Kami optimistis aktivitas akan terus berlanjut dan mendukung perekonomian wilayah
Bengkulu (ANTARA) - PT Pelabuhan Tanjung Priok atau PTP Nonpetikemas Cabang Bengkulu memastikan arus pendistribusian komoditas Bengkulu kembali lancar usai alur Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu kembali membaik dari situasi pendangkalan.
"Alur pelayaran telah dibuka kembali sejak awal Juli 2025, memungkinkan kelancaran arus kapal dan aktivitas bongkar muat komoditas sehingga kami optimistis aktivitas akan terus berlanjut dan mendukung perekonomian wilayah," kata Branch Manager PTP Cabang Bengkulu Mochammad Choiron Yusuf di Bengkulu, Rabu.
Mochammad Choiron Yusuf menyampaikan apresiasinya terhadap kerja sama lintas instansi yang terlibat dalam proses pemulihan yang hampir empat bulan terisolasi akibat alur Pelabuhan Pulau Baai mengalami pendangkalan.
“Kami mengapresiasi dukungan dan sinergi dari Pelindo Regional 2 serta Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KKSOP) Bengkulu. Dengan keberhasilan uji coba pemuatan batu bara sebesar 4.000 ton per meter kubik ini, kami optimistis kegiatan optimalisasi dermaga samudera di Pelabuhan Bengkulu dapat meningkatkan produksi yang optimal dan berkelanjutan," kata dia.
PTP Cabang Bengkulu kini kembali menjalankan aktivitas operasionalnya di Dermaga DCK 01 dan DCK 04 Pelabuhan Bengkulu setelah sempat terhenti akibat pendangkalan alur pelayaran.
Alur pelayaran kini telah aktif kembali sejak awal Juli lalu, menjadi langkah penting dalam menjaga kelancaran arus logistik dan distribusi komoditas, khususnya di wilayah Bengkulu.
Dalam rangka memastikan kesiapan operasional, PTP Bengkulu bersama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Regional 2 Bengkulu serta Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Pulau Baai Bengkulu telah sukses melaksanakan uji coba truck losing pada Dermaga TCK Samudera.
"Proses itu melibatkan kegiatan sandar kapal serta pemuatan komoditas curah kering batu bara dengan sistem truck lossing rampdoor pada kapal TB. TITAN 37/BG. NAUTIKA 22," ucapnya.
Pada kegiatan uji coba tersebut, dilakukan proses pemuatan batu bara dengan total muatan mencapai 4.000 MT. Hal itu sekaligus menjadi indikator bahwa dermaga dan alur pelayaran telah layak kembali digunakan untuk kegiatan bongkar muat, setelah dilakukan penanganan teknis terhadap kendala pendangkalan sebelumnya.
Kembalinya aktivitas di DCK 01, DCK 04 dan dermaga samudera menurut dia diharapkan mampu memperlancar serta mendukung kegiatan ekspor komoditas batu bara khususnya secara strategis dari Bengkulu. Terlebih, sektor logistik dan kepelabuhanan memiliki peranan krusial dalam menggerakkan perekonomian daerah dan nasional.