Nikmat Sesaat, Bahaya Seumur Hidup: Awas Diabetes Mengintai!
GH News July 17, 2025 01:04 PM
Jakarta -

Kebiasaan masyarakat perkotaan yang menjadikan makanan manis sebagai pelarian dari padatnya aktivitas mereka mampu memicu penyakit gula atau diabetes melitus, yaitu kondisi ketika kadar gula darah terlalu tinggi akibat gangguan kerja hormon insulin. Untuk itu, penting mengenali penyebab diabetes sejak dini agar bisa mencegah komplikasi serius di kemudian hari.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik, dan Diabetes dari Mayapada Hospital Tangerang, dr. Luse, Sp.PD-KEMD, FINASIM, menjelaskan bahwa banyak orang tidak menyadari dirinya sudah berada dalam fase pradiabetes hingga akhirnya masuk ke tahap diabetes.

"Pada fase pradiabetes, biasanya kadar gula darah puasa sudah di atas batas normal tapi belum menimbulkan gejala khas diabetes. Namun, kondisi ini tetap berisiko berkembang menjadi diabetes tipe 2," ujar dr. Luse dalam keterangannya, Kamis (17/7/2025).

Ia menambahkan, seseorang dikategorikan pradiabetes jika memiliki kadar HbA1c (rata-rata gula darah tiga bulan terakhir) di antara 5,7-6,4%, atau gula darah puasa (GDP) berkisar 100-125 mg/dL.

"Sementara itu, seseorang dikategorikan diabetes bila HbA1c mencapai 6,5% atau lebih, atau GDP mencapai 126 mg/dL atau lebih. Penyebabnya banyak, namun paling utama karena gaya hidup seperti pola makan tinggi gula, konsumsi nasi putih berlebih, kurang aktivitas fisik, hingga obesitas dan berisiko diabetes tipe 2. Selain itu, faktor stres kronis dan kurang tidur juga bisa mengganggu keseimbangan gula darah dan hormon yang memengaruhi sistem metabolik," jelasnya.

Menurutnya, risiko diabetes bisa meningkat 2 sampai 6 kali lipat jika seseorang memiliki riwayat keluarga dengan diabetes, dan risiko ini juga meningkat seiring bertambahnya usia.

"Semua faktor risiko ini harus dikendalikan sebelum menimbulkan komplikasi karena diabetes adalah mother of all diseases. Bahkan, bisa berujung pada serangan jantung, stroke, gagal ginjal kronis, gangguan penglihatan hingga kebutaan, serta luka yang sulit sembuh hingga berujung diamputasi," ujarnya.

Untuk mencegah komplikasi tersebut, dr. Luse menyarankan agar masyarakat mulai menyadari pentingnya pemeriksaan gula darah sejak dini. Saat ini, pemeriksaan gula darah dan skrining risiko diabetes bisa dilakukan secara gratis di Sugar Clinic Mayapada Hospital Tangerang.

Layanan ini mencakup skrining risiko pradiabetes atau diabetes menggunakan bantuan Artificial Intelligence (AI), konsultasi dengan dokter, manajemen diabetes menyeluruh, serta pendampingan dalam menerapkan gaya hidup sehat.

Selain di Tangerang, Sugar Clinic juga tersedia di beberapa unit Mayapada Hospital lainnya, seperti Jakarta Selatan (Lebak Bulus), Kuningan, Surabaya, dan Bandung. Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat bisa menghubungi call center 150770 atau menggunakan aplikasi MyCare untuk pemesanan layanan skrining secara praktis.

Penerapan gaya hidup sehat juga bisa dipantau melalui fitur Personal Health di aplikasi MyCare, yang terhubung dengan Google Fit atau Health Access untuk memantau detak jantung, jumlah langkah, kalori terbakar, hingga BMI. Aplikasi ini juga menyediakan artikel kesehatan, tips, serta promo layanan yang dapat dimanfaatkan dengan reward point untuk potongan harga layanan di seluruh unit Mayapada Hospital.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.