BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Isu peredaran beras premium oplosan yang mencuat secara nasional turut menjadi perhatian Dinas Perdagangan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Sabtu, (26/07/2025). 

Kendati demikian, hingga saat ini belum ditemukan adanya indikasi beras oplosan di wilayah HST.

Dinas terkait pun menegaskan komitmennya untuk terus melakukan pengawasan secara langsung, baik di pasar tradisional maupun ke para distributor.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan HST, Aris Waluyo, menuturkan bahwa pihaknya secara rutin melaksanakan pemantauan kualitas beras yang dijual di berbagai pasar.

Selain itu, tim pengawasan juga aktif turun ke lapangan untuk melakukan pengawasan baik ke pasar maupun ke para distributor.

“Sampai hari ini, belum ada temuan maupun laporan dari masyarakat terkait adanya beras premium oplosan," ujarnya. 

Aris mengatakan pengawasan terus dilakukan sebagai upaya preventif untuk menjaga mutu bahan pokok masyarakat serta melindungi konsumen dari praktik dagang yang merugikan. 

Aris menegaskan bahwa jika ditemukan adanya unsur pelanggaran seperti pengoplosan beras medium yang dijual dengan label premium, pihaknya akan segera menindaklanjuti sesuai prosedur hukum dan regulasi perdagangan.

“Kami tidak ingin masyarakat menjadi korban. Jika terbukti ada praktik curang, maka akan kami tindak tegas bersama instansi terkait,” tegasnya.

Sementara itu, Nurlaila, salah satu pedagang beras di Pasar Keramat Barabai, mengatakan bahwa selama ini, pihaknya menjual beras sesuai kualitas yang diberikan oleh distributor. 

Tak hanya itu, Ia juga menolak keras praktik pengoplosan beras yang dapat merugikan pembeli.

"Kami beli dari distributor yang sudah lama kami kenal. Tidak pernah mencampur atau mengubah-ubah kualitas. Kalau medium, ya dijual sebagai medium. Kalau premium, ya memang dari sananya sudah premium,”ujar Nurlaila.

Ia mengaku tak jarang mendapat pertanyaan dari konsumen soal keaslian kualitas beras, apalagi sejak isu oplosan ramai dibicarakan. 

Untuk menjaga kepercayaan, Ia selalu menyampaikan informasi secara terbuka kepada pembeli mengenai jenis dan asal-usul beras yang dijualnya. (Banjarmasinpost.co.id/Stanislaus sene)