Tampang Musrika Hardik dan Dorong Ibunya yang Lemah Dibawa Griya Lansia Malang Terlantar di Jalan
Sarah Elnyora Rumaropen July 27, 2025 01:32 AM

SURYAMALANG.COM, - Wanita bernama Musrika di Desa Jambangan, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur belakangan viral di media sosial setelah diduga menganiaya ibunya. 

Musrika juga diduga menelantarkan ibu kandungnya bernama Nortaji, hingga Griya Lansia Malang, sebuah yayasan panti jompo datang melakukan evakuasi.

Video Musrika mendorong dan menghardik mbah Nortaji dibagikan oleh akun pendiri Griya Lansia Malang, @ariefcamra pada Jumat (25/7/2025).

Dalam video tersebut, terlihat Musrika yang memakai baju hijau menghardik Nortaji. 

Tidak cuma menghardik ibunya yang sudah renta, Musrika juga mendorong lansia itu sampai jatuh.

Beruntung, aksi Musrika dilerai dan disadarkan oleh tetangganya.

Kemudian dalam video lain, mbah Nortaji tampak sudah tidur di rumput pinggir jalan ketika dievakuasi oleh Griya Lansia Malang. 

Tampak Arief Camra yang datang langsung menggendong Nortaji dan membawanya masuk ke dalam ambulans untuk dibawa ke griya Lansia di Malang. 

'Seorang anak menghajar ibunya terang-terangan, ibunya diusir dan dibuang di pinggir jalan, Probolinggo, Jumat 25 Juli 2025,' tulis narasi dalam video yang diunggah Arief Camra. 

Perangai Musrika

Sebelum membawa Nortaji ke Griya Lansia Malang, Arief Camra sempat bertemu dengan Musrika.

Arief menanyakan lagi apakah Musrika sudah bulat menyerahkan ibunya ke Griya Lansia.

"Anakanya Ibu Nortaji?" tanya Nortaji.

"Heem" jawab Musrika singkat. 

"Kenapa nggak mau merawat Ibu Nortaji?" tanya Arief.

Wanita tersebut menyinggung soal trauma meski anak kandung.

"Iya anak kandung, nggak ada pak" kata Musrika. 

"Ini saya bawa ke panti, kalau meninggal tidak saya kabari," lanjut Arief.

"Nggak usah pak, nggak usah dikabari," tegas Musrika. 

Musrika bahkan mengaku sudah ikhlas jika ibunya dibawa ke Griya Lansia dan tidak menyesal.

"Sudah diikhlaskan total ya, nggak menyesal nanti?" tanya Arief lagi.

"Nggak," ucap Musrika.

"Nanti gak bisa bertemu ibu lagi gak apa-apa ya?," tanya Arief.

"Iya gak apa-apa," jawab Musrika.

Tidak hanya itu, Musrika juga meminta untuk tidak memberitahunya jika sang ibu meninggal dunia.

"Saya akan bawa ibu Norjati ini ke Malang sampai meninggal," tegas Arief.

"Gak usah dikabarin gak apa-apa pak," jawab Musrika.

Griya Lansia Malang sejatinya tidak menerima lansia yang masih memiliki sanak saudara atau anak.

Jika ada keluarga yang ingin menyerahkan lansia ke Griya Lansia Malang, maka keluarga harus siap tidak bisa menemui lagi bahkan ketika meninggal dunia juga tidak akan dikabari. 

Pemerintah Desa Buka Suara

Terkait hal ini, Pemerintah Desa Jambangan, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, buka suara.

Pemerintah Desa Jambangan, Edy membenarkan video pertengkaran yang melibatkan Musrika dan ibu kandungnya, Nortaji.

Namun, Ibu Nortaji memang memiliki kebiasaan tidur dimana pun ketika merasa capek atau mengantuk.

"Cuma penemuan Ibu Nortaji tidur di pinggir jalan seperti yang ada dalam video itu perlu digarisbawahi. Ibu Nortaji ini kalau mengantuk bisa tidur dimana pun" ujar Edy kepada SURYAMALANG.COM, Sabtu (26/7/2025).

"Kebetulan sebelum ditemukan, yang bersangkutan ini mengantuk saat mencari sesuatu, lalu tidur di pinggir jalan," imbuhnya. 

"Sedangkan kalau video penganiayaan sampai ada pengusiran itu memang benar" terangnya. 

"Tapi kejadiannya itu sekitar sebulan lalu memang ada pertengkaran antara ibu dan anaknya ini, sampai Ibu Nortaji didorong karena tidak mau pergi," tambahnya.

Dari pemerintah desa, menurut Edy sudah berkali-kali melakukan mediasi termasuk melibatkan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Probolinggo melalui Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), namun tidak menemukan titik terang.

"Hasilnya Ibu Musrika ini tetap mau memindahkan, mengusir Ibunya dari rumahnya" terang Edy. 

"Entah nantinya mau tinggal dimana, Ibu Musrika ini sudah tidak peduli lagi kepada Ibu Nortaji," ujarnya.

"Ibu Musrika ini anak bungsu dari 3 bersaudara, anak pertama itu tinggal di Kecamatan Besuk juga, anak kedua ini merantau ke Bali" lanjutnya. 

"Sebelum diusir oleh anaknya, Ibu Nortaji ini sempat ikut anak sulungnya, tapi pulang ke Jambangan karena rindu rumahnya," pungkas Edy.

Kesaksian Warga

Sementara warga setempat menceritakan peristiwa dalam video viral ketika Musrika mengusir ibunya. 

"Kejadiannya sudah sebulan yang lalu tapi baru viral sekarang dan posisinya si ibunya ini sudah dibawa petugas ke panti jompo setelah mendapat izin dari pemerintah desa dan anaknya," kata Ahmad Fauzi, warga setempat, Sabtu (26/7/2025).

Ahmad Fauzi mengatakan, video itu diviralkan petugas dari panti jompo.

"Yang memviralkan itu petugas dari panti jompo setelah dihubungi oleh salah satu tetangganya, setelah terjadi penganiayaan itu," ujarnya.

"Sehingga oleh petugas panti jompo langsung dijemput, dan kepada petugas, anaknya juga bilang kalau sudah tidak mau merawat lagi," tambah Ahmad Fauzi. 

Pemberian izin tersebut, menurut Fauzi, lantaran anaknya sudah tidak mau bertemu dan enggan merawat ibunya lagi.

Sehingga pemerintah desa mengizinkan petugas dari panti jompo Kota Malang membawa Nortaji.

"Sama petugas panti jompo anaknya itu sempat diwawancarai dan terang-terangan bilang sudah tidak mau bertemu lagi, sekalipun ibunya sudah meninggal dunia" cerita Fauzi

"Hanya bisa ngelus dada lihatnya," pungkasnys saat dihubungi via seluler.

(Suryamalang.com/Ahsan Faradisi/TribunJateng.com/TribunSumsel.com)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.