WHO Ketar-ketir, Kasus Virus yang Ditularkan Lewat Nyamuk Ini Meningkat di Eropa
GH News July 23, 2025 02:05 PM
Jakarta -

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan seruan mendesak untuk mencegah terulangnya epidemi virus chikungunya yang ditularkan melalui nyamuk. Dua dekade lalu, virus ini sempat melanda dunia, dan kini wabah baru yang berpusat di wilayah Samudra Hindia mulai menyebar ke Eropa dan benua lainnya.

"Diperkirakan 5,6 miliar orang tinggal di wilayah di 119 negara yang berisiko terkena virus tersebut, yang dapat menyebabkan demam tinggi, nyeri sendi, dan kecacatan jangka panjang," kata Diana Rojas Alvarez, seorang petugas medis di WHO, dikutip dari Reuters, Rabu (23/7/2025).

"Kita menyaksikan sejarah terulang kembali," ujarnya, membandingkan situasi saat ini dengan epidemi chikungunya pada 2004-2005 yang sempat menginfeksi hampir setengah juta orang, terutama di wilayah kepulauan kecil, sebelum akhirnya menyebar ke seluruh dunia.

Lonjakan terbaru dimulai pada awal 2025, dengan wabah besar terjadi di kepulauan Samudra Hindia yang sebelumnya juga terdampak, termasuk La Réunion, Mayotte, dan Mauritius.

Diperkirakan sepertiga penduduk La Réunion telah terinfeksi, kata Rojas Alvarez. Virus ini kini menyebar ke negara-negara seperti Madagaskar, Somalia, dan Kenya, serta telah menunjukkan potensi penularan epidemi di Asia Tenggara, termasuk India.

Yang menjadi perhatian utama adalah meningkatnya jumlah kasus impor dan penularan lokal chikungunya di Eropa.

"Sejak 1 Mei, tercatat sekitar 800 kasus impor di daratan Prancis," ujar Rojas Alvarez.

Sebanyak 12 kasus penularan lokal juga telah terdeteksi di beberapa wilayah Prancis selatan, yang berarti individu terinfeksi oleh nyamuk lokal tanpa pernah bepergian ke daerah endemis. Selain itu, satu kasus juga dilaporkan di Italia pada pekan lalu.

Chikungunya, yang hingga kini belum memiliki pengobatan khusus, terutama ditularkan oleh nyamuk Aedes, nyamuk yang juga menyebarkan demam berdarah dengue (DBD) dan virus Zika.

Virus ini dapat memicu wabah dengan penyebaran cepat dan luas. Karena nyamuk Aedes aktif menggigit pada siang hari, pencegahan menjadi kunci, seperti dengan menggunakan obat antinyamuk dan mengenakan pakaian berlengan panjang.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.