TIMESINDONESIA, MALANG – Momen hangat dan menggemaskan terjadi saat Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, berpose imut bersama sejumlah murid taman kanak-kanak (TK) di Universitas Negeri Malang (UM), Selasa (15/7/2025).
Momen itu berlangsung di sela Seminar Peringatan Hari Anak Nasional 2025, di mana Pratikno hadir sebagai keynote speaker. Dalam suasana penuh semangat, ia mengajak anak-anak TK naik ke atas panggung untuk berinteraksi langsung.
Di hadapan ratusan peserta seminar, yang terdiri dari guru PAUD hingga SMA serta para pejabat daerah, Pratikno menunjukkan pendekatan yang hangat dan komunikatif. Ia bertanya kepada anak-anak, “Apa yang sering kalian lihat di HP atau gadget?” Mayoritas menjawab bahwa mereka gemar menonton video favorit.
Setelah itu, Pratikno mengajak mereka berfoto bersama. Saat ditanya gaya foto favorit, anak-anak serempak memilih gaya imut dengan tangan di pipi. Menko PMK pun mengikuti gaya mereka, disambut tawa dan tepuk tangan dari para hadirin.
Tak hanya itu, anak-anak TK yang ikut naik ke panggung juga mendapat hadiah langsung dari Pratikno, yang semakin menambah keceriaan acara.
Dalam konferensi pers usai acara, Pratikno menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Anak Nasional 2025 yang puncaknya akan digelar pada 23 Juli mendatang.
“Dalam beberapa hari ini saya keliling di Jawa Timur. Pertama, untuk pemeriksaan kesehatan gratis bagi para santri dan anak-anak sekolah. Seperti di UM ini, juga diselenggarakan pemeriksaan gratis bagi anak-anak sekolah,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi UM sebagai tuan rumah seminar yang melibatkan unsur pendidikan dari berbagai jenjang.
“Terima kasih kepada Pak Rektor UM yang telah menyelenggarakan seminar sekaligus acara yang meriah ini, dengan menghadirkan guru PAUD, TK, SD, SMP, hingga SMA, serta para siswa dan pejabat daerah,” tambahnya.
Peringatan Hari Anak Nasional menjadi momentum penting untuk memperkuat komitmen perlindungan hak-hak anak, termasuk hak atas pendidikan dan kesehatan. Interaksi langsung dengan anak-anak seperti ini dinilai efektif membangun semangat kolektif untuk menciptakan lingkungan yang ramah dan aman bagi anak-anak. (*)
