TRIBUNJAKARTA.COM - Aksi bagi-bagi bir gratis yang dilakukan komunitas Freerunners Bandung saat ajang marathon Pocari Sweat Run 2025 di Bandung, menuai hujatan publik di media sosial.
Netizen mengecam aksi membagikan minuman beralkohol itu kepada para peserta lari.
Menurut pelari ultra rekreasional, Chaerul Kahfi, aksi tersebut sangat tidak pantas dilakukan.
"Sangat tidak-tidak etis dari berbagai segi," katanya saat dihubungi TribunJakarta.com pada Kamis (24/7/2025).
Ia beralasan karena komunitas tersebut tak hanya membagikan kepada anggotanya saja, tetapi juga menawarkan kepada para pelari lain tanpa memberitahu bahwa minuman tersebut tak bisa dikonsumsi secara umum.
Chaerul, yang sudah menamatkan berbagai ajang lari ultra itu berharap agar kejadian ini tidak terjadi lagi di dunia lari.
"Intinya adalah kejadian ini jangan sampai terulang dan perlu suatu tindakan tegas atau hukuman baik untuk individu atau pun kelompok mereka," katanya.
Agung Mulyawan atau juga dikenal sebagai Agung Gantar, coach lari yang banyak menangani pelari rekreasional, turut menanggapi terkait kejadian viral tersebut.
Agung Gantar menyayangkan kejadian tersebut karena dibagikan secara umum.
Semestinya, kata Agung, minuman bir yang hendak dibagi-bagikan dibatasi hanya anggota komunitas saja.
"Sangat disayangkan dan tidak pas karena walau ada petunjuk, namun karena penyajiannya di kemasan plastik dan yang membagikan juga tidak pilih-pilih mana kawan yang mereka kenal sebagai peminum alkohol dan mana yang pelari umum yang bisa jadi mereka tidak minum, pada akhirnya tidak sedikit pelari umum khususnya muslim hampir dan bahkan ada yang meminum juga," ujar Agung saat dihubungi TribunJakarta.com pada Rabu (23/7/2025).
Selain itu, aksi bagi-bagi minuman beralkohol tersebut jauh dari budaya Indonesia.
"Sebagai negara dengan adab dan sikap yang baik serta mayoritas muslim yang tentu mengharamkan minuman beralkohol," katanya.
Agung, yang pernah melatih Dian Sastro hingga Sigi Wimala, menyarankan kepada komunitas yang menyediakan bir saat ajang marathon berlangsung agar tidak menyajikannya di gelas plastik tetapi tetap utuh di botol atau kaleng.
Pembagiannya pun hanya kepada kawan yang memang seorang peminum alkohol.
"Atau bisa juga dilakukan setelah finish di tempat kumpul komunitasnya saja. Namun, pada akhirnya komunitas tersebut menyadari kesalahannya dan memohon maaf dengan kejadian dan kegaduhan ini," katanya.
Agung Gantar telah menerima permohonan maaf Freerunners Bandung secara terbuka terkait kejadian bagi-bagi bir di media sosial.
Ia berharap komunitas tersebut benar-benar berubah dan mendidik anggotanya untuk tidak melanggar hukum maupun norma di masyarakat.
"Semoga di balik semua ini, ada hikmah untuk dunia lari Indonesia semakin berkembang," pungkasnya.
Viral di media sosial peristiwa bagi-bagi bir gratis saat ajang lari Pocari Sweat Run 2025 yang digelar di Kota Bandung, Sabtu (19/7/2025) dan Minggu (20/7/2025) kemarin.
Dikutip dari akun media sosial aishamaharani, kegiatan bagi-bagi bir gratis kepada para pelari di tengah lomba dilakukan oleh komunitas lari Freerunners Bandung.
Menanggapi video viral tersebut, komunitas Freerunners Bandung memberikan klarifikasinya.
Komunitas lari itu mengakui perbuatannya dan meminta maaf terkait kejadian itu.
"Kami Freerunners Bandung dengan rendah hati memohon maaf seluruh pihak atas kegaduhan yang saat ini terjadi."
"Kami menyadari sepenuhnya bahwa penyediaan beer yang ada di area Cheering Zone tidak sepenuhnya mencerminkan nilai-nilai budaya lokal dan norma yang dijunjung tinggi oleh sebagian besar warga masyarakat."
"Kami menghargai setiap masukan yang telah diberikan dan menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan dan kegaduhan yang timbul," tulisnya seperti dikutip dari Instagramnya yang tayang pada Selasa (22/7/2025).
Pihak komunitas juga memberikan klarifikasi terkait penyediaan beer berkolaborasi dengan sebuah agen travel lari.
"Kami juga izin mengklarifikasi bahwa penyediaan beer di area cheering zone dalam kegiatan Pocari Sweat Run Indonesia 2025 merupakan bagian dari kolaborasi resmi antara Freerunners Bandung dan Pace n Place. Yang mana Beer tersebut disediakan oleh pihak Pace n Place dengan persetujuan dari Freerunners Bandung."
"Seluruh aktivitas pemberian beer dilakukan secara sukarela, dengan penjelasan verbal dan visual yang jelas bahwa minuman yang diberikan adalah beer, tanpa adanya unsur paksaan."
"Kami berkomitmen untuk melakukan perbaikan ke depan agar seluruh kegiatan tetap relevan, inklusif, sesuai norma dan budaya yang berlaku di masyarakat."
"Sekali lagi, kami memohon maaf yang sebesar-besarnya dan semoga seluruh pihak bisa menerima permohonan maaf ini," tulisnya.
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengomentari peristiwa bagi-bagi bir gratis dalam lomba lari Pocari Sweat Run 2025 yang digelar di Kota Bandung, Sabtu (19/7/2025) dan Minggu (20/7/2025) kemarin.
Farhan mengatakan pemerintah tidak bisa melakukan penindakan terhadap komunitas Freerunners Bandung.
"Kami kan enggak bisa kontrol kalau komunitas, tetapi komunitas tersebut memang tidak bisa kemudian ditegur langsung oleh pemerintah. Tetapi, kalau saya perhatikan, di sosial media, tampaknya mereka sudah terkena sanksi sosial. Jadi, kalau urusan komunitas, selesaikan secara komunitas," kata Farhan di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Selasa (22/7/2025).
Farhan memastikan, kegiatan bagi-bagi bir gratis tersebut tidak menimbulkan dampak apa pun yang mengganggu keamanan dan kenyamanan saat kegiatan ajang lari tersebut.
"Saya lihat tidak ada dampak apa-apa, terjaga dengan baik, dan itu kan baru viralnya dua hari setelah acara," ucapnya.
Farhan menjelaskan, kegiatan bagi-bagi bir gratis tersebut memang luput dari kontrol, baik Pemerintah Kota Bandung maupun panitia.
Pasalnya, pada saat kegiatan berlangsung sempat terjadi kemacetan.
"Da lieur atuh (Ya pusing), saya lebih ngurusin macet daripada ngurusin begitu. Cuma satu titik. Tapi nanti kita lihat-lah, kan, saya kenal juga beberapa teman-teman di komunitas lari. Kalau masalah komunitas, selesaikan secara komunitas," ucapnya. (TribunJakarta.com/Kompas.com).