TRIBUNNEWS.COM - Dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka, siswa diajak untuk memahami tentang Isu-Isu Lingkungan.
Materi ini termasuk dalam Bab 7 Isu-Isu Lingkungan, tepatnya pada bagian sub bab D Ketersediaan Pangan.
Dalam bab ini siswa akan belajar tentang ketahanan pangan.
Ketahanan pangan erat kaitannya dengan ketersediaan pangan di suatu wilayah dan kemampuan individu untuk mengaksesnya.
Suatu negara disebut memiliki ketahanan pangan yang baik jika masyarakatnya tidak kelaparan atau terancam kelaparan.
Pangan merupakan kebutuhan primer manusia.
Tidak ada manusia yang mampu bertahan hidup tanpa makan.
Oleh karena itu, ketersediaan pangan erat kaitannya dengan kehidupan manusia.
Robert Malthus menyatakan suatu teori bahwa pertumbuhan populasi manusia seperti deret ukur dan pertambahan jumlah pangan seperti deret hitung.
Artinya, kecepatan pertumbuhan penduduk lebih cepat dibandingkan pertambahan pangan.
Materi ini terdapat dalam buku Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP/MTs Kelas IX Kurikulum Merdeka, karya Cece Sutia, dkk yang diterbitkan oleh Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Salah satu tugas dalam buku tersebut, yang terletak di halaman 178-179 "Mari Uji Kemampuan Kalian".
Agar siswa lebih mudah mengerjakan tugas dan memahami materi, simak kunci jawaban IPA Kelas 9 Halaman 178-179 berikut ini.
Mengingat dan Memahami
1. Jelaskan faktor yang menyebabkan penyebaran penyakit berbasis lingkungan menjadi lebih mudah tersebar!
Kunci Jawaban:
Penyebaran penyakit berbasis lingkungan menjadi lebih mudah tersebar jika perilaku hidup sehat masyarakat masih rendah misalnya menjaga kebersihan lingkungan, diri sendiri, dan juga menjaga asupan gizi yang seimbang.
2. Mengapa penghijauan hutan yang rusak (reforestasi) merupakan salah satu cara mengatasi pemanasan global?
Kunci Jawaban:
Penghijauan hutan yang rusak (reforestasi) merupakan salah satu cara mengatasi pemanasan global karena tumbuhan dapat menyerap karbondioksida. Dengan berkurangnya karbondioksida diharapkan dapat menurunkan suhu bumi karena karbondioksida merupakan gas penyebab terjadinya efek rumah kaca.
Mengaplikasikan
3. Seorang ilmuwan sedang mengkultur bakteri Methanobacterium sp yang akan digunakan sebagai starter (bibit) dalam dua tabung yang berbeda. Tabung A diberi aliran oksigen murni secara berkala sedangkan tabung B ditutup rapat. Lalu keduanya dimasukkan ke dalam reaktor biogas yang berbeda. Dalam reaktor tersebut dipastikan tidak ada bakteri Methanobacterium sp yang hidup sebelumnya. Menurut pendapatmu, reaktor manakah yang akan menghasilkan gas metana paling banyak?
Kunci Jawaban:
Reaktor B akan menghasilkan metana lebih banyak karena bakteri Methanobacterium sp bersifat anaerob (hidup di tempat tanpa oksigen).
Menalar
4. Perhatikan grafik produksi jagung antara tahun 1960 sampai 2010 berikut!
a. Apa saja faktor yang mempengaruhi produksi jagung?
b. Pada tahun berapakah infeksi patogen menurunkan produktivitas tanaman jagung?
c. Jelaskan pengaruh kekeringan terhadap produktivitas tanaman jagung?
d. Bagaimana pengaruh perubahan iklim terhadap produktivitas tanaman jagung?
e. Apa yang akan terjadi terhadap produksi tanaman jagung jika pemanasan global tidak ditangani secara cermat?
Kunci Jawaban:
a. Musim, kekeringan, penyakit, banjir dan perubahan iklim
b. 1970
c. Kekeringan dapat menurunkan produktivitas panen jagung pada tahun 1970an dan 1980an
d. Perubahan iklim menyebabkan produksi jagung menurun secara drastic dalam kurun waktu yang cukup lama yaitu pertengahan 1990an sampai pertengahan 2000an
e. Produksi jagung akan terus menurun
Disclaimer:
*) Jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak.
*) Soal ini berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.
(Latifah)