Sosok Pelanggan yang Polisikan Driver Ojol Rosdewi hingga Jadi Pemulung, Ngamuk Ditagih Rp30.000
Mujib Anwar July 26, 2025 09:30 PM

TRIBUNJATIM.COM - Kisah driver ojek online (ojol) di Jambi yang banting setir jadi pemulung setelah akunnya di-suspend aplikator, jadi sorotan publik.

Driver ojol bernama Rosdewi tersebut kini terpaksa jadi pemulung karena tak bisa lagi mencari penumpang.

Bahkan, Rosdewi kini dilaporkan ke polisi atas kasus tersebut.

Di balik kisah pilunya, ada sosok pelanggan yang diduga menjadi pemicu dari nasib yang dialami Rosdewi tersebut.

Kompas.com berhasil menelusuri rumah konsumen tersebut hingga menunggu sekitar 30 menit.

Setelah insiden yang dialami Rosdewi tersebut, pelanggan tersebut sempat enggan memberikan respons.

Pihak pelanggan tersebut memberikan respons dengan pernyataan tidak berkenan untuk diwawancarai dan mengaku telah melapor ke Polresta Jambi.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Jambi, Kompol Hendra Wijaya Manurung, membenarkan bahwa laporan resmi dari pelanggan tersebut telah diterima.

"Sudah (menerima laporan resmi), dan laporannya itu pasal 352," kata Hendra melalui pesan singkat, Rabu (23/7/2025), dikutip dari Kompas.com.

Hendra juga menambahkan bahwa hingga kini penyelidikan masih terus dilakukan. 

"Kita masih lakukan penyelidikan," jelasnya.

Sebelum akunnya disuspend, Rosdewi mengaku sempat berseteru dengan seorang konsumen gara-gara perkara uang Rp30.000.

Video saat Rosdewi ribut dengan konsumen tersebut direkam hingga sempat viral di media sosial.

Malangnya, insiden tersebut berujung menjadi malapetaka bagi mata pencarian Rosdewi sebagai driver ojol.

AKUN DISUSPEND APLIKATOR - Rosdewi (40) sedang berdiri di samping sepeda motor miliknya dan kardus hasilnya memulung, Selasa (22/7/2025).
Rosdewi (40) sedang berdiri di samping sepeda motor miliknya dan kardus hasilnya memulung, Selasa (22/7/2025). (KOMPAS.COM/ARYO TONDANG)

Insiden keributan Rosdewi dengan seorang konsumen tersebut terjadi pada Minggu, 20 Juli 2025, sore.

Dikutip dari Kompas.com, Rosdewi menceritakan mendapat pesanan pengantaran berupa ayam bakar rempah madu atas nama konsumen berinisial AA.

Kala itu, Rosdewi mengantar pesanan makanan ke Perumahan Vila Kenali, Kota Jambi.

Setelah pesanan konsumen selesai dikemas, Rosdewi bergegas mengantarkan pesanan tersebut.

Rosdewi membawa dua orderan sekaligus dari orang yang berbeda. 

Namun ia lebih dahulu mengantar pesanan konsumen berinisial AA tersebut.

"Saya bawa dua pesanan makanan, waktu itu, saya dahulukan pesanan dia ini (Alika) karena dia yang pesan duluan," ujar Rosdewi, dikutip dari Kompas.com.

Setelah tiba di lokasi konsumen tersebut meminta pembayaran lewat QRIS.

Namun, uang yang transfer lewat QRIS itu belum kunjung masuk ke akun Rosdewi.

Karena terlalu menunggu, Rosdewi menawarkan untuk pembayaran tunai. 

Namun, konsumen tersebut kemudian mengklaim telah membayar senilai Rp30.000 melalui metode pembayaran QRIS.

Akan tetapi, dana tersebut tetap tak kunjung masuk ke akun Rosdewi.

"Dia (konsumen) bilang sudah bayar pakai QRIS, tapi tidak masuk ke saya. Saya sudah tunggu, saya juga sudah tanyakan ke pihak aplikator," tutur Rosdewi.

