Setelah masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) usai, Sekolah Rakyat kini memasuki tahap matrikulasi yang akan berlangsung selama tiga bulan ke depan.
Matrikulasi adalah program pembekalan dan penyesuaian yang bertujuan memperkuat dasardasar akademik, mental, sosial, dan karakter siswa agar siap menjalani proses belajar secara menyeluruh dan berkelanjutan.
Sekolah Rakyat sendiri merupakan program pendidikan inovatif yang dicanangkan pemerintah untuk memberikan akses belajar berkualitas bagi anakanak dari keluarga prasejahtera, dengan pendekatan berasrama, disiplin tinggi, serta penguatan nilainilai kemanusiaan dan kebangsaan.
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di 63 titik pertama Sekolah Rakyat telah memasuki minggu kedua dan akan segera berakhir.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan persiapan ini kemudian akan dilanjutkan ke tahap matrikulasi yang diperkirakan selama tiga bulan.
“Program persiapan (Sekolah Rakyat), ada MPLS dan ada matrikulasi, bahkan secara khusus awalawal itu Pak Presiden mengatakan bisa jadi matrikulasi itu sampai tiga bulan, maka itu kami minta kepada tim kurikulum untuk mempersiapkan dengan baik matrikulasi yang tiga bulan itu, ya karena matrikulasi ini menjadi titik krusial yang pertama buat kita semua,” jelas Gus Ipul, dikutip dari laman https://sekolahrakyat.kemensos.go.id/.
Menurut Gus Ipul, durasi masa persiapan yang cukup panjang bukanlah akibat keterlambatan, melainkan kebutuhan untuk membangun pondasi kuat bagi para siswa, baik dari segi mental, akademik, sosial, maupun karakter.
“Agar transformasi anak bisa terjadi secara menyeluruh dan berkelanjutan,” kata Gus Ipul kepada Kepala Sekolah dan Guru Sekolah Rakyat yang hadir dalam pertemuan virtual tersebut.
Beberapa alasan masa persiapan ini dilakukan lebih lama adalah keragaman karakter siswa, kebutuhan adaptasi terhadap sistem berasrama dan disiplin tinggi, membangun bonding antar siswa serta antar guru dan tenaga pendidik (Tendik), pemetaan level akademik, dan penguatan nilainilai dasar sekolah.
Gus Ipul juga menekankan pentingnya sikap sabar bagi Kepala Sekolah, Guru, dan Tendik selama masa persiapan.
“Kita tidak sedang mendirikan bangunan fisik, kita sedang membangun peradaban dimulai dari anakanak yang dididik dengan kasih sayang, kedisiplinandan nilainilai luhur kebangsaan, untuk itu sabar terhadap kekurangankekurangan yang ada itu adalah menjadi hal yang sangat penting,” urainya.
Ia juga mengajak para pendidik untuk menciptakan suasana sekolah yang menyenangkan, aman, dan penuh penghormatan terhadap kemanusiaan.
Gus Ipul menjelaskan bahwa perbedaan tidaklah menjadi alasan membenci di Sekolah Rakyat.
Para guru, kepala sekolah, dan tenaga pendidik harus terus menjadi teladan bagi para siswa. Mereka berperan layaknya orang tua di lingkungan sekolah, menjadi kompas moral sekaligus panutan dalam menerapkan norma dan aturan.
Yang tak kalah penting, Gus Ipul menekankan bahwa proses pembelajaran harus dilakukan dengan penuh hati.
“Anakanak kita tidak hanya belajar sains dan matematika, tetapi juga empati, kolaborasi, dan kemanusiaan. Inilah pendidikan sejati yang menyentuh akal dan menghidupkan hati. Maka itu kita hadirkan hati kita, mengajar dengan hati, mendidik dengan hati, dan mengamankan mereka dengan hati,” tuturnya.
Di samping itu, pendataan dan evaluasi terhadap kondisi fisik, mental, dan akademik siswa akan terus dilakukan secara berkala, sistematis, dan terukur.
“Ingatlah selalu, catat apa yang kamu lakukan dan lakukan apa yang kamu catat,” terangnya.
Gus Ipul menutup sosialisasi dengan pesan penuh semangat.
"Tidak ada perubahan tanpa keberanian, tidak ada keberanian tanpa cinta. Sekolah Rakyat adalah bukti bahwa bangsa ini tidak akan membiarkan satu anak pun tertinggal karena kemiskinan," tutupnya.
Apa Itu Sekolah Rakyat?Sekolah Rakyat adalah sebuah program pendidikan inovatif yang dirancang khusus oleh pemerintah untuk memberikan akses pendidikan berkualitas bagi anakanak dari keluarga prasejahtera atau kurang mampu.
Program ini bertujuan mengatasi kesenjangan pendidikan dan sosial yang selama ini terjadi akibat keterbatasan ekonomi, sehingga setiap anak berhak mendapatkan kesempatan belajar yang sama, tanpa terkecuali.
Sekolah Rakyat bukan hanya sebuah sekolah biasa, melainkan sebuah sistem pendidikan yang menggabungkan pendekatan akademik dengan pembentukan karakter dan mental siswa secara menyeluruh.
Program ini memadukan pendidikan formal dengan nilainilai kemanusiaan, kebangsaan, dan sosial yang kuat, sehingga menghasilkan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga memiliki integritas moral dan jiwa sosial yang tinggi.
Karakteristik Utama Sekolah Rakyat Akses untuk Semua AnakSekolah Rakyat khusus diperuntukkan bagi anakanak yang selama ini mungkin kesulitan mendapatkan pendidikan bermutu karena faktor ekonomi atau sosial.
Program ini berupaya memastikan tidak ada anak yang tertinggal hanya karena miskin.
Sistem BerasramaSalah satu ciri khas Sekolah Rakyat adalah penerapan sistem asrama, di mana siswa tinggal dan belajar dalam satu lingkungan terpadu.
Sistem ini membantu membangun kedisiplinan, rasa kebersamaan, dan solidaritas antar siswa, serta memudahkan pengawasan dan pembinaan karakter.
Pembentukan Karakter dan Mental yang KuatSekolah Rakyat menekankan pentingnya pengembangan karakter seperti kedisiplinan, tanggung jawab, rasa empati, kolaborasi, dan nilainilai luhur kebangsaan.
Anakanak dididik tidak hanya untuk pintar secara akademik, tetapi juga menjadi individu yang berakhlak mulia dan peduli terhadap sesama.
Pendekatan Holistik dan Transformasi AnakProgram ini menggabungkan pendidikan akademik dengan pendidikan sosial dan emosional secara menyeluruh.
Mulai dari masa persiapan yang panjang (melalui MPLS dan matrikulasi) sampai masa belajar inti, Sekolah Rakyat membangun fondasi yang kokoh agar transformasi positif pada siswa berlangsung secara berkelanjutan.
Lingkungan Belajar yang Aman dan MenyenangkanSekolah Rakyat berupaya menciptakan suasana yang menyenangkan, aman, dan inklusif.
Perbedaan latar belakang, budaya, atau kepercayaan bukan menjadi halangan, melainkan kekayaan yang harus dihargai dan dijadikan peluang belajar bersama.
Pendampingan dan Peran Guru serta Tenaga PendidikGuru, wali asuh, dan tenaga pendidik di Sekolah Rakyat bukan hanya pengajar akademik, tetapi juga menjadi panutan dan pembimbing moral siswa.
Mereka menjalankan peran sebagai ‘orang tua kedua’ yang membimbing, melindungi, dan mendukung perkembangan siswa secara menyeluruh.