TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut adalah bacaan doa, makna dan terjemahan Surah An-Naba.
Surah An-Naba adalah salah satu surat dalam Al-Qur'an yang mengingatkan kita tentang hari kebangkitan dan hari perhitungan.
Surat ini terdiri dari 40 ayat dan termasuk dalam kategori surat Makkiyah. Arti dari An-Naba sendiri berarti 'berita besar' yang diambil dari kata An Naba' yang terdapat pada ayat 2 surat ini.
Surah An-Naba mengingatkan kita tentang nikmat-nikmat Allah SWT yang diberikan kepada manusia, seperti air, api, dan malam.
Namun, banyak manusia yang tidak mensyukuri nikmat-nikmat tersebut dan malah berbuat dosa.
Dalam surah ini, Allah SWT juga menggambarkan tentang neraka Jahanam yang menjadi tempat pengintai bagi orang-orang yang melampaui batas. Mereka yang tidak bertakwa dan tidak mensyukuri nikmat-nikmat Allah SWT akan dihukum dengan azab yang pedih.
Namun, bagi mereka yang bertakwa dan mensyukuri nikmat-nikmat Allah SWT, Allah SWT telah menyediakan kemenangan berupa kebun-kebun dan buah anggur, serta gadis-gadis remaja yang sebaya. Mereka akan hidup dalam kenikmatan dan tidak akan mendengar perkataan yang sia-sia dan tidak pula perkataan dusta.
Surah An-Naba juga mengingatkan kita tentang pentingnya beriman dan beramal saleh. Dengan beriman dan beramal saleh, kita dapat mencapai kemenangan dan hidup bahagia di dunia dan di akhirat. Oleh karena itu, marilah kita memperbanyak amal saleh dan meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT."
- Mengingatkan tentang hari kebangkitan dan hari perhitungan
- Menjelaskan tentang nikmat-nikmat Allah SWT yang diberikan kepada manusia
- Menggambarkan tentang neraka Jahannam dan azab bagi orang-orang yang melampaui batas
- Menjelaskan tentang kemenangan dan kenikmatan bagi orang-orang yang bertakwa
- Mengingatkan tentang pentingnya beriman dan beramal saleh.
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم . عَمَّ يَتَسَاۤءَلُوْنَۚ . عَنِ النَّبَاِ الْعَظِيْمِۙ . الَّذِيْ هُمْ فِيْهِ مُخْتَلِفُوْنَۗ . كَلَّا سَيَعْلَمُوْنَۙ . ثُمَّ كَلَّا سَيَعْلَمُوْنَ . اَلَمْ نَجْعَلِ الْاَرْضَ مِهٰدًاۙ . وَّالْجِبَالَ اَوْتَادًاۖ . وَّخَلَقْنٰكُمْ اَزْوَاجًاۙ . وَّجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًاۙ . وَّجَعَلْنَا الَّيْلَ لِبَاسًاۙ . وَّجَعَلْنَا النَّهَارَ مَعَاشًاۚ . وَبَنَيْنَا فَوْقَكُمْ سَبْعًا شِدَادًاۙ . وَّجَعَلْنَا سِرَاجًا وَّهَّاجًاۖ . وَّاَنْزَلْنَا مِنَ الْمُعْصِرٰتِ مَاۤءً ثَجَّاجًاۙ . لِّنُخْرِجَ بِهٖ حَبًّا وَّنَبَاتًاۙ . وَّجَنّٰتٍ اَلْفَافًاۗ . اِنَّ يَوْمَ الْفَصْلِ كَانَ مِيْقَاتًاۙ . يَّوْمَ يُنْفَخُ فِى الصُّوْرِ فَتَأْتُوْنَ اَفْوَاجًاۙ . وَّفُتِحَتِ السَّمَاۤءُ فَكَانَتْ اَبْوَابًاۙ . وَّسُيِّرَتِ الْجِبَالُ فَكَانَتْ سَرَابًاۗ . اِنَّ جَهَنَّمَ كَانَتْ مِرْصَادًاۙ . لِّلطّٰغِيْنَ مَاٰبًاۙ . لّٰبِثِيْنَ فِيْهَآ اَحْقَابًاۚ . لَا يَذُوْقُوْنَ فِيْهَا بَرْدًا وَّلَا شَرَابًاۙ . اِلَّا حَمِيْمًا وَّغَسَّاقًاۙ . جَزَاۤءً وِّفَاقًاۗ . اِنَّهُمْ كَانُوْا لَا يَرْجُوْنَ حِسَابًاۙ . وَّكَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَا كِذَّابًاۗ . وَكُلَّ شَيْءٍ اَحْصَيْنٰهُ كِتٰبًاۙ . فَذُوْقُوْا فَلَنْ نَّزِيْدَكُمْ اِلَّا عَذَابًا . اِنَّ لِلْمُتَّقِيْنَ مَفَازًاۙ . حَدَاۤىِٕقَ وَاَعْنَابًاۙ . وَّكَوَاعِبَ اَتْرَابًاۙ . وَّكَأْسًا دِهَاقًاۗ . لَا يَسْمَعُوْنَ فِيْهَا لَغْوًا وَّلَا كِذَّابًا . جَزَاۤءً مِّنْ رَّبِّكَ عَطَاۤءً حِسَابًاۙ . رَّبِّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا الرَّحْمٰنِ لَا يَمْلِكُوْنَ مِنْهُ خِطَابًاۚ . يَوْمَ يَقُوْمُ الرُّوْحُ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ صَفًّاۙ لَّا يَتَكَلَّمُوْنَ اِلَّا مَنْ اَذِنَ لَهُ الرَّحْمٰنُ وَقَالَ صَوَابًا . ذٰلِكَ الْيَوْمُ الْحَقُّۚ فَمَنْ شَاۤءَ اتَّخَذَ اِلٰى رَبِّهٖ مَاٰبًا . اِنَّآ اَنْذَرْنٰكُمْ عَذَابًا قَرِيْبًا ەۙ يَّوْمَ يَنْظُرُ الْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ وَيَقُوْلُ الْكٰفِرُ يٰلَيْتَنِيْ كُنْتُ تُرَابًا
'Amma yatasaaaa aluun.
