Korban Pelemparan Batu di Kota Banjar Meninggal Usai Dirawat di RSUD Margono Soekarjo
GH News July 26, 2025 01:06 AM

TIMESINDONESIA, BANJAR – Korban pelemparan batu di Jalan Ir Poernomo Sidi, Desa Sinartanjung, Kecamatan Pataruman, berinisial FT, warga Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, bulan depan genap berusia 14 tahun.

Sayangnya, FT harus menghembuskan napas terakhirnya sore (25/7/2025) tadi sekira pukul 16.00 WIB di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo setelah menjalani perawatan intensif selama 5 hari akibat luka parah yang dideritanya.

FT menjadi korban insiden pelemparan batu saat melakukan konvoi motor bersama teman-temannya pada Minggu (20/7/2025)  dini hari sekira pukul 02.00 WIB.

Insiden tersebut membuat kepala korban bocor sehingga harus menjalani operasi di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo. Sayangnya, FT yang masih berstatus pelajar kelas 8 di salah satu SMP di Kota Banjar ini akhirnya meninggal dunia pasca koma beberapa hari.

Isak tangis dan jeritan histeris bahkan mewarnai kedatangan jenazah korban yang ditandu warga setelah diturunkan dari ambulans.

Orang tua korban bahkan berkali-kali tak sadarkan diri selama menemani perjalanan jenazah dari rumah sakit ke kediamannya di Kecamatan Pataruman. Warga bahkan turut membantu menggotong keduanya yang masih tak sadarkan diri usai melihat putra sulung tercintanya meninggal dunia dengan cara tragis.

Salah satu tokoh masyarakat setempat, Fikri, menyampaikan bahwa korban saat kejadian baru pulang menonton Kejuaraan Nasional Slalom 2025 putaran kedua yang diadakan di Terminal Tipe A Kota Banjar pada Sabtu (19/7/2025) malam.

"Korban bersama teman-temannya mengalami insiden pelemparan batu di Wilayah Desa Sinartanjung dan salah satunya diduga mengenai korban yang saat kejadian membawa motor dan tidak menggunakan helm. Korban berboncengan dan teman yang diboncengnya-pun ikut jatuh tapi hanya mengalami luka ringan," terangnya.

Fikri menambahkan bahwa teman korban langsung lari menyelamatkan diri karena kelompok pelempar batu sesuai yang diceritakan para korban melakukan penyerangan termasuk kepada korban FT yang sudah dalam keadaan terkapar.

"Saya berharap kejadian ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi para orangtua agar lebih mengawasi putra dan putrinya agar tidak dibiarkan keluar malam," imbau Fikri.

Kasat Reskrim Polres Banjar, Iptu Heru Samsul Bahri saat dihubungi mengatakan bahwa pihaknya telah memeriksa sebanyak 8 remaja tanggung untuk dimintai keterangan seusai kejadian.

"Dari hasil penyelidikan, ada dua terduga pelaku pelemparan tapi semuanya masih merupakan anak dibawah umur," terangnya.

Saat ini, kedua terduga pelaku akan diserahkan ke BAPAS untuk dititipkan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Bandung sambil menunggu proses hukum berlanjut. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.