Grid.ID - Seorang bule Swiss jatuh di Gunung Rinjani usai sebulan kasus Juliana Marins. Sang korban pun mengalami luka serius akibat insiden tersebut.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu publik dihebohkan dengan kasus jatuhnya pendaki asal Brasil, Juliana Marins di Gunung Rinjani. Juliana Marins terjatuh ke jurang sedalam sekitar 600 meter di kawasan Gunung Rinjani pada Sabtu (21/6/2025).
Kasus kematian Juliana sempat memicu amarah dari warga Brasil lantaran tim SAR dinilai lambat menolong korban. Namun, berdasarkan hasil autopsi jenazah, Juliana ternyata meninggal tak lama setelah jatuh.
Belum reda kasus Juliana Marins, baru-baru ini seorang Bule Swiss jatuh di Gunung Rinjani. Lantas bagaimana kronologi Bule Swiss jatuh di Gunung Rinjani tersebut? Simak ulasannya.
Kronologi Bule Swiss Jatuh di Gunung Rinjani
Diketahui warga negara Swiss yang jatuh itu bernama Benediks Emmenegger (46). Melansir Kompas.com, ia jatuh di jalur pendakian Gunung Rinjani menuju Danau Segara Anak.
Menurut Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Yarman, Benediks Emmenegger naik ke Gunung Rinjani bersama anaknya dan ditemani porter lokal. Pendaki Swiss itu jatuh pada pukul 11:25 WITA.
Kala itu, ia itu terpeleset saat berjalan dari Pelawangan menuju Danau Segara Anak. Yaman mengatakan, tim evakuasi langsung turun tangan. Bahkan, mereka juga mengirimkan helikopter menuju ke Sembalun.
"Saat ini tim kami (TNGR) dan Edelweiss Medical Health Center yang didalamnya ada tenaga kesehatan sudah bergerak memberikan pertolongan," kata Yarman, Rabu (16/7/2025).
"Heli sudah terbang kesana (titik evakuasi), mudah-mudahan cuaca baik," kata Yarman.
Yaman menjelaskan pendaki tersebut naik ke Gunung Rinjani via Sembalun pada Selasa (15/07/2025) dengan tujuan naik ke puncak dan Danau Segara Anak. Setelah naik ke puncak ia kemudian menuju danau, Sayangnya, dia terjatuh dan mengalami patah tulang di kaki dan memar di bagian wajah saat di tengah perjalanan.
Dari video yang beredar pendaki tersebut mendapat pertolongan sementara dari guide dan porter setempat. Terlihat ia terlentang sambil dibungkus selimut termal berbahan aluminium foil.
Pendaki tersebut dipastikan masih hidup. Ia pun langsung meminta dievakuasi menggunakan helikopter.
"Alhamdulillah masih bernapas, akan tapi ada patah-patah di bagian kaki dan memar di bagian wajah," kata pria yang merekam bule Swiss tersebut.
Melansir Tribun-Timur.com, Evakuasi bule Swiss itu melibatkan berbagai tim dari Pos SAR Kayangan, TNI, Polri, BPBD, EMHC, porter lokal, serta berbagai unsur relawan lainnya. Proses evakuasi pun cukup menantang lantaran medan yang terjal.
“Tim yang terdiri dari 9 porter, 1 medis, dan 2 orang Rinjani Squad sedang melaksanakan proses evakuasi,” ujar Kasi Humas Polres Lombok Timur, AKP Nikolas Osman.
Sementara itu, bule Swiss tersebut telah diterbangkan dari Segara Anak ke Bali menggunakan helikopter pukul 17.00 Wita. Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), Yarman mengatakan, korban sudah dievakuasi menggunakan helikopter dari jalur turun menuju Danau Segara Anak.
"Karena di sana kondisi landai dan savana serta cuaca yang cukup bersahabat, WNA asal Swiss tersebut dievakuasi menggunakan helikopter langsung ke Rumah Sakit di Bali untuk mendapatkan tindakan medis," kata Yarman.
Mengetahui kejadian itu, Call Center Darurat Ketua Asosiasi Trekking Organizer Senaru (ATOS), Munawir meminta pemerintah dan pengelola segera membentuk call center khusus untuk kondisi darurat di gunung.
"Biar bisa cepat koordinasi, langsung ke pihak penanggung jawab. Selama ini harus lapor dulu ke TNGR," tegasnya.
Demikianlah kronologi Bule Swiss jatuh di Gunung Rinjani usai sebulan Juliana Marins meninggal dunia.