Kunci Jawaban IPS Kelas 10 SMA Halaman 191 Kurikulum Merdeka, Lembar Aktivitas 8 Asuransi
Mariana July 25, 2025 11:33 PM

BANJARMASINPOST.CO.ID - Berikut kunci jawaban mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka, halaman 191.

Pada halaman 191, siswa kelas 10 diminta untuk mengerjakan soal IPS bagian Lembar Aktivitas 8 Asuransi.

Soal kelas 10 tersebut berada pada buku siswa Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas X SMA karya penulis Sari Oktafiana, Efvinggo Fasya Jaya, M. Nursa’ban, Supardi dan Mohammad Rizky Satria.

Tepatnya pada Bab 3 Ilmu Ekonomi: Manusia dan Upaya Pemenuhan Kebutuhan tentang Lembaga Keuangan: Pasar Modal.

Penerbit Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Jalan Gunung Sahari Raya Nomor 4 Jakarta Pusat.

Soal IPS kelas 10 halaman 191 Kurikulum Merdeka di bawah ini dapat digunakan sebagai referensi pembelajaran siswa.

Sebaiknya, siswa membaca dan menjawab soal terlebih dahulu untuk mengukur kemampuannya.

Siswa belajar dengan latihan soal dari contoh soal materi mata pelajaran IPS.

Siswa belajar dengan contoh soal latihan yang disiapkan dari ragam pertanyaan tersebut.

Selain untuk latihan soal IPS Kelas 10 halaman 191 Kurikulum Merdeka bagi peserta didik, guru pun dapat memanfaatkannya sebagai referensi saat mengerjakan soal tersebut.

Kunci jawaban ini diharapkan dapat membantu orangtua dalam memandu proses belajar anak.

Inilah kunci jawaban soal IPS Kelas 10 halaman 191 Kurikulum Merdeka bagian Lembar Aktivitas 8 Asuransi.

Lembar Aktivitas 8

Asuransi

Tugas:

Buatlah perbandingan antara perusahaan asuransi konvensional dan asuransi syariah! Analisislah perbandingannya dengan diagram berikut ini:

Kunci Jawaban IPS Kelas 10 Halaman 192

1. Nama Perusahaan Asuransi Konvensional: Allianz, Prudential, FWD Life, Manulife, dll

Produk Layanan Asuransi:

- Asuransi jiwa
- Asuransi kesehatan
- Asuransi mobil
- Asuransi Pendidikan
- Asuransi kerugian dan masih banyak lagi

Kelebihan:

- Asuransi konvensional punya lebih banyak pilihan jenis premi tanpa memerhatikan riba
- Memiliki beragam keuntungan sehingga perolehan anda lebih besar
- Diawasi OJK

Kekurangan:

- Terdapat sistem dana hangus
- Tidak diawasi Dewan Pengawas Syariah

Kritik, saran dan pendapatmu: Pendapat saya terkait asuransi syariah tentunya terhindar dari riba dan sesuai syariat Islam.

Ancaman Krisis Air Bersih

Dikutip dari Pusat Studi Lingkungan Hidup UGM, Indonesia terancam mengalami krisis air bersih karena berbagai faktor, misalnya pencemaran sungai dan kontaminasi bakteri E-coli, dan lainnya. Jika kamu tertarik untuk mendalami lebih jauh tentang krisis air, kamu bisa melakukan aktivitas berikut.

1. Apa saja masalah yang mungkin terjadi akibat krisis air bersih?

2. Bagaimana cara mengantisipasi masalah krisis air bersih? Gunakanlah berbagai sumber untuk membantumu menjelaskan permasalahan tersebut

Kunci Jawaban IPS Kelas 10 SMA Halaman 193

Krisis Air Bersih di Indonesia

Krisis air bersih merupakan ancaman serius bagi keberlanjutan hidup manusia, khususnya di Indonesia yang mengalami tantangan besar dalam pengelolaan sumber daya air.

