Maskapai Jeju Air dinilai tidak peka dengan duka keluarga korban kecelakaan pesawat Jeju Air yang terbakar pada akhir 2024. Maskapai dibanjiri kritik setelah membagikan konten kru yang menari di dalam pesawat.
Dilansir dari Selasa (22/7/2025) video berdurasi 10 detik, berjudul 'Feisty Flight Attendants' itu diunggah di kanal media sosial resmi maskapai pada 11 Juli, menampilkan tiga kru yang tersenyum menari, melompat, dan menunjukkan tanda V.
Namun, konten yang diharapkan membawa nada gembira suasana penerbangan tak disambut begitu baik oleh netizen. Mengingat tragedi Jeju Air yang jatuh pada tanggal 29 Desember 2024 lalu menyebabkan 179 penumpang meninggal dan hingga saat ini belum menemukan jawaban penyebab pastinya.
"Butuh waktu lama untuk mengevakuasi jenazah dan memastikan identitas mereka. Pemakamannya baru saja. Bukankah akan menyedihkan melihat ini jika itu keluargamu?" tulis salah satu netizen.
@jejuair_official 앙칼진 승무원😺 #제주항공 #JEJUAIR #jejuair_friendlycrew #객실승무원 #cabincrew #challenge ♬ 오리지널 사운드 - 제주항공 (Jeju Air)
Ramai komentar dengan nada yang sama dalam postingan tersebut. Seiring meningkatnya kritik, Jeju Air merespons melalui akun resminya.
"Seluruh karyawan Jeju Air selalu melakukan yang terbaik demi keselamatan penumpang kami. Mohon terus dukung pramugari kami dengan komentar-komentar hangat agar mereka dapat terus bekerja secara aktif," demikian pernyataan mereka.
Kontroversi video ini muncul tepat ketika investigasi yang dipimpin Korea Selatan atas kecelakaan tersebut menyatakan bahwa pilot secara keliru mematikan mesin kiri yang berfungsi, alih-alih mesin kanan yang lebih rusak, setelah menabrak burung tepat saat pesawat hendak mendarat.
Keluarga korban tewas dalam kecelakaan tersebut menolak penilaian awal yang disampaikan kepada mereka pada hari Sabtu. Mereka memprotes bahwa laporan tersebut terlalu dini menyalahkan pilot.
Serikat pilot Jeju Air juga menyebut laporan tersebut menyesatkan karena menyatakan tidak ada masalah dengan mesin kiri, mengingat jejak sisa burung ditemukan di kedua mesin. Mereka menuduh para investigator mencoba menjadikan pilot sebagai kambing hitam.