Jakarta (ANTARA) - PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) atau PII, salah satu special mission vehicle (SMV) Kementerian Keuangan, mencatat perolehan laba bersih perseroan mencapai Rp459 miliar pada semester I 2025 atau 103 persen dari target tahunan senilai Rp444 miliar.
Plt Direktur Utama PII Andre Permana menyampaikan pencapaian tersebut sejalan dengan kinerja keuangan perseroan yang tumbuh stabil dan terus berkembang dalam lima tahun terakhir.
"Per semester I 2025, dari target laba bersih di tahun 2025 sebesar Rp444 miliar, kami sudah sedikit di atas pencapaian, yakni 103 persen dari target," ucap Andre di Jakarta, Rabu.
Selain laba bersih, ia menuturkan pertumbuhan ekuitas, aset, dan liabilitas PII juga terus terjaga.
Ia mengatakan hingga Juni 2025, total ekuitas perseroan mencapai Rp16,97 triliun, yang terdiri atas Rp10,65 triliun penyertaan modal negara (PMN) dan Rp6,32 triliun dari saldo laba.
Dana ini digunakan untuk mendukung penjaminan berbagai sektor infrastruktur, termasuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) selama masa pandemi COVID-19.
Andre menyampaikan bahwa perseroan mencatat gearing ratio sebesar 6,2 kali dari batas maksimal 12 kali, menunjukkan ruang yang cukup untuk memperluas kapasitas penjaminan.
Sementara leverage PMN mencapai 54 kali, mencerminkan optimalisasi dukungan pemerintah terhadap investasi infrastruktur.
PII juga mempertahankan peringkat kredit tertinggi domestik AAA dan peringkat internasional BBB dengan outlook stabil menurut Fitch Ratings.
Capaian tersebut didukung oleh tata kelola perusahaan dan pengelolaan risiko yang baik, serta keberhasilan dalam mendukung skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).
Keberhasilan skema kolaborasi tersebut turut mengantarkan PII meraih penghargaan Public Private Partnership (PPP) Agency of the Year 2025 pada kategori Institution Awards dalam ajang The Asset Triple A Sustainable Infrastructure Award 2025 yang diadakan oleh perusahaan multimedia The Asset di Singapura pada 2 Juli lalu.
Perseroan juga mencatatkan kontribusi terhadap penerimaan negara yang cenderung meningkat sejak 2021. Sepanjang semester I 2025, PII telah membayarkan pajak sebesar Rp115 miliar dan dividen Rp186 miliar.
"Kontribusi PII terhadap penerimaan negara secara akumulasi dari tahun 2021 sampai semester I 2025 mencapai angka Rp1,64 triliun yang terdiri dari pembayaran pajak dan pembayaran dividen kepada pemerintah," kata Andre.