TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Drawing putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia telah selesai digelar di Kuala Lumpur.
Timnas Indonesia tergabung dalam Grup B bersama dua raksasa Asia Barat: Arab Saudi dan Irak.
Format kompetisi yang hanya mempertemukan tiga tim dalam dua laga membuat setiap pertandingan menjadi penentu nasib.
Namun, lebih dari itu, Grup B menyimpan narasi yang jauh lebih dalam: pertarungan sepak bola yang sarat nuansa politik, sejarah, dan regionalisme.
Putaran keempat ini menggunakan sistem round-robin satu pertemuan, di mana setiap tim hanya memainkan dua pertandingan.
Lokasi pertandingan pun terpusat: Grup B akan digelar di Arab Saudi, memberi keuntungan atmosfer dan logistik bagi tuan rumah.
8 Oktober 2025: Indonesia vs Arab Saudi
11 Oktober 2025: Indonesia vs Irak
14 Oktober 2025: Arab Saudi vs Irak
Hanya juara grup yang otomatis lolos ke Piala Dunia 2026.
Runner-up harus bertarung di ronde kelima melawan runner-up grup lain untuk memperebutkan satu tiket tambahan melalui play-off antar konfederasi.
Indonesia tercatat pernah tampil di Piala Dunia FIFA sekali, yaitu pada tahun 1938 di Prancis, saat masih bernama Hindia Belanda.
Indonesia menjadi negara Asia pertama yang tampil di Piala Dunia.
Namun, karena sistem gugur langsung, Indonesia hanya memainkan satu pertandingan dan kalah 0–6 dari Hungaria.
Sejak saat itu, Indonesia belum pernah lolos lagi ke putaran final Piala Dunia. Beberapa kali sempat mendekat, namun gagal di fase kualifikasi.
Kini, peluang untuk kembali tampil di panggung dunia terbuka lebar—dan hanya dua laga yang memisahkan Garuda dari sejarah baru.
Telah tampil di 6 edisi Piala Dunia: 1994, 1998, 2002, 2006, 2018, dan 2022.
Prestasi terbaik: Babak 16 besar pada debutnya di Piala Dunia 1994.
Di Piala Dunia 2022, Arab Saudi sempat mengejutkan dunia dengan mengalahkan juara bertahan Argentina 2-1.
Satu-satunya penampilan di Piala Dunia terjadi pada tahun 1986 di Meksiko.
Tergabung dalam grup berat bersama Meksiko, Belgia, dan Paraguay.
Irak kalah di semua laga, namun tetap dikenang sebagai momen bersejarah.
Grup B bukan sekadar grup berat. Ini adalah pertemuan tiga negara dengan latar geopolitik berbeda.
Arab Saudi dan Irak mewakili dominasi Asia Barat, sementara Indonesia menjadi satu-satunya wakil Asia Tenggara yang tersisa.
Arab Saudi: Tuan rumah, langganan Piala Dunia, kekuatan finansial dan diplomatik.
Irak: Tim fisikal dengan sejarah panjang di kompetisi Asia.
Indonesia: Underdog dengan semangat nasionalisme dan dukungan publik yang masif.
Narasi ini membuka ruang bagi pembaca untuk melihat sepak bola sebagai refleksi kekuatan regional, bukan sekadar olahraga.
Jika Indonesia mampu menyapu bersih dua kemenangan, maka tiket ke Piala Dunia 2026 akan menjadi kenyataan—sebuah pencapaian yang belum pernah diraih sejak era Hindia Belanda 1938.
Manajer Timnas, Sumardji, menyatakan:
“Kami ingin lolos langsung, tanpa harus melalui ronde kelima. Kami harus fight!”
Dengan persiapan matang, analisis taktik, dan mentalitas juang, Garuda punya peluang untuk mencetak sejarah.
Dua laga di tanah Arab bukan hanya soal menang, tapi soal membuktikan bahwa Asia Tenggara bisa bersaing di panggung dunia.