HB Jassin merupakan tokoh penting dalam kesusastraan Indonesia. Ia dikenal sebagai cendekiawan, kritikus sastra, esais, serta penulis buku.
Tokoh dengan nama Hans Bague Jassin ini lahir di Gorontalo, Sulawesi Utara, 31 Juli 1917. HB Jassin kecil terpapar bacaan karena ayahnya, Bague Mantu Jassin, merupakan seseorang yang gemar membaca dan memiliki perpustakaan pribadi.
Jassin kecil sering membaca koleksi ayahnya secara diam-diam. Hal ini karena banyak koleksi bacaan ayahnya, tergolong bacaan untuk orang dewasa.
Kebiasaan membaca itu yang tumbuh hingga ia dewasa hingga dikenal sebagai kritikus sastra dan kolektor dokumen sastra Indonesia. Kini, koleksi dokumen tersebut terkumpul di Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin, sebuah lembaga pendokumentasian dan pusat penelitian sastra Indonesia.
Riwayat Pendidikan HB Jassin
Mengutip laman Kemdikbud, sejak usia dini HB Jassin sudah bersekolah. Mulai dari setingkat SD di HIS (Hollandsch-Inlandsche School) Gorontalo, hingga selepas sekolah menengah berhasil kuliah di Universitas Indonesia.
Berikut untuk daftar riwayat pendidikan HB Jassin.
1. HIS (Hollandsch-Inlandsche School) Gorontalo
2. Hogere Burgerschool (HBS) Medan selama 5 tahun
3. Fakultas Sastra, Universitas Indonesia tahun 1957
4. Ilmu Perbandingan Kesusasteraan di Universitas Yale, Amerika Serikat tahun 1958-1959
Usai lulus sekolah menengah, Jassin pernah bekerja di Kantor Asisten Residen Gorontalo. Kemudian pada 1940-1942, ia menjadi redaktur Balai Pustaka.
Di lingkup akademis, Jassin telah menjadi dosen di Fakultas Sastra UI pada 1953-1959. Kemudian menjadi dosen luar biasa di fakultas yang sama sejak 1961.
Sejak era 1950-an hingga 1970-an itu pula, Jassin menjadi kritikus yang dikenal sangat tekun dan terus mengikuti perkembangan sastra.
Lalu sejak 1973, ia menjadi Lektor tetap di Fakultas Sastra UI sampai pensiun.
Buku-buku Karya HB Jassin
Beberapa buku karya HB Jassin antara lain:
- Angkatan 45 (1951)
- Tifa Penyair dan Daerahnja (1952)
- Kesusasteraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esai jilid I-IV (1954, 1967; edisi baru 1985)
- Kesusastraan Dunia dalam Terdjemahan Indonesia (1966)
- Heboh Sastra 1968: Suatu Pertanggungjawaban (1970)
- Sastra Indonesia sebagai Warga Sastra Dunia (1963)
- Pengarang Indonesia dan Dunianja (1963)
- Surat-Surat 1943-1983 (1984)
- Sastra Indonesia dan Perjuangan Bangsa (1993)
- Koran dan Sastra Indonesia (1994).
HB Jassin juga menjadi editor sejumlah buku, seperti Gema Tanah Air: Prosa dan Puisi (1948), Kesusasteraan Indonesia di Masa Depan (1948), Chairil Anwar Pelopor Angkatan 45 (1956), Amir Hamzah Raja Penyair Pudjangga Baru (1962), Pudjangga Baru Prosa dan Puisi (1963), hingga Tenggelamnya Kapal van der Wijk dalam Polemik (editor bersama dengan Junus Amir Hamzah (1963).
Dijuluki Paus Sastra Indonesia
HB Jassin dijuluki 'Paus Sastra Indonesia'. Dilansir dari laman Universitas Sanata Darma, julukan ini diberikan oleh wartawan bernama Gajus Siagian pada 'Esai dan Kritik Sastra Indonesia Dewasa Ini' yang ditulis dalam majalah Kisah, Januari 1957.
Dilansir dari arsip detikHot, dalam berbagai ulasan dan kritiknya atas suatu karya, HB Jassin sering menyebut-nyebut karya dan penulis yang pantas untuk diperhitungkan. Apabila ada karya pengarang baru yang diulas dan dinyatakan baik, semua orang akan mengamininya. Itulah mengapa Jassin dijuluki Paus Sastra layaknya Paus di Vatikan.
Bahkan penulis Pamusuk Eneste menyusun buku biografi HB Jassin yang diberi judul 'HB Jassin, Paus Sastra Indonesia' yang diterbitkan pada 1987 lalu. Buku ini berisi beberapa karangan mengenai pandangan atau prinsipnya dan disertai dengan bibliografi mengenai Jassin dan karyanya.
Penghargaan yang Diterima HB Jassin
- Doktor Honoris Causa dari Universitas Indonesia tahun 1975.
- Satyalencana Kebudayaan dari Pemerintah Republik Indonesia tahun 1969.
- Cultural Visit Award dari pemerintah Australia pada 1972.
- Hadiah Martinus Nijhoff dari Bernhard Fonds, Belanda tahun 1973
- Hadiah Seni dari Pemerintah Republik Indonesia tahun 1983
- Hadiah Magsaysay dari Yayasan Magsaysay, Filipina, tahun 1987.
- Bintang Mahaputra Nararaya dari Pemerintah Indonesia tahun 1994
- Anggota Akademi Jakarta sejak tahun 1970 yang berlaku seumur hidup.
- Ketua Yayasan Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin sejak tahun 1976 sampai akhir hayatnya.