TRIBUNJAKARTA.COM - Duduk perkara residivis kasus pembunuhan menghabisi nyawa perempuan driver ojek online bernama Sevi Ayu Claudia (30).
Pelaku bernama Syahrama (36) itu lalu membungkus jasad Sevi dengan kardus.
Jasad Sevi ditemukan di dalam Kardus di jalan raya Kedamean, Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Minggu (27/7/2025) pagi.
Sevi merupakan asal Pecantingan, Sekardangan, Kabupaten Sidoarjo. Ia tewas dengan luka di kepala.
Sedangkan Syahrama warga asal Sukodono, Sidoarjo ditangkap di rumah kontrakan, di Dusun Bibis, Desa Menganti, Kecamatan Menganti, Gresik, Jawa Timur.
Tim Macan Giri Satreskrim Polres Gresik menembak Syahrahma karena melakukan perlawanan saat ditangkap.
Syahrama ternyata pernah masuk penjara. Dia pernah dijerat kasus hukum.
Sebelumnya, Syahrama dijerat pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, sudah bebas sejak Agustus 2018 lalu.
Duduk Perkara
Tersangka dan korban ini diketahui kenal sejak tahun 2021.
Permasalahan bermula pada tahun 2023, ketika Sevi menjanjikan kepada SR bahwa dirinya bisa membantu memasukkan pelaku sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan syarat memberikan sejumlah uang sebesar Rp5 juta.
Harapan yang digantungkan itu menjadi tekanan tersendiri bagi SR, apalagi di tengah kondisi ekonomi yang mendesak karena sang istri sedang mengandung.
Tersangka terus menagih uangnya, namun korban selalu mengulur waktu dengan jawaban ‘besok, besok, dan besok’.
Frustrasi yang terus memuncak membuat SR menyusun rencana jahat. SR lalu memancing korban dengan alasan pekerjaan lepas (freelance) di tempat usaha fotokopi miliknya, Fotocopy Jaya Makmur, yang beralamat di Perum Griya Bhayangkara Permai, Blok A No.3 / Blok E No.2, Dusun Jedong, Desa Urangagung, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo.
Pada Sabtu sore (26/7/2025) sekitar pukul 16.45 WIB, Sevi datang ke lokasi sesuai janji.
Tanpa memberitahu siapa pun mengenai tujuannya, Sevi masuk ke dalam toko dan langsung diajak SR menuju ruang kerja.
Di ruangan itulah pelaku menjalankan aksinya.
Tanpa banyak bicara, SR memukul korban secara brutal menggunakan alat pemotong kertas ke bagian belakang kepala.
Korban sempat mencoba melawan, namun SR terus menghantamkan alat berat tersebut hingga Sevi tak berdaya dan akhirnya meninggal dunia di tempat.
Kapolres Gresik, AKBP Rovan Richard Mahenu menyampaikan bahwa pihak keluarga mulai mencemaskan Sevi ketika ia tak kunjung pulang hingga malam hari.
Sang ibu, tante, dan sepupunya mencoba menghubungi korban setelah pukul 22.00 WIB, namun tak mendapat jawaban.
Diketahui, Sevi berpamitan kepada ibunya sekitar pukul 16.00 WIB tanpa menyebutkan tujuan.
Korban diketahui belum menikah dan tidak memiliki anak. Tragedi ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan sahabat dekatnya.
Saat ditemukan, Sevi hanya mengenakan celana legging abu-abu, kaos hitam, dan jaket levis.
Barang berharga korban seperti motor, handphone, dan dompet diduga raib.
Korban dihabisi oleh temannya sendiri yang dikenalnya sejak tahun 2021. Kemudian dibungkus plastik, kardus, dan diikat tali rafia dan lakban.
"Korban dibuang menggunakan mobil," ujar Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu, Senin (28/7/2025).
Dari hasil otopsi sementara yang dilakukan oleh tim forensik, ditemukan cairan berwarna putih pada tubuh korban.
Selain pukulan benda tumpul di kepala korban yang menyebabkan kematian.
Terdapat cairan putih di tubuh korban.
Hal ini berdasarkan hasil autopsi korban Sevi Ayi Claudia, berusia 30 tahun, yang jasadnya dibungkus plastik hitam, diikat tali rafia, lakban, dan dibungkus kardus.
"Masih kami dalami, pertama terkait dengan sampel cairan yang ada di tubuh korban, kami bawa ke labfor menunggu hasil labfor, kemudian tes toksikologi untuk mengetahui kadar apa ada racun di tubuh korban," ujar Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu, Senin (28/7/2025).
Dimakamkan
Jasad Sevi Ayu Claudia dimakamkan di Dusun Pecantingan, Sidoarjo, Senin (28/7/2025).
Ratusan pelayat, termasuk keluarga, kerabat, tetangga, dan rekan seprofesi ojek online, mengiringi jenazah Sevi ke peristirahatan terakhir.
Tangis pecah saat jenazah tiba di rumah duka, diiringi konvoi driver ojol yang menunjukkan solidaritas dan duka mendalam atas kepergian sosok ceria dan pekerja keras itu.
Jenazah Sevi tiba di rumah duka di Sekardangan sekira pukul 15.00 WIB. Mobil ambulan juga terlihat dikawal oleh rombongan ojek online, yang merupakan teman-teman seprofesi Sevi.
Tangis keluarga pun langsung pecah begitu jenazah diturunkan dari ambulan.
Almarhumah sempat disemayamkan di rumah dua beberapa puluh menit, sebelum kemudian disalatkan di Masjid Albadar yang berjarak beberapa puluh meter dari rumah duka.
Usai disalatkan, jenazah dibawa ke makam umum yang berjarak sekira seratus meter dari rumah duka. Ratusan orang terlihat mengantarkan jenazah sampai peristirahatan terakhir.
Bahkan ibunda Sevi, Sumaiyah dan budhenya, Karomah terlihat harus dipapah oleh keluarga menuju ke makam. Raut sedih dan penuh tangis terus terpancar dari wajah mereka, termasuk keluarga lainnya.
Didampingi keluarga lainnya, mereka mengikuti setiap tahap proses pemakaman perempuan 30 tahun yang bekerja sebagai ojek online tersebut.
Para driver ojek online juga tampak memadati kompleks makam.
“Kami benar-benar kehilangan. Dia teman baik saya, dia orang baik,” ujar Endah Rulianto, ojol perempuan yang juga ikut dalam proses pemakaman.
Disebutnya, Sevi merupakan sosok yang ceria. Mudah bergaul dengan siapa saja. Tapi dia jarang menceritakan persoalan pribadinya ke orang lain.
“Semoga Sevi tenang di Sisi-Nya. Dan semoga kasus ini bisa segera terungkap, serta pelakunya tertangkap,” harapnya. (TribunJatim)