Berikut adalah analisis permasalahan dan langkah antisipasi berdasarkan pertanyaan yang diberikan.1. Masalah yang Mungkin Terjadi Akibat Krisis Air Bersih

1. Gangguan Kesehatan:

• Kontaminasi bakteri seperti E-coli dalam air dapat menyebabkan penyakit seperti diare, kolera, dan infeksi saluran pencernaan lainnya.

• Kekurangan air bersih juga berpotensi meningkatkan risiko penyebaran penyakit kulit dan infeksi saluran kemih.

2. Penurunan Produktivitas Pertanian:

• Krisis air bersih menghambat irigasi yang diperlukan untuk mendukung produksi pangan. Akibatnya, ketahanan pangan terancam.

3. Kesulitan Akses Air untuk Kebutuhan Rumah Tangga:

• Masyarakat di daerah tertentu harus berjalan jauh untuk mendapatkan air bersih. Hal ini mengurangi waktu produktif mereka.

4. Degradasi Lingkungan:

• Penggunaan air dari sumber yang tidak terbarukan dapat menyebabkan kerusakan ekosistem, seperti pengeringan danau atau sumur.

• Pencemaran air menyebabkan rusaknya habitat bagi flora dan fauna air.

5. Konflik Sosial:

• Perebutan sumber daya air yang terbatas dapat menimbulkan konflik antarindividu, kelompok, atau bahkan wilayah.

6. Gangguan Ekonomi:

• Biaya pengolahan air meningkat, memengaruhi kemampuan pemerintah dan masyarakat untuk mendapatkan air layak konsumsi.

2. Cara Mengantisipasi Masalah Krisis Air Bersih

1. Pelestarian Sumber Daya Air:

• Reboisasi: Menanam pohon di daerah hulu untuk menjaga daya serap tanah dan mencegah erosi.

• Pengelolaan Sungai: Membersihkan sungai dari limbah domestik dan industri, serta menjaga ekosistemnya.

2. Peningkatan Infrastruktur Air:

• Membangun dan memperbaiki fasilitas seperti waduk, bendungan, dan sistem irigasi yang efisien.

• Menyediakan teknologi pengolahan air sederhana untuk daerah terpencil, seperti filter air berbasis karbon atau teknologi osmosis balik.

3. Pengelolaan Limbah:

• Mengurangi pembuangan limbah rumah tangga, pertanian, dan industri langsung ke badan air.

• Meningkatkan pengawasan terhadap limbah berbahaya dari sektor industri.

4. Edukasi dan Kesadaran Masyarakat:

• Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya hemat air dan cara mengelola air limbah.

• Mendorong penggunaan teknologi hemat air di rumah tangga dan sektor publik.

5. Peraturan dan Kebijakan Pemerintah:

• Menguatkan regulasi tentang perlindungan sumber daya air dan memberikan sanksi tegas kepada pelanggar.

• Memfasilitasi kerja sama lintas sektor, termasuk antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, untuk mendanai proyek pelestarian air.

6. Pengembangan Teknologi Desalinasi dan Daur Ulang:

• Memanfaatkan teknologi desalinasi untuk mengubah air laut menjadi air bersih.

• Menerapkan sistem daur ulang air limbah untuk penggunaan non-konsumsi seperti penyiraman tanaman atau kebersihan.

Referensi

1. Pusat Studi Lingkungan Hidup UGM – Laporan Tahunan Ketersediaan Air Bersih di Indonesia.

2. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan – Strategi Nasional Pengelolaan Sumber Daya Air.

3. Artikel "Menghadapi Ancaman Krisis Air Bersih" (Kompas, 2023).

4. WHO – Panduan Kesehatan dan Sanitasi Air Bersih di Wilayah Berkembang.

6. Gangguan Ekonomi:

• Biaya pengolahan air meningkat, memengaruhi kemampuan pemerintah dan masyarakat untuk mendapatkan air layak konsumsi.

Disclaimer:

(Banjarmasinpost.co.id/Kristin Juli Saputri)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.