TRIBUNNEWS.COM - Turnamen pramusim Piala Presiden menjadi ajang bagi pelatih klub Liga 1 untuk menguji seberapa jauh kesiapan timnya mengarungi kompetisi.
Kesiapan itu tidak hanya dinilai dari aspek permainan di lapangan yang melibatkan formasi, strategi, hingga taktik saja, tetapi juga dari sisi pemain yang tampil. Baik itu pemain yang baru bergabung, pemain lama, hingga pemain muda.
Sejak Piala Presiden pertama kali dihelat pada tahun 2015 hingga yang terbaru di Bandung, sudah banyak pemain muda yang mendapatkan tempat di skuat utama tim. Termasuk Persib Bandung.
Pada tahun 2018, Persib memberikan panggung untuk Indra Mustafa (18) dan Gian Zola (19) yang masih berusia di bawah 20 tahun saat itu.
Satu tahun berselang, giliran Beckham Putra Nugraha. Saat itu ia masih berusia 17 tahun 4 bulan 1 hari ketika dimainkan Persib melawan Persikabo.
Piala Presiden menjadi eksemen bagi Beckham Putra setelah promosi dari Persib U19 menuju kompetisi resmi Liga 1 yang pada akhirnya membuatnya berkembang hingga meraih dua gelar juara back to back bersama tim berjuluk Maung Bandung itu.
Tidak berhenti di situ, pada edisi kelima tahun 2022, Persib kembali memberikan panggung untuk pemain muda yang mereka miliki.
Kali ini giliran Ridwan Ansori dan Robi Darwis.
Ridwan bermain menghadapi Persebaya saat berusia 18 tahun 4 bulan 4 hari, sementara Robi Darwis enam bulan lebih tua darinya saat melawan Bhayangkara FC, yakni 18 tahun 10 bulan 19 hari.
Terbaru di Piala Presiden 2025, Persib yang dikomandoi Bojan Hodak memberikan menit bermain kepada Zulkifli Lukmansyah dan Nazriel Alfaro.
Keduanya merupakan jebolan akademi Persib Bandung yang bermain di Elite Pro Academy (EPA).
Nama Zulkifli Lukmansyah sudah terdengar sejak akhir tahun lalu ketika ia mendapatkan kontrak resmi dengan Persib Bandung.
Persib menawarkannya kontrak berdurasi 3 tahun akibat performanya yang mencolok di EPA.
Sejak saat itu, pemain berusia 18 tahun tersebut menjalani latihan bersama Dedi Kusnandar dan kolega di bawah asuhan Bojan Hodak.
Tapi sayang, pemain yang kerap disapa Zul tersebut belum mendapatkan bermain di Liga 1.
Seiring berjalannya waktu, proses yang dilalui, perkembangan yang dihasilkan, Bojan Hodak kemudian mempercayakannya tampil di Piala Presiden 2025.
Pangung debut bagi pemain kelahiran Bandung tersebut.
Di dua laga penyisihan grup melawan Port FC dan Dewa United, Zulkifli selalu tampil sebagai starter mengisi pos penyerang sayap kiri.
Di laga pembuka menghadapi klub Asnawi Mangkualam, Zul beradaptasi dengan baik dan tampil percaya diri. Dia menghasilkan 2-3 peluang untuk Persib Bandung selama 50 menit berada di lapangan.
Itu adalah kesempatan pertama bagi Zulkifli saat tampil di hadapan 19.177 penonton yang berada di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, menurut catatan official Piala Presiden 2025.
Ia juga kembali dipercaya Bojan Hodak untuk tampil starter menghadapi Dewa United.
Dari kacamata Bojan Hodak, Zul bisa bermain dengan baik, namun ia terlihat sedikit canggung saat bermain pertama kalinya di stadion yang dipenuhi penonton.
"Itu pertama kali Zul bermain di stadion yang penuh seperti itu, jadi normal ia merasakan nervous. Tapi saya senang dengan permainannya," puji Bojan Hodak, dikutip dari Tribun Jabar.
