TRIBUNSUMSEL.COM- Mantan anggota marinir TNI AL, Satria Arta Kumbara kembali viral usai meminta pulang ke tanah air.
Hal itu disampaikan dalam video terbarunya di TikTok yang diunggah pada Minggu (20/7/2025), Satria meminta bantuan pemerintah Indonesia untuk dipulangkan ke tanah air dan status WNI-nya dipulihkan.
Kini Satria mengaku tidak tahu keputusannya bergabung dengan militer Rusia untuk menjadi pasukan perang, justru menjadi bumerang bagi dirinya.
Satria mengungkapkan keberangkatannya ke Rusia untuk menjadi tentara Moskow, adalah untuk mencari rezeki.
"Yang terhormat Bapak Wapres, Bapak Gibran Rakabuming Raka, dan Bapak Menlu, Bapak Sugiono. Saya ingin memohon maaf sebesar-besarnya apabila ketidaktahuan saya menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia, mengakibatkan dicabutnya Warga Negara (WN) saya," kata Satria dalam unggahan di TikToknya, @zstorm689, Minggu (20/7/2025).
"Mohon izin Bapak, saya tidak pernah mengkhianati negara sama sekali, karena saya niatkan datang ke sini hanya untuk mencari nafkah," lanjutnya.
Syarat Satria Arta Kumbara Pulang ke Tanah Air
Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM dan Imipas RI, Yusril Ihza Mahendra, buka suara terkait kasus Satria Arta Kumbara.
Mengenai keinginannya itu, Yusril mengajukan sejumlah persyaratan.
Yusril menegaskan, jika status Satria masih WNI maka dia masih berhak kembali ke Indonesia.
Namun, jika sudah dicabut status kewarganegaraannya karena pernah menjadi anggota militer negara lain, maka Satria tak bisa lagi kembali menjadi WNI maupun pulang ke Indonesia.
"Kalau dia masih WNI tentu pemerintah melalui Kemenlu akan membantu dan memfasilitasi," kata Yusril kepada Tribunnews, Selasa (22/7/2025).
Namun Yusril tidak secara terang-terangan menyampaikan soal status kewarganegaraan dari Satria saat ini.
Dia mengaku tidak mengetahui seperti apa mekanisme yang diterapkan oleh pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU) Kemenkum RI terhadap Satria Arta.
"Untuk memastikan status kewarganegaraan yang bersangkutan, harus dicek ke Dirjen Administrasi Hukum Umum (AHU) Kementerian Hukum, silakan Anda cek ke Pak Menkum Pak Supratman ya." ucap dia.
Kemenhan Minta Warga Tidak Meniru
Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menunggu arahan dari Presiden Prabowo Subianto terkait dengan permintaan eks Marinir TNI AL Satria Arta Kumbara yang ingin pulang ke Indonesia.
"Tentu kita ikut arahan Presiden yang pertama," kata Kepala Biro Informasi Pertahanan Kemenhan Brigjen TNI Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang saat ditemui di Kantor Kemenhan RI, Jakarta, Selasa (22/7/2025).
Frega menjelaskan, saat ini Satria Arta Kumbara sudah tidak lagi menjadi TNI aktif dan Kemenhan telah menyerahkan komunikasi dengan yang bersangkutan kepada Kementerian Luar Negeri.
"Dan dia kan statusnya sudah bukan lagi aktif sebagai prajurit TNI, kita ikut arahan pimpinan saja karena saat ini kan aktivitasnya terlibat dalam konflik antara Rusia dan Ukraina," tutur Frega.
Dia juga meminta agar seluruh masyarakat tidak meniru langkah Satria Arta Kumbara karena akan ada konsekuensi hukum administrasi negara yang akan dilanggar. Selebgram Indonesia Dipenjara di Myanmar atas Tuduhan Terorisme Artikel Kompas.id
"Kita tidak berharap hal ini terulang di masa depan sehingga masyarakat harus berhati-hati apabila ada tawaran-tawaran serupa," kata Frega.
