Jakarta (ANTARA) - Pebasket Pelita Jaya Jakarta (PJ) Vincent Rivaldi Kosasih mengatakan timnya terlalu banyak membiarkan Dewa United Banten menciptakan ruang untuk mencetak poin, sehingga kalah 75-80 dalam pertandingan kedua final Indonesian Basketball League (IBL) 2025.

Menurut dia, kesalahan itu berhasil dimanfaatkan dengan bagus oleh lawan, khususnya di kuarter pertama dan kedua.

"Kami di awal loyo, memberi banyak skor ke mereka (Dewa United), lawan juga terus mendapatkan momentum, dan memiliki serangan yang memang bagus," kata Vincent usai pertandingan di GOR Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro (GMSB), Jakarta, Sabtu malam.

Ia menjelaskan, kecerobohan itu membuat lawan bisa mendulang poin terus-menerus.

Dia menjelaskan, Pelita Jaya mulai menemukan tempo permainan saat kuarter ketiga dan keempat, sehingga bisa terus memperkecil skor.

Namun, Anak Dewa yang tampil konsisten mencetak poin, membuat mereka selalu unggul sejak kuarter pertama hingga keempat.

"Jadi untuk laga ketiga, kami cuma harus bermain dengan cara yang seperti biasanya, bermain solid, tenang, dan fokus," ujar center tersebut.

Dalam pertandingan melawan Dewa United Banten, skuad asuhan Justin Tatum kalah dalam persentase lemparan bebas (75 persen), tembakan tiga angka (17,4 persen), dan field goals (40,6 persen), sehingga lawan berhasil membalas kekalahan 77-94 dalam laga pertama final, di Dewa United Arena, Tangerang, Kamis (17/7).

Sementara, Anak Dewa menorehkan 80 persen untuk free throw, three point shot (32 persen), dan field goals (43,3 persen).

Hasil laga kedua itu membuat kedua tim harus melakoni laga ketiga, karena skuad asuhan Pablo Favarel berhasil membalas kekalahan 77-94 dalam laga pertama final, pada Kamis (17/7).

Kedua tim akan melakoni laga ketiga atau penentuan di tempat yang sama dengan laga kedua. Hal itu dikarenakan, Pelita Jaya adalah unggulan pertama dalam fase gugur musim ini, sehingga berhak tampil di kandang sendiri dalam pertandingan ketiga.