"Dia memiliki 2-3 peluang. Saat mendapatkan peluang seperti itu, pemain yang lebih berpengalaman akan ebih tenang dan rileks melakukan penyelesaian akhir," sambungnya.
Meskipun begitu, Bojan Hodak melihat potensi yang ada pada diri Zul untuk menjadi pemain kuat di masa depan.
Dengan kesempatan yang diberikan Bojan Hodak, Zul merasa bersyukur. Ia bertekad untuk meningkatkan performa untuk ke depannya.
Persib tidak hanya akan berkompetisi di Super League, tetapi juga akan mewakili Indonesia di ajang ASEAN.
Dua laga saat dimainkan sebagai starter seperti eksame bagi Zulkifli Lukmansyah untuk menjemput prestasi di masa mendatang bersama Persib Bandung.
"Alhamdulillah saya dikasih menit bermain oleh coach Bojan," ungkapnya.
"Tapi Zul merasa belum bisa memberikan yang terbaik dan pasti ke depannya akan terus berlatih lebih keras serta terus berproses," tambahnya.
Eksamen di Persib juga dirasakan oleh Nazriel Alfaro Syahdan.
Nazriel begitu senang bisa mendapatkan menit bermain di Piala Presiden 2025. Meskipun turun sebagai pemain pengganti Marc Klok saat melawan Port FC.
Pemain jebolan akademi Persib yang berhasil membawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia U17 2025 itu tampil selama 23 menit bersama Henhen Herdiana cs.
Untuk kali pertama dalam kariernya, Nazriel bermain untuk tim utama Persib di ajang kompetitif.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk coach Bojan yang telah memberi kepercayaan terhadap saya," ucap Nazriel saat menghadiri konferensi pers media usai pertandingan melawan Port.
"Tentu, saya sangat senang dan ini pengalaman berharga bagi saya," tambahnya.
Bojan pun turut senang dengan penampilan pemain berusia 17 tahun tersebut. Ia adalah salah satu pemain termuda di Piala Presiden 2025.
"Saya juga ikut senang terhadap Nazriel, dia bermain dengan sangat percaya diri untuk anak muda berusia 17 tahun," beber Bojan Hodak.
Persib pun memberikan 'hadiah' ke Nazriel berupa promosi ke tim utama untuk mengarungi musim kompetisi 2025/2026.
Hadiah tersebut dalam wujud regenerasi tim karena menilai Nazriel adalah salah satu talenta terbaik yang mereka miliki di akademi.
Menilik langkah Nazriel sebelum tampil perdana dengan skuad utama Persib di Piala Presiden 2025, ia sudah dipersiapkan jauh hari oleh Bojan Hodak.
Sejak musim lalu, Nazriel kerap dilibatkan dalam sesi latihan tim utama, bahkan hingga masuk dalam susunan pemain saat melawan Persita pada pekan 33 Liga 1.
"Ini bukan hanya langkah besar dalam kariernya, tapi juga wujud nyata keberlanjutan program pembinaan kami," ujar Deputy CEO PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Adhitia Putra Hermawan, dikutip dari laman resmi klub.
"Kami berharap kemampuan Nazriel terus berkembang dan semakin matang di lingkungan tim utama," tegasnya.
Menit bermain yang didapatkan oleh Nazriel dan Zulkifli di Piala Presiden 2025 menegaskan komitmen Persib untuk memberikan kepercayaan kepada pemain muda yang mereka miliki.
Seperti yang dibahas di awal, nasib Nazriel dan Zulkifli bisa saja seperti Beckham Putra yang mendapatkan menit bermain pertama di Piala Presiden kemudian meraih kejayaan dengan tim utama. Asalkan dengan kerja keras, disiplin, dan komitmen yang tinggi, keduanya bisa menjadi harapan bagi Timnas Indonesia di masa mendatang.
Selain itu, Piala Presiden juga menjadi ajang yang tepat sebagai pramusim Liga 1 karena membuka peluang pemain muda untuk berprestasi.
(Sina)