Suasana duka menyelimuti Toraja Utara. Sebuah truk yang mengangkut warga pulang dari acara adat Rambu Solo’ terguling di jalur curam Tikala, Sabtu (12/7/2025).
Tragedi ini menewaskan delapan orang, termasuk seorang anak dan sopir.
Diduga, jalan licin dan sempit jadi penyebab maut yang merenggut nyawa seketika.
Akibatnya truk terguling di jalur turunan yang curam lalu terbalik.
Penumpang truk ini diketahui usai dari menghadiri acara adat Rambu Solo' (kedukaan) di Kecamatan Rindingallo, Toraja Utara.
“Iya, habis dari Tongkon (acara Rambu Solo’) itu. Kondisi jalan licin karena hujan jadinya truknya tergelincir,” kata seorang warga, Enno’, di lokasi kejadian, mengutip TribunToraja.com.
Di Toraja, truk biasa mengangkut penumpang manusia maupun hewan saat akan menghadiri acara adat Rambu Tuka maupun Rambu Solo'.
Pihak kepolisian masih mendata identitas para korban serta menyelidiki penyebab dan kronologi kecelakaan.
Berdasarkan data terakhir yang diterima Tribun Toraja dari Polres Toraja Utara, Sabtu malam pukul 11.20 WITA, total 8 orang meninggal dunia akibat kecelakaan ini.
Kapolres Toraja Utara, AKBP Stephanus Luckyto mengatakan investigasi masih terus dilakukan.
“Kami masih melakukan investigasi untuk memastikan apakah kecelakaan ini disebabkan human error atau masalah kendaraan, termasuk ketidaklayakan kendaraan,” kata kepada Tribun Toraja, Sabtu malam.
Polres Toraja Utara telah berkoordinasi dengan Bupati Toraja Utara, Frederik Victor Palimbong, untuk mendampingi para keluarga korban dan memastikan penyelidikan tuntas.
Daftar Korban
Berdasarkan data terakhir yang diterima Tribun Toraja dari Polres Toraja Utara, Sabtu malam pukul 11.20 Wita, total 8 orang meninggal dunia akibat kecelakaan ini.
Empat korban tewas di tempat, sementara empat lainnya meninggal di RS Elim Rantepao.
Berikut daftar korban meninggal dunia:
Jeni Padimanan
Shenal
Selpina Lobo
Yulina Kadang
Ludia Sau
Petrus Ngala
Ivander Dilion (sopir)
Korban anak (nama belum dirilis)
Korban luka-luka yang kini dirawat di RS Elim, di antaranya:
Aris T. Lembang
Shelly Pitta
Yohana Pute
Marina Indan
Erika Tasik
Rina
Paulus Banne
Hermina Suu
Marina Tiku
Marthen Tammu
Surdipin
Jundri
Kebanyakan korban mengalami patah tulang dan luka di kepala akibat benturan keras saat truk terguling.
Hingga berita ini ditulis, pihak kepolisian masih memeriksa saksi-saksi, termasuk sopir cadangan, serta kondisi kendaraan untuk memastikan penyebab kecelakaan.
“Kasus ini akan dikoordinasikan dengan pemerintah daerah demi mencari solusi bersama agar pergerakan masyarakat terkait transportasi lebih aman,” ujar AKBP Luckyto.
Korban yang meninggal dunia akan segera dibawa ke rumah duka masing-masing untuk prosesi pemakaman.