Gua Jepang Majalengka Jadi Ikon Baru Kota, Revitalisasi Dimulai Tahun Ini
taufik ismail July 28, 2025 09:30 AM

Laporan Kontributor Adim Mubaroq

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Pemerintah Kabupaten Majalengka memastikan bahwa revitalisasi kawasan bersejarah Gua Jepang akan dimulai tahun ini. 

Revitalisasi ini dijalankan melalui kolaborasi lintas sektor tanpa menggunakan dana APBD, dengan dukungan dari PT Leetex Garment Indonesia, perusahaan garmen yang berlokasi di Desa Sinarjati, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Majalengka.

Gua  Jepang yang terletak di Kelurahan Tonjong Kecamatan Majalengka, memiliki nilai sejarah dari mulai zaman kolonial belanda hingga aktif digunakan pada masa pendudukan Jepang dan berada di jantung Kota Majalengka. 

Pemerintah berkomitmen untuk menata ulang kawasan ini menjadi destinasi wisata sejarah yang estetik, edukatif, ramah anak muda dan meningkatkan peluang UMKM lokal.

“Revitalisasi  Gua  Jepang akan dilaksanakan sesegera mungkin pada tahun ini. Semua pembiayaan akan bersumber dari kolaborasi, dengan tanpa menggunakan APBD. PT Leetex Garment siap membantu dalam penataan kawasan ini,” kata Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Pembangunan, dan Keuangan, Wawan Sarwanto saat dihubungi, Minggu (27/7/2025).

Rangkaian rapat koordinasi teknis telah beberapa kali dialkukan dengan dipimpin langsung Sekretaris Daerah Majalengka Aeron Randi, atas arahan Bupati Majalengka Eman Suherman.

Hadir dalam rakor diantaranya Staf Ahli Bupati, Dinas PUTR, Disparbud, Dinas K2UKM,  Kodim 0617 Majalengka, Camat Majalengka, Lurah Tonjong, serta Dinas SDA Provinsi Jawa Barat yang diwakili Satpel Cimanuk Hilir–Kaliwedi. 

“Kami juga melibatkan ahli budaya, dan semua sepakat untuk memanfaatkan gua ini secara kreatif bahkan menumbuhkan potensi UMKM, namun tetap tanpa menghilangkan nilai sejarahnya. Pemasangan pencahayaan di dalam gua yang estetik diperbolehkan agar menarik bagi anak-anak muda yang berkunjung ke goa sambil menikmati kopi,” jelas Wawan.

Pemerintah daerah juga dalam penataan Gua  Jepang ini menggadeng para pelaku UMKM yang telah dilakukan seleksi oleh Dinas K2UKM agar kawasan ini tumbuh sebagai ruang publik yang produktif, representative dan tentunya menggeliatkan pelaku UMKM local serta para pelaku budaya.

“Kami ingin Gua Jepang menjadi ikon baru di pusat kota sesuai semangat Bapak Bupati untuk mewujudkan Majalengka Langkung Sae. Gazebo, kedai, dan penataan dalam gua serta aktivitasnya harus mencerminkan kualitas dan estetika Majalengka," kata Wawan.

"Bahkan berdasarkan usulan para budayawan nanti untuk menarik para pelajar dan Masyarakat berkunjung akan disediakan baju atau property lainnya untuk berfoto seperti halnya suasana zaman kolonial atau zaman Jepang” lanjut Wawan.

Kawasan Wisata Budaya Masa Kini

Kawasan gua telah dipastikan bukan merupakan bagian dari saluran irigasi aktif sehingga aman untuk berdayakan.

Berdasarkan kajian teknis dari UPTD SDA Cimanuk - Cisanggarung, meskipun berada di sekitar Bendung DI Cigasong, tetapi lokasi Gua Jepang tergolong aman dari potensi banjir karena saluran yang melintasi depan goa merupakan saluran pembuang/penguras.

Bupati Majalengka Eman Suherman sebelumnya menyatakan, Gua Jepang memiliki potensi besar untuk dikembangkan seperti Gua Pendem di Cilacap. 

Menurut Eman, revitalisasi Gua Jepang menjadi simbol baru cara Majalengka mengelola sejarah sebagai tempat ruang hidup yang kolaboratif, edukatif, dan ekonomis. 

“Saya ingin tempat ini ditata ulang, dicat, dan dijadikan daya tarik wisata yang ekonomis melalui pengelolaan yang kolaboratif berbagai unsur.''

''Kita punya dua bunker Jepang yang belum dimaksimalkan. Ini akan jadi sensasi dan magnet baru karena posisinya berada di pusat kota,” katanya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.