Sosok Satria
Satria Arta Kumbara sebelumnya merupakan mantan anggota Inspektorat Korps Marinir.
Sebelum dipecat, Satria Arta Kumbara berpangkat Sersan Dua (Serda).
Kasus yang membuat Satria dipecat dari dinas keprajuritan, yakni desersi atau meninggalkan tugas atau jabatannya tanpa izin dengan tujuan untuk tidak kembali.
Satria Arta Kumbara melakukan desersi sejak 13 Juni 2022 hingga sekarang.
"Serda Satria Arta Kumbara NRP 111026 mantan anggota Itkormar, Desersi TMT 13 Juni 2022 sampai dengan sekarang," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal), Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady Arsanta Wardhana, Jumat (9/5/2025).
Wira mengungkapkan, Pengadilan Militer II-8 Jakarta juga telah menjatuhi putusan in absentia berupa hukuman pidana satu tahun penjara dengan pidana tambahan dipecat kepada Satria.
Setelah itu, Satria Arta Kumbara tiba-tiba muncul di media sosial dan bergabung dengan militer Rusia hingga ikut bertempur di Ukraina.
Status WNI Dicabut
Setelah bergabung menjadi anggota operasi militer Rusia, status Warga Negara Indonesia (WNI) terhadap Satria Arta Kumbara, sudah dicabut.
Menteri Hukum RI, Supratman Andi Agtas, menjelaskan pencabutan status WNI terhadap Satria itu didasari pada aturan yang berlaku di negara Indonesia.
"Terkait dengan satu orang, marinir ya, yang sudah disidang juga, dianggap desresi dan yang lebih fatal lagi karena melakukan, ataupun diduga ikut terlibat dalam kegiatan untuk aktif di militerasi," kata Supratman saat jumpa pers di Kantor Kemenkum RI, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (14/5/2025).
Adapun aturan yang dimaksud yakni Satria tidak memperoleh izin dari Presiden RI untuk tergabung dalam militer asing.
Dengan demikian, secara otomatis dalam aturan Undang-undang status WNI Satria sudah hilang.
"Baik Undang-undang kita, itu tidak boleh. Bagi mereka yang melakukan hal tersebut, tanpa seizin Presiden, karena kalau mau terlibat aktif menjadi tentara asing, itu di Undang-undang maupun peraturan pemerintah kita, itu wajib izin Presiden."
"Kalau dia tidak punya izin, maka otomatis status kewarganegaraannya hilang," papar Supratman.
Satria Beri Sindiran
Satria sempat memberikan pernyataan setelah status WNI terhadapnya dicabut.
Meski tak menyebut secara spesifik Indonesia, Satria mengibaratkan dengan negara Konoha.
Satria bahkan menyindir tentang oknum yang kerap memakan uang rakyat justru aman di dalam negeri.
Sementara, menurutnya, dirinya yang tengah mencari rezeki di luar negeri justru diributkan.
"Agak lain memang negara Konoha ini, yang sibuk maling duit rakyat dilindungi," ungkap Satria Arta Kumbara dikutip dari YouTube ISDS Indonesia, Minggu (18/5/2025).
"Yang rakyat nyari duit di luar dengan passion dan skill sendiri, diributin," tambahnya.
Selain menyindir oknum pemakan uang rakyat, Satria Arta melontarkan candaan.
Satria mengakui dirinya bukan circle dari artis Reza Arap.
Sehingga, ia memilih mencari pekerjaan di luar negeri, meskipun membela negara Rusia.
"Gua begini karena sadar diri bukan circle-nya Reza Arap. Jadi ya nyari duit untuk keluarga seperti ini c*k," candanya.
"Aneh emang. Bangs*t-bangs*tnya maling duit rakyat aman-aman aja di dalam negeri," ucap Satria sambil mengumpat menggunakan bahasa Rusia.