Pendidikan Budi Pekerti Harus Selaras dengan Nilai-nilai Pancasila. Bagaimana Ki Hadjar Dewantara Menjelaskan tentang Budi Pekerti?
Moh. Habib Asyhad July 17, 2025 02:34 PM

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com -Sebagaimana disepakati oleh segenap pakar pendidikan, pendidikan budi pekerti harus selaras dengan nilai-nilai Pancasila. Bagaimana Ki Hadjar Dewantara menjelaskan tentang budi pekerti?

Ki Hadjar Dewantara memandang budi pekerti bukan sekadar soal perilaku baik atau etika luar semata, melainkan suatu kesatuan utuh antara tiga aspek utama diri manusia, yaitu:

Cipta → kemampuan berpikir atau kognitif

Rasa → kemampuan merasakan atau afektif

Karsa → kemauan dan tindakan atau psikomotorik

Jadi, budi pekerti menurut Ki Hadjar adalah hasil perpaduan harmonis dari berpikir (cipta), merasakan (rasa), dan bertindak (karsa).

Relevansi dengan Pancasila: Selaras dengan nilai-nilai Pancasila yang menuntun manusia Indonesia untuk memiliki akal sehat (cipta), hati nurani (rasa), dan tindakan yang adil dan bermoral (karsa). Pendidikan budi pekerti yang seperti ini akan membentuk manusia yang utuh, tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga bermoral dan bertanggung jawab secara sosial.

Apa pengertian pendidikan budi pekerti?

Menurut beberapa sumber, pendidikan budi pekerti adalah upaya sistematis menanamkan nilai-nilai moral dan etika pada individu agar memiliki sikap dan perilaku yang luhur dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam interaksi dengan Tuhan, sesama, maupun lingkungan. Pendidikan ini bertujuan membentuk karakter yang baik, bertanggung jawab, dan berakhlak mulia.

Pendidikan budi pekerti mencakup berbagai aspek, termasuk:

1. Nilai-nilai moral, yang meliputi kejujuran, tanggung jawab, disiplin, empati, kerjasama, rasa hormat, dan lain-lain.

2. Etika, yang meliputi tata krama, sopan santun, dan perilaku yang sesuai dengan norma masyarakat.

3. Akhlak, yang meliputi perilakuyang baik dan terpuji sesuai dengan ajaran agama dan nilai-nilai luhur.

Pendidikan budi pekerti tidak hanya terbatas pada pembelajaran di sekolah, tetapi juga melibatkan keluarga dan masyarakat. Orang tua dan guru memiliki peran penting dalam memberikan teladan dan membimbing anak-anak dalam menerapkan nilai-nilai budi pekerti dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan budi pekerti sangat penting dalam membentuk generasi muda yang berkualitas, berakhlak mulia, dan mampu berkontribusi positif bagi bangsa dan negara.

Manfaat pendidikan budi pekerti

Ada beberapa manfaat pendidikan budi pekerti, apa saja?

1.Membentuk karakter. Membantu individu mengembangkan kepribadian yang baik, bertanggung jawab, dan berakhlak mulia.

2. Meningkatkan kualitas hidup. Membentuk individu yang lebih disiplin, jujur, dan mampu berinteraksi dengan baik dengan orang lain.

3. Menciptakan masyarakat yang harmonis. Membantu menciptakan lingkungan sosial yang lebih baik, saling menghormati, dan bekerja sama.

4. Mempersiapkan generasi penerus bangsa. Membentuk generasi muda yang berakhlak mulia dan mampu membangun bangsa yang lebih baik.

Penerapan pendidikan budi pekerti di sekolah biasanya dilakukanmelalui pembelajaran di kelas, kegiatan ekstrakurikuler, dan penerapan nilai-nilai budi pekerti dalam tata tertib sekolah.

Sementara di rumah lewat contoh teladan dari orang tua, pembiasaan nilai-nilai budi pekerti dalam kehidupan sehari-hari, dan komunikasi yang baik antara orang tua dan anak. Lalu di masyarakat lewat kegiatan sosial, gotong royong, dan penerapan nilai-nilai budi pekerti dalam kehidupan bermasyarakat.

Harap dipahami, pendidikan budi pekerti adalahinvestasi jangka panjang untuk masa depan bangsa. Dengan menanamkan nilai-nilai luhur ini pada generasi muda, kita berharap dapat menciptakan masyarakat yang lebih baik, beradab, dan berakhlak mulia.

Begitulah, pendidikan budi pekerti harus selaras dengan nilai-nilai Pancasila. Bagaimana Ki Hadjar Dewantara menjelaskan tentang budi pekerti? Semoga bermanfaat.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.