TRIBUNBATAM.id - Video perempuan lanjut usia (lansia) yang tidur di jalanan Desa Jambangan, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, viral di media sosial.
Nenek-nenek tersebut bernama Nortaji yang diusir oleh anak kandungnya, Musrika.
Bukan cuma diusir saja, Nortaji juga sempat mengalami penganiayaan yang dilakukan oleh Musrika.
Nortaji ternyata sebelumnya tinggal bersama anak pertama, lalu pindak ke rumah anak ketiganya yaitu Musrika.
Niat awal rindu kampung halaman malah menjadi nasib sial Nortaji yang dianiaya dan diusir oleh anaknya tersebut.
Pemilik Griya Lansia Husnul Khatimah, Arief Camra, akhirnya mengevakuasi Nortaji yang tidur di jalanan.
Arief Camra memberikan tempat tinggal pada nenek berusia 70 tahun itu di sebuah panti jompo Griya Lansia Husnul Khatimah, Malang, Jawa Timur.
Seperti diketahui, Griya Lansia Husnul Khatimah memang bertujuan menampung lansia yang tidak lagi memiliki tempat tinggal atau keluarga.
Perangkat Desa Jambangan, Edy, membeberkan sosok Nortaji yang memiliki tiga anak.
Anak kedua Nortaji tinggal di Bali, sedangkan dua lainnya tinggal di Probolinggo termasuk Musrika.
Setelah kehilangan suaminya sejak lama, Nortaji bergantung pada anak-anaknya.
Edy lantas juga menjelaskan bahwa tragedi penganiayaan itu terjadi sebulan lalu, namun baru viral akhir-akhir ini.
"Video penganiayaan sampai ada pengusiran itu memang benar. Tapi kejadiannya itu sekitar sebulan lalu memang ada pertengkaran antara ibu dan anaknya ini, sampai ibu Nortaji didorong karena tidak mau pergi," bebernya, dikutip dari TribunJatim.com.
Terkait video tidur di jalanan, Edy menjelaskan kebiasaan aneh nenek Nortaji.
"Cuma penemuan Ibu Nortaji tidur di pinggir jalan seperti yang ada dalam video itu perlu digarisbawahi, Ibu Nortaji ini kalau mengantuk bisa tidur dimanapun."
"Kebetulan sebelum ditemukan, yang bersangkutan ini mengantuk saat mencari sesuatu, lalu tidur di pinggir jalan," tandasnya.
Pemerintah desa telah menemui Musrika tapi yang bersangkutan tetap menolak merawat nenek Nortaji.
"Hasilnya Ibu Musrika ini tetap mau memindahkan, mengusir Ibunya dari rumahnya. Entah nantinya mau tinggal dimana, Ibu Musrika ini sudah tidak peduli lagi kepada Ibu Nortaji," tuturnya.
Kasat Reskrim Polres Probolinggo, AKP Putra Fajar Adi Winarsa, menyatakan video penganiayaan dan pengusiran direkam tetangga.
"Selanjutnya kami akan kembangkan lagi dengan meminta keterangan dari korban yang diketahui sudah berada di Griya Lansia Malang."
"Nanti ada anggota kami yang akan datang langsung ke sana," bebernya.
Musrika belum menjalani pemeriksaan karena tak berada di rumah saat didatangi petugas kepolisian.
"Yang pastinya, setelah kami lakukan penyelidikan memang ada dugaan yang mengarah ke tindak pidana."
"Tapi masih kami dalami lagi, termasuk juga akan mencarikan solusi untuk jalan keluarnya. Tunggu saja hasil pengembangan dari anggota kami," ucapnya.
Sementara itu, salah satu warga bernama Fauzi, mengungkap video penelantaran nenek Nortaji diviralkan pihak panti jompo.
"Yang memviralkan itu petugas dari panti jompo setelah dihubungi oleh salah satu tetangganya, setelah terjadi penganiayaan itu," katanya.
Petugas panti jompo meminta izin ke keluarga hingga pemerintah desa untuk membawa nenek Nortaji yang telantar di jalanan.
"Sama petugas panti jompo anakanya itu (Musrika) sempat diwawancarai dan terang-terangan bilang sudah tidak mau bertemu lagi, sekalipun ibunya sudah meninggal dunia. Hanya bisa ngelus dada lihatnya," katanya.
(TribunBatam.id)