Jakarta (ANTARA) - Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri menggencarkan program “Polantas Menyapa” dan “Senyum Polisi” guna memperkuat pelayanan publik yang responsif dan humanis.

Kakorlantas Polri Irjen Pol. Agus Suryonugroho dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa kedua program tersebut merupakan bentuk transformasi pelayanan publik Polri dalam bidang lalu lintas.

“Melalui 'Polantas Menyapa' dan semangat 'Senyum Polisi', kami ingin menunjukkan bahwa kehadiran polantas bukan sekadar pengatur lalu lintas, tetapi juga sahabat masyarakat. Interaksi yang hangat, edukatif, dan membangun kesadaran bersama adalah fondasi pelayanan berbasis empati,” ucapnya.

Dikemukakan Irjen Pol. Agus, kedua program tersebut menerapkan interaksi dua arah antara Polantas dengan masyarakat guna menciptakan harmoni, kedisiplinan, dan keselamatan di jalan raya.

Pada program “Polantas Menyapa”, personel tidak hanya menjalankan tugas pengawasan dan penegakan hukum, tetapi juga aktif menyapa pengguna secara simpatik.

Sedangkan pada program “Senyum Polisi”, Polantas akan menekankan pentingnya sikap ramah dan humanis dengan memperlakukan sesama pengguna jalan dengan kesadaran, empati, dan rasa hormat dari setiap personel di lapangan.

Kakorlantas menekankan bahwa Polantas tidak hanya berinteraksi, tetapi juga memberikan edukasi kepada masyarakat.

“Misalnya, pada program 'Polisi Menyapa', masyarakat diberi ruang untuk bertanya, memberi saran. Bahkan, menyampaikan keluhan,” katanya.

Maka dari itu, kedua program tersebut diharapkan dapat mewujudkan pelayanan publik yang sejajar, bukan instruktif satu arah.

Melalui langkah-langkah ini, Irjen Pol. Agus menegaskan bahwa Polantas mengedepankan nilai-nilai Presisi (Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan) yang menjadi arah kebijakan Polri saat ini.

"Kehadiran Polantas yang menyapa dan tersenyum bukan hanya simbol pelayanan, tetapi juga ajakan moral agar pengguna jalan saling menghormati,” katanya.