Jakarta (ANTARA) - Setelah memenangi tiga gelar WTA 250 di lapangan keras, petenis Kanada Leylah Fernandez naik level di lapangan keras dengan meraih gelar WTA 500 Mubadala Citi DC Open di Washington D.C., Minggu (27/7) atau Senin WIB.

Dalam pertandingan antara mantan petenis Top 20, petenis peringkat 36 dunia Fernandez dengan mudah mengalahkan petenis peringkat 48 Anna Kalinskaya dengan skor 6-1, 6-2 dalam waktu 1 jam 9 menit di final lapangan keras untuk meraih gelar tunggal WTA keempatnya.

"Pertandingan ini sangat solid dari sisi saya. Saya sangat senang dengan cara saya menahan rasa gugup," kata Fernandez dalam konferensi pers seusai, seperti disiarkan WTA.

"Awalnya memang sangat gugup, tetapi saya berhasil memainkan permainan saya di poin-poin penting dan mengatasi rasa gugup itu, jadi saya sangat senang," ujar dia menambahkan.

Fernandez, finalis US Open 2021, sempat mengalami paceklik gelar, dan baru mengangkat trofi juara terakhirnya di Hong Kong pada Oktober 2023. Final terakhirnya terjadi lebih dari setahun yang lalu, ketika ia menjadi runner-up Daria Kasatkina di lapangan rumput WTA 500 Eastbourne.

Namun, petenis Kanada itu tampil gigih sepanjang pekan di Washington, berjuang di lapangan selama lebih dari sembilan jam secara kumulatif hanya untuk mencapai final, termasuk kemenangan 3 jam 12 menit atas Elena Rybakina di semifinal.

Sebaliknya, Kalinskaya tidak kehilangan satu set pun dalam perjalanannya menuju final tunggal WTA ketiga dalam kariernya. Namun, pola tersebut berubah ketika Fernandez meraih gelar juara lagi sementara Kalinskaya masih mencari gelar pertamanya.

"Saya telah melewati begitu banyak tantangan berbeda minggu ini. Saya pikir itu justru membuat saya lebih kuat. Jika saya bisa melewati minggu ini, melewati kram, melewati pertandingan panjang, melewati panas, kelembapan, saya bisa melewati apa pun," kata Fernandez.

"Jadi saya sangat senang karena saya tidak hanya bisa mendorong diri saya sendiri secara fisik, tetapi juga mental. Jadi, semoga itu akan membantu saya untuk turnamen-turnamen mendatang."

Di set pertama, Fernandez hampir kehilangan break point saat kedudukan 1-1, tetapi ia berhasil keluar dari permainan itu dengan menahan servis. Setelah itu, Fernandez tak terhentikan di sisa set.

Kalinskaya kehilangan servis karena kesalahan ganda di gim berikutnya, dan Fernandez melesat dengan lima gim berturut-turut untuk memastikan keunggulan satu set. Sebuah drop shot kemenangan dari petenis Kanada itu menutup set pembuka setelah hanya 30 menit.

Pertandingan di set kedua berjalan kurang lebih sama. Fernandez mengonversi empat dari enam break point dalam pertandingan tersebut, dan tidak pernah kehilangan servis.

Di sektor ganda, Taylor Townsend/Zhang Shuai memenangi gelar. Petenis Amerika Taylor merebut peringkat 1 dunia ganda WTA dengan kemenangan semifinalnya di Mubadala Citi DC Open, tetapi ia tidak berhenti di situ.

Di final Sabtu (26/7), unggulan kedua Townsend/Zhang menutup pekan mereka dengan kemenangan 6-1, 6-1 atas Caroline Dolehide/Sofia Kenin untuk merebut gelar juara. Mereka hanya membutuhkan waktu 48 menit untuk menang.

Ini adalah gelar ganda WTA ke-10 yang menjadi pencapaian Townsend. Petenis China Zhang, mantan petenis nomor 2 dunia di nomor ganda, kini telah meraih 15 gelar ganda WTA.