muda di Sulbar.
"Kami membuat kebijakan seperti itu karena sosok seperti Baharuddin Lopa perlu kembali hidup di tengah perjalanan bangsa kita ini. Walaupun beliau sesungguhnya sudah almarhum, tapi kita ingin akan lahir sosok-sosok seperti beliau di Sulbar," jelasnya.
Terkait pembangunan masjid di Kantor Kejati Sulbar, Gubernur menyampaikan bahwa kehadiran tempat ibadah di lingkungan perkantoran sangat penting dalam rangka memfasilitasi umat Islam untuk melaksanakan ibadahnya.
Ia mengatakan keberadaan tempat ibadah adalah upaya memperkuat nilai-nilai integritas.
"Apabila memiliki kekuatan iman dan taqwa, saya yakin integritas akan berada pada diri setiap individu. Jadi, kehadiran tempat ibadah di kawasan perkantoran ini sangat penting untuk memperkuat nilai-nilai integritas seluruh pegawai," Suhardi Duka.
Sementara, Kepala Kejaksaan Tinggi Sulbar Andi Darmawangsa menyebut, nama Baharuddin Lopa dipilih sebagai nama masjid karena rekam jejaknya yang layak dijadikan teladan di dunia hukum.
Menurut Andi, pemberian nama tersebut bukan sekadar penghormatan, tapi juga harapan agar semangat dan integritas Baharuddin Lopa menular ke generasi berikutnya.
"Rekam jejak Baharuddin Lopa layak dijadikan teladan di dunia hukum dan kami berharap semangat dan integritas beliau dapat menginspirasi dan menular ke generasi muda," kata Andi Darmawangsa.