Bak Firasat, Dedi Mulyadi Sempat Wanti-wanti Hal Ini Sebelum Tragedi Maut di Pernikahan Anaknya, Sebut Larangannya Diabaikan!
Widy Hastuti Chasanah July 21, 2025 04:34 PM

Grid.ID - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi ngaku sempat beri wanti-wanti sebelum tragedi maut terjadi di pernikahan anaknya. Namun, wanti-wanti Dedi Mulyadi itu justru diabaikan.

Seperti diketahui, pernikahan anak Dedi Mulyadi, Maula Akbar dan Putri Karlina kini ramai jadi sorotan. Pasalnya, pesta pernikahan itu diwarnai tragedi yang memilukan.

Tragedi itu terjadi saat pesta rakyat resepsi pernikahan Maula Akbar Mulyadi Putra dilangsungkan di Lapangan Oto Iskandar Dinata, Garut, pada Jumat (18/7/2025). Dalam tragedi itu, 30 orang menjadi korban, terdiri dari: 3 orang meninggal dunia, 8 orang dirawat intensif, dan 19 orang menjalani rawat jalan.

Tragedi maut di pernikahan anaknya jadi sorotan, Dedi Mulyadi ternyata sempat memiliki firasat buruk. Ia bahkan sempat mewanti-wanti penyelenggara acara.

Namun, larangan tersebut tidak diindahkan sehingga memicu tragedi di Alun-alun Garut, Jumat (18/7/2025). Melansir Kompas.com, Dedi mengaku sempat melarang penyelenggara acara untuk mengundang kerumunan besar.

“Dari awal, saya sudah wanti-wanti tidak boleh ada kegiatan makan-makan yang melibatkan banyak orang,” ujar Dedi usai mengunjungi rumah salah satu korban di Kampung Sindang Heula, Kelurahan Sukamenteri, Kecamatan Garut Kota, Jumat malam.

Dedi mengaku hanya memberi izin untuk acara resepsi dan pagelaran seni yang digelar pada malam harinya. Seperti diketahui, pagelaran seni itu memang rutin digelar Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk masyarakat.

“Saya waktu itu bilang hanya akan hadir di malam hari ini gelaran kesenian, karena itu saya rutin setiap minggu keliling,” tambah Dedi.

Meski peringatannya diabaikan, Dedi mengaku tak akan lepas tangan. Sebagai orang tua mempelai pria, Dedi akan tanggung jawab.

“Karena peristiwanya sudah terjadi, sekarang saya orang tua dari mempelai pria maka saya bertanggung jawab dalam peristiwa ini,” kata Dedi, Jumat (18/7/2025) malam.


Baru-baru ini, Dedi Mulyadi juga menyempatkan diri menyambangi rumah para korban. Ia berkunjung ke keluarga Vania Aprilia (8), salah satu korban jiwa, yang terinjak saat antre di gerbang.

“Saya berkunjung kepada seluruh keluarga yang meninggal, yang di Sukawening staf saya sudah dulu ke sana. Sekarang ke rumah almarhumah anak usia 8 tahun."

"Tadi keluarga mempelai lebih dulu sudah memberikan Rp100 juta, hari ini dari pribadi saya sebesar Rp150 juta,” ungkapnya.

Dedi juga mengaku bahwa dirinya mengangkat seluruh anak dari korban yang meninggal sebagai anak asuhnya. Dedi Mulyadi menyebut seluruh biaya pengobatan korban ditanggung dari kantong pribadinya.

“Seluruh anak-anaknya mulai hari ini menjadi anak asuh saya. Jadi, mereka di bawah tanggungan saya."

"Seluruh biaya hidupnya termasuk biaya ke depannya akan semuanya saya tanggung,” tegasnya.

“Karena mereka tidak bisa bekerja saat dirawat, kami beri masing-masing Rp10 juta sebagai bentuk bantuan langsung. Semua biaya pengobatan saya tanggung pribadi. Ini tidak pakai dana pemerintah,” ucapnya.

Tragedi Maut di Pernikahan Anak Dedi Mulyadi

Tiga orang dikabarkan tewas saat mengikuti acara "makan gratis" yang diselenggarakan dalam rangka syukuran pernikahan anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Maula Akbar dengan Wakil Bupati Garut, Putri Karlina anak dari Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto. Melansir Tribunnews.com, acara itu digelar di kawasan Pendopo Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (18/7/2025).

Awalnya acara berlangsung meriah, hingga suasana berubah menjadi kepanikan saat warga berdesakan di titik pembagian makanan gratis. Tiga orang dilaporkan meninggal dunia, sementara puluhan lainnya mengalami luka-luka, lalu ada yang sesak napas hingga memar akibat terinjak-injak dan berdesak-desakan.

Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Rudi Setiawan memastikan adanya investigasi menyeluruh untuk mengetahui secara pasti kronologi dan penyebab terjadinya kericuhan yang menimbulkan 3 korban jiwa. Korban terdiri dari dua warga sipil, Vania Aprilia (8) dan Dewi Jubaedah (61), serta satu anggota kepolisian Polres Garut bernama Bripka Cecep Saeful Bahri (39).

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.