'Anin naba il 'azhiim.
Al ladzii hum fiihi mukhtalifuun.
Kallaa saya'lamuun.
Tsumma kallaa saya'lamuun.
Alam naj'alil ardha mihaadaa.
Wal jibaala awtaadaa.
Wakhalaqnaakum azwaajaa.
Wa ja'alnaa nawmakum subaataa.
Wa ja'alnal laila libaasaa.
Wa ja'alnan nahaara ma'aasyaa.
Wa banaynaa fawqakum sab'an syidaadaa.
Wa ja'alnaa siraajan wahhaajaa.
Wa anzalnaa minal mu'shiraati maaaa an tsajjaajaa.
Linukhrija bihi habban wanabaataa.
Wa jannaatin alfaafaa. Inna yawmal fashli kaana miiqaataa.
Yawma yunfakhu fish shuuri fata' tuuna afwaajaa.
Wa futihatis samaaaa u fakaanat abwaabaa.
Wa suyyiratil jibaalu fakaanat saraabaa.
Inna jahannama kaanat mirshaadaa.
Lith thaaghiina maaabaa. Laabitsiina fiihaa ahqaabaa.
Laa yadzuuquuna fiihaa bardaw walaa syaraabaa.
Illaa hamiimaw waghassaaqaa. Jazaaaa aw wifaaqaa.
Innahum kaanuu laa yarjuuna hisaabaa.
Wakadz dzabuu bi aayaatinaa kidzdzaabaa.
Wakulla syai in ahshainaahu kitaabaa.
Fa dzuuquu falan naziidakum illaa 'adzaabaa.
Inna lilmuttaqiina mafaazaa.
Hadaaaa iqa wa a'naabaa.
Wa kawaa'iba atraabaa.
Waka' san dihaaqaa.
Laa yasma'uuna fiihaa laghwaw walaa kidzdzaabaa.
Jazaaaa am mir rabbika 'athaaaa an hisaabaa.
Rabbis samaawaati wal ardhi wamaa bainahumar rahmaani laa yamlikuuna minhu khithaabaa.
Yawma yaquumur ruuhu wal malaaaa ikatu shaffal laa yatakallamuuna illaa man adzina lahur rahmaanu waqaala shawaabaa.
Dzaalikal yaumul haqqu faman syaaaa at takhadza ilaa rabbihi maaabaa.
Innaa andzarnaakum 'adzaaban qariibay yauma yanzhurul mar u maa qaddamat yadaahu wayaquulul kaafiru yaa laitanii kuntu turaabaa.
Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya? Tentang berita yang besar.
Yang mereka perselisihkan tentang ini.
Sekali-kali tidak, kelak mereka akan mengetahui.
Kemudian sekali-kali tidak, kelak mereka mengetahui.
Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan.
Dan gunung-gunung sebagai pasak.
Dan Kami jadikan kamu berpasang-pasangan.
Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat.
Dan Kami jadikan malam sebagai pakaian.
Dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan.
Dan Kami bina di atas kamu tujuh (langit) yang kokoh.
Dan Kami jadikan pelita yang amat terang (matahari).
Dan Kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah.
Supaya Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan.
Dan kebun-kebun yang lebat.
Sesungguhnya Hari Keputusan ialah suatu waktu yang ditetapkan.
Yaitu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok.
Dan dibukalah langit, maka terdapatlah beberapa pintu.
Dan dijalankanlah gunung-gunung, maka menjadi fatamorganalah ia. Sesungguhnya neraka Jahannam itu (padanya) ada tempat pengintai.
Lagi menjadi tempat kembali bagi orang-orang yang melampaui batas.
Mereka tinggal di dalamnya berabad-abad lamanya.
Mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman.
Selain air yang mendidih dan nanah. Sebagai pambalasan yang setimpal.
Sesungguhnya mereka tidak berharap (takut) kepada hisab.
Dan mereka mendustakan ayat-ayat Kami dengan sesungguh-sungguhnya.
Dan segala sesuatu telah Kami catat dalam suatu kitab. Karena itu rasakanlah.
Dan Kami sekali-kali tidak akan menambah kepada kamu selain daripada azab.
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan. (Yaitu) kebun-kebun dan buah anggur. Dan gadis-gadis remaja yang sebaya.
Dan gelas-gelas yang penuh (berisi minuman). Di dalamnya mereka tidak mendengar perkataan yang sia-sia dan tidak (pula) perkataan dusta.
Sebagai pembalasan dari Tuhanmu dan pemberian yang cukup banyak. Tuhan Yang memelihara langit dan bumi dan yang ada di antara keduanya, Yang Maha Pemurah, mereka tidak dapat berbicara dengan Dia.
Pada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bershaf-shaf, mereka tidak berkata-kata, kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah dan ia mengucapkan kata yang benar.
Itulah hari yang pasti terjadi, maka barangsiapa yang menghendaki, niscaya ia menempuh jalan kembali kepada Tuhannya.
Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu (hai orang kafir) siksa yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata, "Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu adalah tanah."