Rosdewi telah menunggu sekitar setengah jam dan bahkan sempat mengantar orderan lain sembari menunggu pembayaran masuk. 

Namun, setelah kembali dan uang tak kunjung diterima, Rosdewi terpaksa menagih kembali kepada konsumen tersebut.

Puncak perselisihan ketika Rosdewi datang menemui konsumen tersebut ke rumahnya lantaran tak kunjung keluar rumah meski sudah beberapa kali dipanggil.

"Saya bilang, saya ini cuma cari makan, bayar tunai saja emangnya kenapa?' Saya bilang gitu."

Perkataan Rosdewi inilah yang menjadi titik puncak keributan di antara dirinya dengan konsumen tersebut.
 
Mereka terlibat dalam adu mulut yang berujung pada perkelahian dan menjadi viral di media sosial. 
 
Hingga akhirnya keributan berakhir setelah nenek dari konsumen membayar pesanan sejumlah Rp 30ribu.

PEMULUNG - Driver ojol Rosdewi (40) sedang berdiri di samping sepeda motor miliknya dan kardus hasilnya memulung di Kota Jambi, Selasa (22/7/2025). Driver ojol itu terpaksa jadi pemulung usai akunnya disuspend setelah cekcok dengan pelanggan.
Driver ojol Rosdewi (40) sedang berdiri di samping sepeda motor miliknya dan kardus hasilnya memulung di Kota Jambi, Selasa (22/7/2025). Ia terpaksa jadi pemulung usai akunnya disuspend setelah cekcok dengan pelanggan. (KOMPAS.COM/ARYO TONDANG)

Tak lama setelah insiden itu, pihak aplikator diduga telah menerima laporan dari konsumen tersebut.

Adapun detail laporan ini tidak dijelaskan ke publik.

Namun, berujung pada keputusan tegas aplikator untuk melakukan suspend permanen terhadap akun Rosdewi.

Keputusan tersebut secara langsung memutus mata pencarian Rosdewi yang selama ini mengandalkan profesinya sebagai driver ojol untuk bertahan hidup.

Rosdewi mengaku, kejadian dengan konsumen hingga disuspend permanen oleh aplikator tersebut merupakan insiden pertama baginya.

Wanita berusia 40 tahun ini telah setia bekerja sebagai driver ojol sejak 2016.

Ini artinya, Rosdewi sudah sembilan tahun mengandalkan profesinya sebagai driver ojol sebagai mata pencariannya. 

Nahas, setelah kejadian itu hingga akunnya disuspend aplikator, Rosdewi sampai banting setir menjadi pemulung.

Setelah kehilangan pekerjaannya sebagai driver ojol, Rosdewi terpaksa mencari cara lain untuk bertahan hidup. 

Kondisi tersebut membuat Rosdewi terdesak.

Rosdewi kini berkeliling Kota Jambi untuk mencari sampah dan barang rongsokan seperti botol plastik atau kardus, yang kemudian dijualnya kepada pengepul.

Kehidupan Rosdewi semakin memilukan karena ia diketahui tinggal sebatang kara di sebuah rumah kecil yang tidak layak huni. 

Diketahui, suaminya telah pergi, dan anaknya kini berada di panti asuhan. 

Rosdewi berjuang sendiri untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dari hasil memulung yang tak menentu.

Rosdewi berharap, Grab atau aplikator dapat mengambil keputusan yang lebih bijaksana dan tidak serta-merta menyalahkan mitra pengemudi dalam setiap konflik.

"Pihak Grab tolonglah bijaksana, enggak semua itu salah driver," katanya.

"Saya hanya berharap pihak aplikator bisa meninjau ulang kasus saya."

"Saya cuma ingin bisa kerja lagi, mencari rezeki yang halal untuk keluarga," sambung Rosdewi dengan nada penuh harap.

Kisah Rosdewi menjadi sorotan publik, menyoroti kerentanan posisi mitra driver ojol dan pentingnya sistem penyelesaian masalah yang adil antara aplikator, driver, dan konsumen.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.