Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Prabowo Subianto berharap agar hasil tangkapan ikan dapat terdistribusi ke seluruh desa di Indonesia guna meningkatkan asupan protein masyarakat, terutama anak-anak dan ibu hamil.
Upaya tersebut direncanakan melalui pengadaan dua kendaraan operasional di setiap koperasi desa.
"Jadi dengan dua kendaraan tiap desa, saya berharap rantai distribusi akan diperlancar. Nanti saya berharap hasil ikan kita akan sampai ke semua desa di Indonesia supaya protein naik," kata Prabowo pada peluncuran 80 ribu unit Koperasi Desa dan Kelurahan (Kopdes/Kopkel) Merah Putih di Klaten, Jawa Tengah, Senin.
Sebagaimana tayangan langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin, Prabowo mengatakan di tiap koperasi akan dilengkapi dengan dua kendaraan pengangkut seperti truk dan pikap untuk mempercepat distribusi barang dari desa ke kabupaten atau sentra pasar maupun sebaliknya.
Dengan dukungan kendaraan tersebut, distribusi bahan kebutuhan pokok ke desa juga diharapkan menjadi lebih lancar.
Selain itu, kendaraan pengangkut seperti pikap tu juga akan memiliki fungsi tambahan untuk melayani kebutuhan masyarakat, seperti mengangkut anak-anak sekolah atau membantu aktivitas ekonomi warga seperti berjualan ke pasar.
Prabowo berharap keberadaan kendaraan pengangkut tersebut juga bisa dimanfaatkan untuk mendiskusikan hasil tangkapan ikan ke berbagai desa di tanah air.
Harga ikan di desa diperkirakan dapat ditekan hingga sekitar Rp60.000 per kilogram, lebih murah dibandingkan harga daging kerbau yang dapat mencapai Rp80.000 per kilogram.
Dengan estimasi kebutuhan konsumsi harian setengah hingga satu kilogram per keluarga, biaya pengeluaran untuk konsumsi ikan dapat berkisar antara Rp30.000 hingga Rp50.000 per hari.
"Syukur-syukur bisa satu kilo sehari untuk satu keluarga berarti dia butuh ya Rp50.000 sehari, kalau setengah kilo ya mungkin dia butuh Rp30.000 sehari, berarti kita itu satu bulan ini bisa membantu dan terutama untuk badan gizi, sumber ikan nanti juga akan meningkatkan protein untuk tiap anak dan ibu hamil kita," kata Presiden.
Peluncuran Kopdes/Kopkel Merah Putih ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang berlaku sejak 27 Maret 2025.
Peluncuran tersebut diikuti secara serentak oleh seluruh daerah di Indonesia melalui sambungan daring, mencakup 38 provinsi serta 514 kabupaten dan kota. Hingga saat ini, tercatat sebanyak 81.140 unit Kopdes/Kopkel Merah Putih telah terbentuk di seluruh Indonesia, dengan 80.081 di antaranya telah berbadan hukum.
Program ini ditujukan untuk membangun ekonomi dari tingkat desa dan kelurahan guna menciptakan pemerataan serta membebaskan masyarakat dari kemiskinan. Sebanyak 13 kementerian dan dua lembaga negara terlibat dalam pelaksanaan program tersebut, bersama dengan para gubernur, wali kota, bupati, dan kepala desa.
Selain unit-unit koperasi yang telah terbentuk, pemerintah juga telah menyiapkan 108 koperasi percontohan yang diharapkan dapat menjadi model bagi desa-desa lainnya. Mulai 22 Juli 2025, koperasi percontohan tersebut telah dapat mengakses pembiayaan melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari bank-bank Himbara.