Film Pendek KitaBerkebaya Ajak Perempuan Indonesia Kembali Pakai Kebaya dan Hidupkan UMKM
Mutiara Suci Erlanti July 26, 2025 10:30 PM

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Film pendek berjudul #KitaBerkebaya menjadi trigger bagi sejumlah anak muda untuk kembali menggunakan kebaya sebagai busana khas perempuan Indonesia.


Di tengah derasnya arus modernisasi dan dominasi tren busana global, kebaya hadir tak hanya sarat nilai budaya, tetapi juga punya potensi menggerakkan ekonomi masyarakat. 


Program Director film #KitaBerkebaya dari Bakti Budaya Djarum Foundation, Renitasari Adrian mengatakan, film berdurasi 12 menit itu melibatkan sekitar 250 perempuan Indonesia dari berbagai latar belakang yang tampil mengenakan kebaya dengan gaya masing-masing.


“Pesan yang ingin kami sampaikan adalah agar kebaya bisa menjadi bagian dari keseharian perempuan Indonesia. Kebaya adalah identitas, dan kami ingin nilai itu melekat kembali di masyarakat,” ujar Renitasari di Posco Kota Bandung, Sabtu (26/07/2025). 


Film yang melibatkan delapan publik figur itu pun, bukan hanya kampanye visual, tapi upaya menggerakkan ekonomi masyarakat. 


Sebab, kebaya dinilai memiliki potensi menghidupkan ekosistem pelaku usaha lokal seperti penjahit, pedagang kain, pembuat aksesori, hingga pelaku UMKM yang menjual kebaya melalui media sosial dan e-commerce.


“Dengan semakin banyak perempuan memakai kebaya, maka roda ekonomi pelaku UMKM juga ikut bergerak. Mereka bisa terus hidup, terutama di tengah situasi yang tidak mudah seperti sekarang ini,” katanya.


Film pendek #KitaBerkebaya juga hadir sebagai bentuk respons terhadap krisis identitas yang dirasakan sebagian masyarakat.

Melalui kebaya, kampanye tersebut ingin mengajak perempuan Indonesia menemukan kembali jati diri budaya yang mungkin sempat terpinggirkan.


Salah satu pemeran film sekaligus penyanyi kondang Tanah Air, Andien mengaku bangga dapat terlibat dalam kampanye tersebut.

Ia menilai, kebaya bukan hanya warisan leluhur, tetapi juga memiliki tempat penting dalam kehidupan perempuan masa kini.


“Film ini menyadarkan kita bahwa masa depan kebaya ada di tangan perempuan Indonesia. Kebaya bukan cuma bagian dari sejarah, tapi juga membentuk siapa kita dan ke mana kita melangkah sebagai perempuan,” ujar Andien.


Menurutnya, film tersebut dampak nyata bagi sejumlah pelaku UMKM. Sebab, sejak ditayangkan beberapa hari lalu, banyak masyarakat yang tertarik untuk membeli dan menggunakan kebaya.


"Kampanye ini seperti membangunkan kesadaran banyak orang bahwa kebaya masih relevan dan bisa jadi bagian dari gaya hidup masa kini,” katanya.


Melalui kampanye #KitaBerkebaya, diharapkan kebaya tak hanya dikenang sebagai pakaian tradisional, tetapi benar-benar hidup di tengah masyarakat dan terus menghidupi mereka yang menggantungkan hidup pada warisan budaya tersebut. (Tribun Jabar/Nazmi)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.