Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo menyebutkan Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) berperan besar dalam menjaga kerukunan dan ketenteraman antarumat beragama, khususnya di Ibu Kota.
"Di Jakarta, Muslimat NU memiliki kontribusi signifikan dalam menjaga isu-isu keumatan,” katanya saat menghadiri peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-79 Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu.
Menurut Pramono, peran Muslimat NU dalam bidang sosial, ekonomi, dan keagamaan telah menjadi pilar penting dalam memperkuat harmoni dan menjaga kehidupan masyarakat Jakarta yang majemuk.
“Kalau organisasi ini terjaga dengan baik, saya yakin persoalan kebangsaan, nasionalisme, dan Bhinneka Tunggal Ika di republik ini akan tetap aman. Itu terbukti di Jakarta hari ini, isu-isu keagamaan dan hubungan antara umaro dan ulama berjalan baik. Saya sangat bersyukur atas hal itu,” ucapnya.
Pram juga menilai organisasi Muslimat NU DKI Jakarta juga dinilai sebagai mitra strategis Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI dalam mendorong pemberdayaan perempuan dan peningkatan partisipasi dalam pembangunan.
“Saya bersyukur karena Muslimat NU selama ini terus mendukung pembangunan Jakarta secara signifikan,” ucap Pramono.
Ia menambahkan, Jakarta kini tengah bertransformasi menjadi kota global yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan.
Dalam visi tersebut, Pemprov DKI menempatkan penguatan peran komunitas, inklusi sosial, serta pemberdayaan perempuan sebagai fondasi utama pembangunan kota.
“Melalui momentum ini, saya mengajak Muslimat NU dan seluruh elemen masyarakat untuk bergandengan tangan, memperkuat solidaritas, dan membangun Jakarta sebagai kota yang harmonis, maju, dan sejahtera, berpijak pada nilai-nilai agama dan budaya,” katanya.
Pramono juga menyampaikan ucapan selamat atas Harlah ke-79 Muslimat NU DKI Jakarta.
“Semoga langkah dan pengabdian Muslimat NU senantiasa menjadi pelita kebaikan yang membawa manfaat bagi umat, agama, dan bangsa Indonesia,” ujarnya.